Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 Timotius:<br />
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
Dalam 2 Timotius 4:7‐8 Paulus menulis: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang<br />
baik, aku telah mencapai garis akhir <strong>dan</strong> aku telah memelihara iman.” Pada tahun 64 M<br />
sebelum kematiannya, Paulus menulis surat terakhirnya ini kepada gereja‐gereja. Jika<br />
kita menerima Paulus sebagai penulis dari surat Ibrani, berarti Paulus telah menulis 14<br />
surat dalam Perjanjian Baru<br />
Injil Markus:<br />
Seperti telah dinyatakan di atas, 1 Korintus ditulis sekitar tahun 52–53 M. Tetapi<br />
lihatlah 1 Korintus 15:3‐5, “Apa yang saya sampaikan kepada saudarasaudara adalah<br />
yang sudah saya terima juga. Yang terpenting, seperti yang tertulis dalam Alkitab, saya<br />
menyampaikan kepadamu bahwa Kristus mati karena dosadosa kita” (BIS). Pada bagian<br />
ini Paulus mengacu kepada Alkitab yang menceritakan mengenai Yesus, yaitu kisah<br />
Injil. Bukankah ini berarti bahwa Injil yang tertulis sudah ada pada masa itu?<br />
Kami dapat memberikan lebih banyak bukti. Bukti kuat yang mendukung<br />
pernyataan bahwa Injil Markus ditulis pada tahun 45 M. Papias, sejarawan Kristen,<br />
dalam tulisannya sekitar tahun 140 M menyatakan “Markus, penerjemah Petrus,<br />
menuliskan segala sesuatu <strong>dan</strong> yang dia ingat tentang segala sesuatu yang diucapkan<br />
<strong>dan</strong> dikerjakan Yesus, meskipun tidak dalam susunan kronologis, tapi Markus hanya<br />
mempunyai satu tujuan: “tidak menghilangkan satu hal pun yang ia dengar atau<br />
membuat pernyataan yang salah” (Early, 171).<br />
Eusebisas, sejarawan pada masa berikutnya, memberikan perincian sebagai berikut<br />
dalam tulisannya sekitar tahun 300 M: “Pada masa pemerintahan Claudius,” (41–54 M)<br />
“Petrus datang ke Roma untuk berbicara dengan jemaat disana.” Pesannya diterima<br />
dengan <strong>sang</strong>at baik, “tidak puas hanya dengan mendengar <strong>dan</strong> menerima pengajaran<br />
pesan Ilahi secara lisan, mereka berusaha mendorong Markus untuk meninggalkan<br />
mereka rangkuman tertulis dari pengajaran yang telah mereka terima secara lisan <strong>dan</strong><br />
mereka tidak membiarkannya pergi sampai mereka berhasil, dengan cara demikianlah<br />
tulisan yang kita kenai sebagai kitab Injil Markus ditulis.”<br />
Untuk lebih berimbang, sejarawan telah menambahkan detail‐detail lagi mungkin<br />
saja hanya sekadar menghiasi, tapi hal ini mungkin suka terjadi. Tetapi yang kami tahu,<br />
Alkitab pun mendukung hal ini. Dalam 1 Petrus 5:13, Petrus mengirimkan salam dari<br />
Babilonia <strong>dan</strong> dari Markus yang bersama‐sama dengan dia. Orang Kristen pada abad<br />
pertama biasa memanggil Roma sebagai Babilonia karena kemakmurannya,<br />
kemunduran rohaninya, <strong>dan</strong> pengaruhnya ke seluruh dunia (di masa kini mungkin<br />
dapat disamakan dengan California, Hollywood). Jadi, sebenarnya Petrus bersama‐<br />
sama dengan Markus se<strong>dan</strong>g berada di kota Roma Menurut Suetonius, sejarawan<br />
Kristen, memang pada masa itu sudah ada orang Kristen di Roma.<br />
Bukti‐bukti ini sesuai satu dengan yang lainnya. Ingat bagian fragmen tertua Injil<br />
Markus, 7Q5, yang sudah kita bahas dalam pasal 2! Fragmen itu ditulis tangan dengan<br />
tinta di atas papirus pada tahun 50 M. Tentu saja Markus menulis beberapa tahun<br />
sebelumnya (analisis Tluedc 44–46 M), <strong>dan</strong> menurut pendapat saya bukti ini cukup<br />
kuat.<br />
Kesimpulannya, Kitab Markus ditulis hanya berselang waktu 15–20 tahun setelah<br />
peristiwa kematian, kebangkitan, <strong>dan</strong> kenaikan Yesus ke surga.<br />
43