18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Senada hal tersebut, Samad, kakek dari korban luka–luka, Khaerul yang berumur 3<br />

tahun, menilai bahwa sejak awal prosesnya tidak ada informasi langsung atas<br />

persidangannya:<br />

80<br />

“Saya tidak pernah mendapat informasi apa-apa sebelumnya. Pertama kali<br />

informasi yang saya terima ya surat panggilan saksi itu. Tapi saya nggak<br />

tahu dengan korban lain. Yang jelas saya tidak tahu sama sekali tentang<br />

informasi-informasi itu. Malah Saya bingung dengan panggilan itu, karena<br />

saya sendiri masih trauma. Saya bilang ke Kepala Desa, kenapa saya harus<br />

ke sana, saya ini masih trauma, nanti kalau saya disuruh menyebut-nyebut si<br />

A, si B, Mistin anak saya, saya pasti nggak tahan.”113<br />

Samad juga menilai bahwa prosesnya harus melewati pengadilan HAM, bukan<br />

melalui mekanisme peradilan militer:<br />

“Kalau di pengadilan HAM, saya yakin putusannya akan sesuai dengan<br />

harapan kita para korban ini. Saya sedikit tahu tentang pengadilan HAM dari<br />

penjelasan komnas HAM waktu datang ke sini dan di Jakarta. Tetapi saya<br />

nggak paham akhirnya kok malah ke peradilan militer.”114<br />

Putusan tersebut hanya mencerminkan aspek kriminalitas biasa dari penembakan Alas<br />

Tlogo tersebut. Konstruksi dakwaan, tuntutan, dan putusan mengabaikan<br />

pertanggungjawaban komando. Konstruksi hukumnya menjauhkan dugaan awal<br />

penembakan terhadap warga Alas Tlogo sebagai pelanggaran berat HAM.<br />

Penghukuman mestinya tidak bisa semata dibebankan kepada prajurit lapangan.<br />

Terlebih semua terdakwa disamakan saja tanggung jawabnya, tanpa memeriksa lebih<br />

jauh siapa yang mengendalikan pasukan. Oleh karena itu, tidaklah cukup jika<br />

penyelesaian masalah ini hanya menggunakan sistem peradilan dan membuat<br />

dakwaan Pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHP, 338 junto Pasal 55 ayat 1 KUHP, Pasal 103<br />

ayat 1 KUHP Militer.<br />

113 Mistin tertembak pada saat menggendong Khaerul di Mushola yang berjarak sekitar 150<br />

meter dari TKP. Pak Samad sendiri pada waktu kejadian berada di depan massa dan mendapat<br />

penganiayaan (baca: rahangnya dipukul dengan popor senjata, ed) aparat Marinir TNI AL.<br />

Sehari-hari Pak Samad adalah Kepala Dusun Tlogo Desa Alas Tlogo tempat dimana peristiwa<br />

terjadi.<br />

114 Ibid.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!