Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
PASAL 14<br />
Salinan AlQur’an Tertua<br />
Penanggalan Naskahnaskah Alqur’an<br />
Penanggalan manuskrip Al‐Qur’an mirip dengan penanggalan dokumen‐dokumen<br />
(kitab‐kitab) Perjanjian Baru. Bentuk penulisan berubah dari masa ke masa. Jadi.<br />
bentuk tulisan dapat menjadi petunjuk berapa uiu atau seberapa tuanya dokumen itu.<br />
Sebelum masa Muhammad, satu‐satunya naskah dalam bahasa Arab yang dikenal<br />
adalah naskah Jazm. Naskah Jazm <strong>sang</strong>at teratur <strong>dan</strong> jelas. Tidak ada satu fragmen Al‐<br />
qur’an pun yang ditemukan dalam naskah ini. Naskah alMa’il atau Tulisan Miring<br />
merupakan bentuk tulisan yang dapat dijumpai dalam naskah Al‐Qur’an yang tertua.<br />
Bentuk tulisan ini kemudian terus mengalami perkembangan terutama di Mekah <strong>dan</strong><br />
Medinah segera setelah Islam bangkit. Hanya beberapa contoh Al‐Qur’an dalam tulisan<br />
alMa’il yang masih tersimpan hingga saat ini. British Museum di London masih<br />
mempunyai Al‐qur’an dalam bentuk tulisan alMa’il, <strong>dan</strong> mungkin ini bentuk tertua<br />
yang masih tersimpan. Naskah Al‐qur’an ini tidak mempunyai tanda “titik” <strong>dan</strong> “vokal”.<br />
Kemungkinan besar ditulis pada tahun 130 H (748 M), atau mungkin beberapa tahun<br />
lebih awal.<br />
Naskah Mashq <strong>dan</strong> Naskh juga mulai berkembang segera setelah naskah alMa’il.<br />
Perpustakaan Chester Beatty di Dublin yang menyimpan salah satu naskah Perjanjian<br />
Baru yang paling tua, juga menyimpan Al‐Qur’an lengkap dalam tulisan naskah yang<br />
berasal dari tahun 1.001 M.<br />
Tulisan Kufik pada awalnya dicerai sebagai alKhatt alKufi. Surat‐surat dalam<br />
tulisan Kufik diperbesar secara horizontal. Kebanyakan Al‐Qur’an yang masih ada saat<br />
ini ditulis dalam tulisan Kufik, kebanyakan diantaranya berasal dari akhir abad ke‐ 8,<br />
kira‐kira 150 tahun sesudah Muhammad.<br />
Darah Usman<br />
Orang islam sering mengatakan bahwa salinan asli Al‐Qur’an Usman masih ada<br />
hingga saat ini. Ada satu Al‐Qur’an tua yang tersimpan saat ini di Museum Topkapi di<br />
Istambul/Turki. Rama<strong>dan</strong> Annual diterbitkan Digest Muslim di Durban, Afrika Selatan,<br />
mempunyai sebuah foto dari Codex Topkapi, dengan komentar:<br />
AlQur’an ini, ditulis di atas kulit rusa, telah dibaca oleh Kalifah ketika ia dibunuh<br />
<strong>dan</strong> tandatanda lumuran darahnya masih terlihat pada salinan AlQur’an ini pada<br />
saat ini (Jilid 39, no. 9 <strong>dan</strong> 10, halaman 107).<br />
Saya mempunyai seorang teman dari Turki yang bersumpah bahwa semuanya itu<br />
benar a<strong>dan</strong>ya, <strong>dan</strong> saya yakin bahwa dia memang pernah melihat bekas percikan darah<br />
itu, sehingga ia begitu yakin.<br />
148