Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
5. Menurut pan<strong>dan</strong>gan kaum Islamis, Tuhan telah membuat Yudas memiliki wajah<br />
mirip Yesus, sehingga Yudaslah yang sebenarnya telah menjalani kematian di<br />
kayu salib. Hal ini merupakan satu dusta besar bagi Yesus, sebab jika demikian<br />
halnya, mana mungkin Yesus meyakinkan murid‐muridNya bahwa yang mati di<br />
salib adalah diriNya <strong>dan</strong> yang telah bangkit dari kematian itu adalah Dia juga.<br />
(Padahal agama Islam sendiripun mengakui bahwa Yesus atau Isa Almasih<br />
adalah seorang Nabi).<br />
Jika Yudas yang mati di salib <strong>dan</strong> Yesus langsung diangkat oleh Allah Bapa<br />
yang Mahakuasa ke surga. Maka dalam hal ini yang menjadi pertanyaan,<br />
siapakah yang muncul di tengah‐tengah para murid Yesus <strong>dan</strong> mengajar mereka<br />
sesudah peristiwa itu? Apakah Yudas? Mana mungkin! Selain itu, jika benar‐<br />
benar Yudas, maka seluruh nubuatan dalam kitab Taurat, Zabur <strong>dan</strong> Nabi‐nabi<br />
adalah kebohongan belaka <strong>dan</strong> Tuhan yang memberi nubuatan itu juga<br />
membohongi para nabiNya. Tentu saja Tuhan <strong>dan</strong> para nabi tidak berbohong,<br />
kalau begitu siapa yang berbohong?<br />
Maka hanya ada satu pilihan terakhir yang terbuka kemungkinannya, yaitu<br />
Yesuslah yang benar‐benar telah mati disalib <strong>dan</strong> bangkit dari kematianNya,<br />
sebagaimana halnya ditulis <strong>dan</strong> disaksikan oleh para muridNya menurut<br />
Perjanjian Baru, atau keempat kitab Injil: Matius, Markus, Lukas <strong>dan</strong> Yohanes.<br />
Kesimpulan<br />
Manusia biasa memang tidak dapat bangkit dari kematiannya, akan tetapi<br />
bagaimana pula jika sekiranya manusia itu benar‐benar adalah inkarnasi Tuhan,<br />
seperti yang dinyatakan oleh Yesus tentang diriNya? Menurut kitab Injil, Yesus telah<br />
menjadi serupa dengan manusia untuk satu maksud <strong>dan</strong> tujuan, yakni mati sebagai<br />
kurban yang sempurna bagi penebusan dosa‐dosa kita. Dosa‐dosa kita telah<br />
memisahkan kita dari Tuhan. Kita tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk<br />
mengangkat diri kita sendiri sehingga dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga,<br />
betapapun baiknya perbuatan kita, tidak ada seorang manusia pun mampu melakukan<br />
hal itu. Itulah sebabnya maka Tuhan sendirilah yang membayar lunas tebusan segala<br />
dosa kita. Tuhan telah melakukan hal itu oleh karena Ia mengasihi setiap orang di<br />
antara kita. Itulah sebabnya sudah saya katakan sebelumnya bahwa Injil itu<br />
sebenarnya adalah sebuah kisah cinta‐kasih.<br />
Dosa juga menyebabkan manusia hidup dalam perbudakan Iblis. Yesus Kristus mati<br />
<strong>dan</strong> bangkit untuk mengalahkan Iblis sehingga manusia yang percaya kepadaNya<br />
dibebaskan dari ketakutan terhadap Iblis <strong>dan</strong> hidup dalam kemerdekaan yang sejati.<br />
Setiap pengikut Kristus yang sungguh‐sungguh dapat menyaksikan ini dalam hidup<br />
mereka.<br />
Dengan demikian, pada akhirnya yang menjadi persoalan ialah apakah anda<br />
percaya kepada kesaksian‐kesaksian dalam Injil itu. Saksi‐saksi yang menulis Injil ini<br />
adalah para Rasul yang telah membangun di atas dasar iman Kristen di atas dasar<br />
Yesus Kristus.<br />
82