18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang disampaikan melalu Menhukham Hamid Awaludin saat itu sedikit banyak<br />

mampu mencairkan ketegangan yang terjadi selama ini dalam proses revisi UU<br />

Peradilan Militer. Sebagaimana dikutip dalam situs Departemen Pertahanan RI,<br />

92<br />

“Saya telah ditelepon Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dari Jepang bahwa<br />

Presiden Yudhoyono sudah menyetujui anggota militer yang melakukan<br />

tindak pidana umum diadili di pengadilan umum. Sebagai kepala negara,<br />

presiden sudah setujui jadi pasal krusial yang menjadi pro kontra soal itu<br />

sudah selesai. Jadi pembicaraan soal itu sekarang dihentikan.”135<br />

Respon ini menarik, karena selama ini pemerintah yang selama ini diwakili oleh<br />

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono yang selama ini bersiteguh menolak yurisdiksi<br />

peradilan militer yang diamanatkan dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI.136<br />

Perdebatan antara pemerintah dan DPR dalam kasus RUU ini masih bisa disoroti<br />

dengan adanya surat dari Menteri Pertahanan Nomor K/225/M/VI/2007 tanggal 20<br />

Juni 2007 perihal ralat dan tambahan Daftar Inventarisir Masalah (DIM) dalam RUU<br />

tentang perubahan UU No 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.137 DPR<br />

memberi kesempatan kepada pemerintah untuk menjelaskan mengenai ralat dan<br />

tambahan DIM RUU tentang perubahan atas UU No 31 Tahun 1997. Beberapa hal<br />

yang melatarbelakanginya adalah sebagai berikut:138<br />

Daftar Inventarisir Masalah Peradilan Militer<br />

No Daftar Inventarisir<br />

Masalah<br />

Keterangan<br />

1 DIM Kajian Pada saat ini Departemen Pertahanan sedang<br />

memproses 2 RUU, yakni RUU tentang Kitab<br />

Undang-Undang Hukum Pidana Militer dan<br />

135<br />

Kementerian Pertahanan RI, 23 Desember 2009, “Presiden Setujui Anggota TNI Diadili di<br />

Pengadilan Umum”.<br />

136<br />

Siaran Pers KontraS, 29 November 2006, “Langkah Maju Pemerintah dalam Reformasi<br />

Peradilan Militer”.<br />

137<br />

Rapat Intern ke-14, yang dilakukan secara tertutup, dihadiri 26 dari 50 anggota dan<br />

dipimpin oleh Andreas H. Pareira, Jakarta 27 Juni 2007. Sebelumnya pemerintah telah<br />

menyusun 331 DIM, dilanjutkan dengan pembahasan materi DIM dalam Rapat Kerja bersama<br />

Pemerintah tertanggal 22 Februari 2007 yang menghasilkan keputusan 166 DIM disetujui tetap,<br />

36 DIM diserahkan kepada Panja, 97 DIM diserahkan kepada Tim Perumus dan 32 DIM<br />

diserahkan kepada Tim Sinkronisasi.<br />

138<br />

Rapat Panja ke-6, dihadiri 14 orang dari 26 anggota Panja. Pemerintah:Dirjen Kuathan<br />

dephan beserta jajarannya dan Pejabat Eselon I departemen hukum dan HAM beserta<br />

jajarannya. Rapat dipimpin oleh Hj. Azlaini Agus, SH, MH, Jakarta 29 Juni 2007.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!