You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
Di area dekat gunung itu. mereka menemukan satu dataran yang besar (Keluaran<br />
17:1‐8), dengan bukit yang menaunginya (ayat 10). Ada kemungkinan ini adalah<br />
Rephidim, tempat bangsa Israel menyerang suku Amalek.<br />
Kemudian mereka menjelajahi Jabalal Lawz <strong>dan</strong> daerah sekelilingnya. Mereka<br />
menemukan setiap ciri yang disebutkan dalam Alkitab Perjanjian Lama (khususnya<br />
menyangkut keluarnya bangsa Israel). Beberapa hal di antaranya, adalah sebagai<br />
berikut:<br />
No Keterangan Ayat<br />
1 Pa<strong>dan</strong>g gurun, tempat menggembalakan domba (tempat Musa<br />
menggembalakan domba).<br />
Keluaran 3:1<br />
2 Tempat berlindung yang terdiri dari 2 batu besar yang saling<br />
berhadapan membentuk lekuk gunung (mungkin tempat Musa<br />
berlindung saat Allah menampakkan diri-Nya)<br />
Keluaran 33:20-22<br />
3 Gua (mungkin tempat Elia bersembunyi) 1 Raja-raja 19:10<br />
4 Sungai yang sudah mengering (tempat bangsa Israel<br />
menyeberang)<br />
Ulangan 9:10<br />
5 Tiang-tiang batu, tingginya 4 kaki <strong>dan</strong> lebarnya 8 kaki, masingmasing<br />
memiliki jarak yang sama. Letaknya mengelilingi kaki<br />
gunung itu (mungkin pembatas yang dibuat Musa)<br />
Keluaran 19:12<br />
6 Altar tua, ada di dalam lingkaran pembatas di sekeliling kaki<br />
gunung (mezbah/altar untuk Tuhan)<br />
Keluaran 20:24-26<br />
7 Mezbah tua dari batu, didalamnya ada goresan gambar anak<br />
lembu yang jelas (mezbah anak lembu) (Lampiran Gambar)<br />
Keluaran 32:19<br />
8 Abu diatas puncak gunung, yang hitamnya nampak sama<br />
seperti Obsidian, bentuknya seperti bungkahan batubara<br />
(mungkin abu yang disebabkan oleh api Tuhan)<br />
Keluaran 19:18<br />
Saya baru mengetahui bahwa seorang bernama Ron Wyatt juga telah berhasil<br />
sampai ke puncak gunung itu. Dia melaporkan bahwa batu itu bukan hanya nampak<br />
seperti obsidian, tetapi itu memang benar‐benar obsidian (obsidian adalah batu <strong>dan</strong><br />
pasir yang terbakar, yang berubah menjadi kaca (ka<strong>dan</strong>g‐ka<strong>dan</strong>g disebut “kaca<br />
vulkanik”)).<br />
Penyeberangan Laut Merah<br />
Kembali ke masa Keluaran, sebelum mereka sampai ke gunung. Pada saat mereka<br />
melintasi “luasnya Laut Merah” (Keluaran 13:18), sementara orang Mesir mengejar di<br />
belakangnya. Tuhan memerintahkan Musa untuk menuju ke selatan. Musa menuruti<br />
perintah Tuhan, <strong>dan</strong> masuk ke ngarai. Jika dinilai dari pertimbangan manusia, itu<br />
bukanlah tindakan yang bijaksana. Karena itulah orang Israel putus asa, sebab mereka<br />
didesak dari dua sisi tanpa ada jalan keluar. Firaun mengetahui hal ini, tertulis dalam<br />
Keluaran 14:3.<br />
Wadi Watir menggambarkan hal ini secara sempurna. Ada jalan di antara dua<br />
tebing besar, yang akhirnya menuju ke pantai (Nuweiba, Mesir), jalan itu cukup besar<br />
untuk memuat banyak orang, seperti banyaknya orang Israel yang mengikuti Musa.<br />
Kemudian ada reruntuhan benteng Mesir di sebelah utara sisi pantai itu. Mungkin<br />
benteng itulah (Pihahiroth) yang disebut sebagai Migdal dalam Keluaran 14:2.<br />
Dari bukti‐bukti yang ada, nampaknya mereka menuju E.S.E melewati Peninsula<br />
<strong>dan</strong> kemudian berbelok ke arah selatan menuju ke Wadi. Ini berbeda dengan pendapat<br />
63