You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
terjadi) <strong>dan</strong> bukan legenda, seperti dikatakan oleh beberapa orang. Di pinggiran kota<br />
Yerusalem, Talpiot, ditemukan catacomb (sebuah kuburan keluarga). Beberapa peti<br />
matinya dihiasi dengan tanda salib, <strong>dan</strong> ada tulisan Yunani yang isinya menyerahkan<br />
jenazah tersebut kepada Yesus. Kuburan itu telah tertutup sekitar tahun 42 M.<br />
Di Bukit Zaitun, tepat di luar Kota Yerusalem, ditemukan catacomb lainnya dengan<br />
lusinan peti mati dari orang‐orang Kristen pertama. Di dalamnya tertulis nama Yairus<br />
<strong>dan</strong> Salome di antara nama‐nama lainnya. Nama Safira juga ditemukan di salah satu<br />
peti mati itu. Nama ini mengacu kepada Kisah Para Rasul 5:1. Pada salah satu dari peti<br />
mati itu tertulis nama “Simon Bar Yonah” (Matius 16:17 ―Simon anak Yunus). Ada<br />
kemungkinan bahwa itu adalah Petrus sendiri, yang dikubur bersama orang Kristen<br />
Yahudi <strong>dan</strong> bukan Yahudi, semuanya di satu kuburan Tapi itu hanyalah kemungkinan,<br />
belum dapat dipastikan. Itu tergantung apakah nama‐nama itu cukup umum pada masa<br />
itu.<br />
Kuburan lain ditemukan di dekat Bethani. Nama Maria, Marta <strong>dan</strong> Lazarus tertulis<br />
di peti mati itu, yang didedikasikan kepada Yesus dengan lambang Kristen. Itu mungkin<br />
saja makam Lazarus <strong>dan</strong> kedua saudara perempuannya, tetapi kita tidak dapat<br />
memastikannya. Ada banyak lagi kuburan Kristen pada abad pertama ditemukan di<br />
Nazaret <strong>dan</strong> tempat yang lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa orang Kristen<br />
merupakan unsur penting, bahkan pada abad pertama.<br />
Charles Claremount Ganeau adalah orang pertama yang menemukan lokasi<br />
kuburan Maria, Marta <strong>dan</strong> Lazarus. P. Baggati menemukan kuburan besar yang di<br />
dalamnya tertulis nama Safira, beberapa orang Kristen Yunani, <strong>dan</strong> Simon Bar Jonah.<br />
Prof. Eliezer L. Sukenik juga menggali beberapa kuburan. Sebagai tambahan, dari bukti‐<br />
bukti di atas, Dr. Rami Arav percaya bahwa ia telah menemukan rumah Petrus di<br />
Kapernaum, <strong>dan</strong> prasasti di tembok.<br />
William Albright, seorang arkeolog terkenal pada pertengahan abad 20,<br />
mengatakan: “Semua sekolah radikal yang mengritik Perjanjian Baru, baik yang telah<br />
ada pada waktu lampau, atau yang ada sekarang, adalah sekolahsekolah bersifat praarkeolog,<br />
<strong>dan</strong> karena itu sudah kuno untuk masa sekarang ini.” (Geisler and Brooks,<br />
p.202)<br />
Neison Gluek, salah seorang pimpinan arkeolog lainnya, secara langsung<br />
mengatakan, “Bahkan, sebenarnya dapat dikatakan bahwa secara kategoristik tidak ada<br />
penemuan arkeologi yang pernah menentang satu acuan pun dalam Alkitab. Hasil dari<br />
penemuan arkeologi telah membenarkan secara jelas garis besar atau perincian sejarah<br />
yang ada di dalam Alkitab.” (McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, p.61)<br />
A.N. Sherwin White berkata: “Untuk Kisah Para Rasul, pembenaran sejarahnya<br />
<strong>sang</strong>at luar biasa, sekarang segala percobaan untuk menyerang latar belakang<br />
sejarahnya nampak tidak masuk akal. Sejarawan Romawi telah mengakui hal ini jauh<br />
sebelumnya,” (McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict. p 65)<br />
Sir William Ramsay mengunjungi Israel beberapa abad yang lalu. Dia berharap<br />
dapat menemukan sesuatu yang bisa membuktikan bahwa Alkitab itu salah, tetapi<br />
semua yang ditemukannya dari penggalian membenarkan catatan kebenaran Alkitab.<br />
Oleh sebab itulah dia menjadi orang Kristen yang berani berbicara tentang kebenaran<br />
ini.<br />
47