18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pasal 72 menyatakan:<br />

60<br />

1) Penyidik membuat berita acara tentang pelaksanaan tindakan<br />

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dengan tidak mengurangi<br />

ketentuan lain dalam undang-undang ini.<br />

2) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b atau<br />

huruf c menyerahkan berkas perkara hasil penyidikannya kepada<br />

Perwira Penyerah Perkara, Atasan yang Berhak Menghukum, dan<br />

oditur sebagai penuntut umum.<br />

Pasal 74, Atasan yang Berhak Menghukum mempunyai wewenang:<br />

a. melakukan penyidikan terhadap prajurit bawahannya yang ada di<br />

bawah wewenang komandonya yang pelaksanaannya dilakukan oleh<br />

penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b atau<br />

huruf c;<br />

b. menerima laporan pelaksanaan penyidikan dari penyidik sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b atau huruf c;<br />

c. menerima berkas perkara hasil penyidikan dari penyidik sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b atau huruf c; dan<br />

d. melakukan penahanan terhadap tersangka anggota bawahannya yang<br />

ada di bawah wewenang komandonya.<br />

Pasal 101 menyatakan:<br />

1) Penyidik sesudah selesai melakukan penyidikan wajib segera<br />

menyerahkan berkas perkara itu kepada Atasan yang Berhak<br />

Menghukum, Perwira Penyerah Perkara, dan berkas aslinya kepada<br />

oditur yang bersangkutan.<br />

2) Perwira Penyerah Perkara dapat menghentikan penyidikan dengan surat<br />

keputusan berdasarkan pendapat hukum dari oditur.<br />

Selain menghentikan dan melakukan penyelesaian perkara di luar pengadilan, Ankum<br />

dan Papera memiliki wewenang eksekusi atas proses hukum yang berlangsung.<br />

Ankum bisa menyuruh bawahan di kesatuannya untuk melakukan penangkapan, dapat<br />

melakukan atau mencabut penangguhan penahanan:<br />

Pasal 77 menyatakan :<br />

“(1) Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh penyidik atau<br />

anggota polisi militer atau anggota bawahan Atasan yang Berhak

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!