menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ahwa tersangka yang bersalah tidak ada sangkut pautnya dengan institusi/kesatuan<br />
asalnya, dan ketiga, perlu diadakan gelar perkara terkait dengan kasus yang dihadapi.<br />
Respon lain datang dari kejaksaan agung.128 Menurut pihak Kejaksaan Agung,<br />
dalam Pasal 9 RUU Perubahan atas UU No 31 Tahun 1997, istilah tindak pidana<br />
militer perlu dijelaskan tentang apa saja yang bisa diidentifikasi sebagai tindak pidana<br />
militer, termasuk juga dengan batasan-batasannya. Selain itu, perlu dilakukan<br />
sinkronisasi antara UU No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak<br />
Korupsi dengan RUU Perubahan atas UU No 31 Tahun 1997 tentang Peradilan<br />
Militer dalam kaitannya dengan penyidikan kasus korupsi.<br />
Kejaksaan Agung juga menyatakan diri siap melaksanakan RUU ini jika ada<br />
sosialisasi terlebih dahulu kepada institusi TNI, bahwa UU Peradilan Militer terhadap<br />
kejahatan yang dilakukan masuk dalam kategori sipil (pidana umum) dan tidak diadili<br />
dalam peradilan militer. Kejaksaan agung meminta waktu sosialisasi dapat dilakukan<br />
selama 1 hingga 2 tahun. Apabila TNI tunduk pada RUU perubahan tersebut maka<br />
jika ada anggota TNI yang melakukan tindak pidana militer ketika masih menjabat<br />
sebagai anggota aktif maka kasus yang diajukan harus dilihat dari sudut waktu. Selain<br />
itu, kejaksaan agung juga menyatakan apabila kejahatan tersebut dilakukan bersamasama<br />
warga sipil, maka harus dilihat besar kerugiannya jika berat kerugian militer<br />
maka diadili secara koneksitas. Kejaksaan Agung menambahkan bahwa pemecatan<br />
anggota TNI harus dicantumkan pada pidana tambahan.<br />
Dalam menjalankan mekanisme internalnya tim pansus akhirnya memilih Andreas H.<br />
Pareira (FPDIP) sebagai pimpinan pansus.129 Pada umumnya, pansus menyepakati<br />
hal-hal yang berkenaan dengan masalah pemeriksaan koneksitas agar tetap<br />
berpatokan kepada naskah RUU atas usul inisiatif DPR-RI yaitu menuntut<br />
dihapuskannya Pasal 198 sampai dengan Pasal 203 tentang acara pemeriksaan<br />
koneksitas. Sedangkan masalah kompetensi dalam lingkungan peradilan militer (Pasal<br />
9) tetap mengatur tindak pidana umum oleh prajurit, dilakukan dalam lingkup<br />
peradilan umum. DPR mengusulkan atas dua masalah pokok tersebut dalam naskah<br />
RUU adalah prajurit yang melakukan tindak pidana umum diadili oleh pengadilan<br />
dalam lingkungan peradilan umum, dan prajurit yang melakukan tindak pidana militer<br />
128 Dokumen rapat Kerja 2 dengan Jaksa Agung yang dilakukan terbuka untuk umum, yang<br />
diikuti 34 dari 50 anggota. Rapat dipimpin oleh Sidharto Danusubroto, Jakarta 30 November<br />
2005.<br />
129 Dokumen Rapat PILDIM ke-2 dan Rapat Kerja ke-4 Dengan Menhan dan Menteri hukum<br />
dan HAM, diikuti 30 anggota dari 50 anggota Menteri Pertahanan RI beserta jajarannya<br />
Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya untuk membahas masalah DIM dan<br />
persandingannya. Rapat dipimpin oleh Sutardjo Surjogoeritno, BSc dan Andreas H. Pareira.<br />
Jakarta, 2 Februari 2006.<br />
87