19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

selalu ada penemuan baru ditemukan, tetapi penemuan itu tidak dapat memberikan<br />

kebenaran secara menyeluruh, atau ada kemungkinan bahwa penemuan itu disalah‐<br />

tafsirkan. Ini seringkali terjadi dalam setiap cabang ilmu.<br />

Marilah kita menyadari bahwa kebenarannya adalah, dengan atau tanpa<br />

pembuktian ilmu pengetahuan, Alkitab tetap benar. Alkitab tidak dibenarkan karena<br />

a<strong>dan</strong>ya ilmu pembuktian. Kita tahu bahwa Alkitab itu benar karena itu memang<br />

kebenaran.<br />

Qur’an dipan<strong>dan</strong>g dari Ilmu Pengetahuan<br />

Pada tahun 1.453, banyak buku penemuan ilmu pengetahuan diselamatkan dari<br />

penyerangan Islam di Konstantinopel. Sebagian besar dari buku‐buku itu dibawa ke<br />

Eropa. Sebagian besar lainnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh ahli dari<br />

Kristen, Yahudi <strong>dan</strong> Persia, <strong>dan</strong> tersebar sampai ke Eropa. Karena itu ilmu pengetahuan<br />

modern masa sekarang masih menggunakan kata dari bahasa Arab seperti “aljabar”<br />

<strong>dan</strong> “alkohol”.<br />

Waraq menyatakan bahwa orang Islam awalnya masih menaruh kecurigaan pada<br />

ilmu pengetahuan, sama seperti gereja pada abad pertengahan. Akan tetapi, bagaimana<br />

pan<strong>dan</strong>gan Al‐qur’an sendiri tentang ilmu pengetahuan? Bukti ilmu pengetahuan apa<br />

yang terdapat dalam Alqur’an? Kita telah melihatnya dalam Alkitab. Sekarang marilah<br />

kita juga melihatnya dalam Al‐Qur’an:<br />

Semut <strong>dan</strong> Burung pada mulanya bisa berbicara (Surat 27:15­44).<br />

“Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia <strong>dan</strong> burung lalu<br />

mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di<br />

lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut‐semut, masuklah ke dalam<br />

sarang‐sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman <strong>dan</strong> tentaranya,<br />

se<strong>dan</strong>gkan mereka tidak menyadari”. (Surat 27:17‐18)<br />

Dalam Alkitab juga ada kisah tentang hewan yang berbicara, tapi perbedaannya<br />

dengan kisah yang ada dalam Al‐qur’an adalah: Dalam Alkitab hewan itu dipakai oleh<br />

mahluk spiritual (setan atau malaikat) untuk mencobai <strong>dan</strong> memperingatkan manusia.<br />

Jadi, ada tujuan di balik semua itu. Ini hanya disebutkan dua kali dalam seluruh Alkitab,<br />

sehingga dapat dikatakan bahwa ini merupakan kasus khusus, tidak berlaku untuk<br />

semua. Se<strong>dan</strong>gkan dalam Al‐qur’an, cerita tentang semut yang bisa berbicara diajarkan<br />

sebagai sejarah.<br />

Matahari Tenggelam dalam Kubangan Lumpur (Surat 16:86).<br />

“Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat<br />

matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam”. (Surat 18:86)<br />

Surat ini berbicara mengenai perjalanan Alexander Agung ke daerah barat. Mungkin<br />

yang dimaksud Alexander Agung adalah bayangan matahari yang tenggelam dalam<br />

kubangan lumpur. Tetapi berdasarkan surat ini Al‐qur’an menyatakan bahwa matahari<br />

benar‐benar tenggelam di dalam kubangan lumpur.<br />

108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!