19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

▪ 2 Raja‐raja 18:13‐16 ― Raja Sanherib mencatat peperangannya melawan Yehuda<br />

pada Prisma Taylor (ia menyebutnya suatu kemenangan, namun ia juga<br />

mengakui bahwa ia tidak pernah merebut Yerusalem).<br />

▪ 2 Raja‐raja 19:37 ― Esarhadon, <strong>putra</strong> raja Sanherib mencatat pembunuh<br />

ayahnya.<br />

▪ 2 Raja‐raja 24:10‐14 ― Nebukadnezar juga mencatat keruntuhan Yerusalem<br />

dalam sejarah Babel.<br />

▪ Ezra 1:1‐4; 6:3‐4 ― Silinder Tirus menceritakan tentang keputusan Raja Koresh<br />

untuk mengizinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.<br />

Ada pula sejumlah surat berseri yang ditemukan, yakni “surat‐surat El‐Amarna”,<br />

yang dikirim oleh raja Palestina kepada raja Mesir untuk meminta bantuannya dalam<br />

melawan serangan satu bangsa yang bernama Habiru. Pada umumnya orang berpikir<br />

bahwa Habiru adalah bangsa Israel namun nama‐nama yang ada, baik tempat maupun<br />

pemimpinnya tidak cocok dengan nama tempat <strong>dan</strong> pemimpin pada masa Keluaran. Di<br />

sisi lain, nampaknya ini adalah cerita tentang perang pada masa Raja Ahab, ketika<br />

orang‐orang Moab <strong>dan</strong> sekutunya (Hittites) mengancam dia, bahkan nama‐nama<br />

pemimpin perangnya sama.<br />

Dalam Daniel 5 disebutkan bahwa raja Babel pada masa Daniel bernama Beltsazar.<br />

Banyak kritik yang mengatakan bahwa ini salah, karena tidak pernah ada seorang raja<br />

dengan nama itu. Kemudian muncul catatan sejarah bahwa Nabonidus, raja Babel yang<br />

terakhir, pernah tinggal di Arab pada beberapa tahun terakhir masa pemerintahannya.<br />

Dari catatan sejarah itu disebutkan bahwa ia meninggalkan anaknya yang laki‐laki,<br />

Beltsazar, di Babel untuk memerintah atas namanya.<br />

Kitab‐Kitab Pertama dari Tuhan atau Perjanjian Baru penting bagi kita, setidaknya<br />

karena tiga alasan, yaitu:<br />

▪ Kitab‐kitab itu mengajarkan kepada kita tentang karakter Tuhan. (Kita tahu<br />

bahwa Tuhan akan menjaga kita sebagaimana Tuhan menjaga umat‐Nya dalam<br />

Perjanjian Lama).<br />

▪ Perjanjian Lama <strong>dan</strong> Perjanjian Baru adalah suatu kesatuan yang tidak dapat<br />

dipisahkan. Kita tidak akan mengerti Perjanjian Baru tanpa Perjanjian Lama.<br />

demikian juga sebaiknya.<br />

▪ Perjanjian Lama berisikan nubuatan mengenai kelahiran Yesus <strong>dan</strong> datangnya<br />

Yesus sebagai Mesias. Perjanjian Lama adalah cerita lengkap tentang bagaimana<br />

Tuhan mempersiapkan seluruh dunia untuk kelahiran Tuhan Yesus.<br />

69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!