18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembacaan putusan itu disampaikan Ketua Majelis Hakim, Letkol (CHK) Yan<br />

Ahmad Mulyana dalam persidangan tanggal 14 Agustus 2009 di Pengadilan Militer<br />

(Dilmil) III-12, Surabaya. Komandan Tim 13 Marinir yang menjadi terdakwa dalam<br />

kasus penembakan Alastlogo, Pasuruan, Lettu (Mar) Budi Santoso divonis paling<br />

berat, yakni tiga tahun penjara dan dipecat dari keanggotaan militer. Adapun ke-13<br />

terdakwa selain Budi Santoso ialah, Serka Wahyudi, Praka Agus Triyadi, Serda Abd<br />

Rahman, Koptu Totok, Kopda Warsin, Kopda Helmi Widiantoro, Kopka Lihari,<br />

Kopda Slamet Riyadi, Praka Moh Yunus, dan Praka Sariman seluruhnya divonis<br />

masing-masing 1,5 tahun, Pratu Suyatno serta Koptu Suratno masing-masing dua<br />

tahun dan dipecat.<br />

Putusan tersebut mendapatkan tanggapan dari sejumlah korban, sebagaimana<br />

diungkapkan oleh Imam Supnadi, mantan Kepala Desa Alas Tlogo Pasuruan dan<br />

Samad, kakek dari korban luka – luka, Khaerul yang berumur 3 tahun. Dari proses<br />

yang ada Imam menilai:<br />

“Soal informasi terhadap proses persidangan, Tidak pernah sama sekali. Ya<br />

cuma pas sidang hadir, kemudian pulang. Ya hanya sebatas itu saja. Kami<br />

mendiskusikan hal-hal mengenai persidangan ya dengan orang Lakumham<br />

PKB atau dengan teman-temannya Mas yang dari LBH itu saja.<br />

Selain dari menghadiri persidangan, kita sama sekali ndak pernah<br />

komunikasi dengan pihak peradilan. Waktu ada warga saya yang menjadi<br />

saksi itu ndak bisa bahasa Indonesia, karena bisanya hanya bahasa Madura,<br />

itu ya baru diketahui oleh peradilan, yang kemudian peradilan menyediakan<br />

penerjemah.” 111<br />

Selain itu, putusan tersebut juga tidak menyetuh pertanggungjawaban komando atasan<br />

yang paling bertanggungjawab:<br />

“[...] hakim juga memutuskan bahwa para marinir yang menjadi pelaku<br />

penembakan itu dianggap bertindak sendiri bukan karena perintah dari<br />

atasannya. Saya kira itu jelas tidak tepat. Karena mana ada prajurit yang<br />

berani bertindak tanpa perintah dari komandan? Itu kan tidak mungkin.<br />

Tidak pas. Peristiwa itu saya yakin sudah direncanakan sebelumnya. Karena<br />

sebelum penembakan itu terjadi, sebelumnya sudah ada tahapan-tahapannya<br />

gitu. Waktu ada protes warga tentang pembajakan yang dilakukan oleh<br />

Rajawali dengan dikawal TNI, sudah ada ancaman dari TNI bahwa yang<br />

protes akan ditembak.”112<br />

111<br />

Wawancara dengan Pak Imam Supnadi, mantan Kepala Desa Alas Tlogo Pasuruan dan Pak<br />

Samad, 25 September 2009.<br />

112<br />

Ibid.<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!