19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

“Gereja­gereja <strong>dan</strong> sinagog­sinagog jarang sekali mendapat penghormatan. Tempattempat<br />

itu dipan<strong>dan</strong>g sebagai tempat pengajaran yang menyimpang (Perversion).<br />

Mereka sering membakarnya atau membawanya ke pengadilan atas kasus<br />

menentang pihak yang berkuasa, <strong>dan</strong> ditemukan bersalah dalam melanggar hakhak<br />

mereka.”<br />

Kapan saja sebuah daerah ditaklukkan, para pemimpin haus darah itu menghapus<br />

budaya lama <strong>dan</strong> menggantikannya dengan Islam. Kita tidak mau mengupas<br />

kesengsaraan yang diderita orang‐orang Kristen di bawah kekuasaan Islam. Kita tidak<br />

mau berbicara banyak mengenai beragam pembantaian yang telah <strong>dan</strong> terus terjadi<br />

hingga saat ini. “Sang Nabi” memberi tela<strong>dan</strong> dengan membunuh laki‐laki <strong>dan</strong> menjual<br />

keluarga mereka menjadi budak‐budak. Orang Islam (fanatik) masih melakukannya<br />

hingga saat ini. Kejahatan yang terbobrok dari semuanya, <strong>dan</strong> yang masih terjadi saat<br />

ini khususnya di Su<strong>dan</strong>, ialah pencurian anak‐anak <strong>dan</strong> keluarga mereka kemudian<br />

dibesarkan dalam Islam.<br />

Di Indonesia pada masa lalu ada juga pemaksaan agama, seperti yang terjadi di<br />

Maluku, ataupun dulu melalui gerakan DI/TII di Jawa <strong>dan</strong> Kahar Muzakar di Sulawesi<br />

Selatan. Pada masa sekarang ini orang Kristen di Indonesia juga mengalami kesulitan<br />

yang hampir sama dengan negara‐negara dhimmi, kesulitan untuk membangun tempat<br />

ibadah. Kejadian tahun 1998 mengingatkan kita kembali akan pembakaran gereja‐<br />

gereja. Penutupan beberapa gereja pada tahun 2005 serta ancaman‐ancaman<br />

pembakaran gereja membuat orang Kristen berpikir dua kali sebelum mereka<br />

menyatakan iman mereka secara terbuka. Pesan yang terkandung dalam semua ini<br />

adalah: “Kami akan bertoleransi dengan Saudara – selama Saudara menjadi dhimmi<br />

yang baik”.<br />

Kekaisaran Arab‐lslam terus meluas, menaklukkan Mesir, <strong>dan</strong> kemudian<br />

mengambil alih seluruh Afrika Utara, membakar Kartago hingga rata dengan tanah,<br />

serta membunuh hampir semua penduduknya seperti sapi. Ketika Spanyol <strong>dan</strong> Tripoli<br />

(Libya) ditaklukkan pada tahun 643 M, orang Kristen <strong>dan</strong> Yahudi Barbar dipaksa untuk<br />

menyerahkan istri‐istri serta anak‐anak mereka untuk menjadi budak bagi para tentara<br />

Muslim.<br />

Praktik seperti itu masih terus berlanjut hingga sekarang. Kelompok anti<br />

perbudakan memberikan laporan tentang perdagangan budak yang terjadi di Su<strong>dan</strong><br />

pada masa sekarang ini:<br />

Di daerah utara, budak­budak disimpan oleh pihak militer atau dijual di pasarpasar.<br />

Anak laki­laki hidup bagai anjing penjaga herder, <strong>dan</strong> dipaksa untuk tidur<br />

dengan binatang yang mereka pelihara. Beberapa orang yang mencoba melarikan<br />

diri dipotong urat besar kakinya untuk mencegah mereka melarikan diri. Tuan dari<br />

budak wanita biasanya menggunakan mereka sebagai pembantu <strong>dan</strong> juga selir.<br />

Pada siang hari membersihkan rumah <strong>dan</strong> pada malam hari melayani tuannya<br />

secara seksual – tuannya juga akan melepaskan agama <strong>dan</strong> identitas budaya para<br />

budak, <strong>dan</strong> memberikan mereka nama Arab serta memaksa mereka berdoa sebagai<br />

seorang muslim.” (Islam Unveiled, Spencer, hal. 66)<br />

Tentara Islam menyerang Eropa pertama kali dari laut. Seluruh penduduk dibantai<br />

atau dijadikan budak di Syprus (649 M), Rhodes (672 M), <strong>dan</strong> Kreta (674 M).<br />

Konstantinopel diserang <strong>dan</strong> dikepung oleh kaum Muslimm pada tahun 673 M, tetapi<br />

serangan‐serangan itu gagal. Pada tahun 717 M mereka mencoba kembali dengan<br />

161

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!