19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

Robert Griffiths, juara hadiah Heinemann untuk fisika matematika, menulis, “Jika<br />

kita berdebat dengan seorang atheis, maka saya memilih bi<strong>dan</strong>g filsafat. Bi<strong>dan</strong>g fisika<br />

sama sekali tidak banyak menolong.”<br />

Dr. Michael Denton, senior penelitian Fellow in Human Molecular Genetics, dalam<br />

bukunya How the Laws of Biology Reflect Purpose in Universe mengatakan, “Semua buku<br />

dalam penelitian biologi mendukung proposisi utama… bahwa dunia ini khusus<br />

dirancang secara keseluruhan dalam setiap segi kehidupan mempunyai makna <strong>dan</strong><br />

penjelasannya dalam fakta (ilmu).”<br />

Robert Jastrow, mengatakan sesuatu yang <strong>sang</strong>at baik: “Bagi ilmuwan yang sudah<br />

bisa hidup dengan mengandalkan kekuatan akal semata­mata, cerita ini akan berakhir<br />

seperti suatu mimpi buruk. Ia telah menapaki gunung ketidaktahuan, <strong>dan</strong> ia sudah<br />

hampir mencapai puncak gunung itu, Dan saat menapaki batu yang terakhir, maka ia<br />

akan disalami oleh satu barisan ahli agama yang sudah duduk di sana selama berabadabad”.<br />

Dr. Harold Urey, juga seorang pemenang Nobel, yang tetap memiliki keyakinan buta<br />

tentang teori evolusi daripada menerima kenyataan akan a<strong>dan</strong>ya pencipta<br />

mengatakan: “Kita semua yang mempelajari asal mula kehidupan menemukan bahwa<br />

semakin kita masuk ke dalamnya, semakin kita merasakan betapa rumit untuk<br />

berkembang di mana­mana. Kita percaya sebagai bagian <strong>dan</strong> butir pengakuan Iman<br />

bahwa kehidupan berkembang <strong>dan</strong> satu benda mati di alam semesta ini”.<br />

Mengapa Allah mau menciptakan suatu alam semesta yang demikian besar,<br />

kompleks, <strong>dan</strong> indah ini untuk kita?<br />

“Jika aku melihat langit‐Mu, buatan jari‐Mu, <strong>bulan</strong> <strong>dan</strong> bintang‐bintang yang Kau<br />

tempatkan: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak<br />

manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mazmur 8:4‐5)<br />

Alkitab menjawab:<br />

“bumi penuh dengan kasih setia TUHAN” (Mazmur 33:5)<br />

“tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia‐Nya atas orang‐<br />

orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103:11).<br />

Jika seorang pemuda <strong>sang</strong>at mencintai seorang gadis <strong>dan</strong> memutuskan untuk<br />

meminang gadis itu, maka ia akan berusaha menunjukkan perasaannya yang paling<br />

dalam kepa<strong>dan</strong>ya. Ketika ia membeli cincin, ia akan mencari yang paling berat, bahkan<br />

<strong>dan</strong> permata yang terindah untuk memperlihatkan cintanya kepada gadis itu. Demikian<br />

jugalah alasan mengapa Allah menciptakan bumi yang demikian luas <strong>dan</strong><br />

mengagumkan ini, yaitu karena Ia <strong>sang</strong>at mengasihi kita. Itulah yang dikatakan Alkitab.<br />

Tidaklah <strong>sang</strong>at mengherankan jika ilmu pengetahuan pada akhirnya cenderung<br />

mengkonfirmasikan apa yang dikatakan Alkitab. karena Alkitab mengatakan<br />

kebenaran. Di satu sisi, apakah mungkin di waktu berikutnya akan ditemukan<br />

penemuan yang sepertinya bertentangan dengan Alkitab? Ya, mungkin sekali. Akan<br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!