menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
38<br />
yang sama ABRI telah memotret dirinya sebagai satu-satunya<br />
kekuatan yang secara ideologis tidak terpecah-pecah oleh ikatan<br />
primodial. Sistem pendidikannya yang berorientasi pada pendidikan<br />
kader dan jenjang karir yang didasarkan pada merit system<br />
diunggulkan sebagai bukti bahwa ABRI tidak mengenal segmentasi<br />
berdasarkan “aliran”. Kelima, kesetiaan tak terbatas pada ideologi<br />
negara, Pancasila, sebagaimana terdapat dalam sumpah prajurit<br />
(Sapta Marga, ed) merupakan ilustrasi atas kuatnya komitmen<br />
ABRI pada negara. Sekaligus menegaskan pada sifat otonom<br />
hubungan ABRI dengan negara.”65<br />
Berdasarkan tata hukum di Indonesia, tidak didapati klasifikasi atas hukum militer di<br />
Indonesia. Di Indonesia hanya dikenal pembagian hukum menjadi Hukum Tata<br />
Negara, Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Pembagian ini merupakan klasifikasi<br />
umum yang kerap dikenal secara umum. Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa tidak<br />
ada pengaturan yang terkait dengan soal-soal kemiliteran di Indonesia. Justru<br />
sebaliknya, karena peran institusi militer yang sangat eksesif, pengaturan soal<br />
kemiliteran di Indonesia sangat banyak didapati dalam pembagian hukum<br />
sebagaimana disebutkan diatas. Peraturan per-UU-an tersebut berupa Konstitusi, TAP<br />
MPR/S, UU, Perpu, PP, UU Darurat, Keppres, Inpres, Peraturan Penguasa Perang<br />
Tertinggi/Pusat, Dekrit Presiden, Maklumat Presiden, Penetapan Presiden.<br />
Selain itu juga terdapat peraturan-peraturan setingkat menteri atau Panglima<br />
ABRI/TNI seperti; Kepmen Pertahanan atau Panglima, Keputusan Bersama antara<br />
Menteri Pertahanan dengan Penglima TNI, Surat Keputusan Menteri Pertahanan atau<br />
Panglima, SK Wakil Menteri, Penetapan Menteri, Instruksi Menteri, Perintah<br />
Menteri, Perintah Markas Tertinggi, Peraturan sementara Markas Tertinggi,<br />
Penetapan Dewan Pertahanan Negara, Amanat, Surat-Surat dan Mandat66. Dengan<br />
alasan banyaknya jenis dan jumlah aturan-aturan soal kemiliteran maka kalangan<br />
militer mengklasifikasikan sebagai sebuah kelompok hukum tersendiri.<br />
65 Daniel Sparingga dalam Anas S. Machfudz dan Jaleswari Pramodhawardani (editor),<br />
Military Without Militarism: Suara dari Daerah. Jakarta: Puslitbang Kemasyarakat dan<br />
Kebudayaan LIPI, 2001. Hal 17.<br />
66 Biro Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pertahanan Keamanan RI, Himpunan<br />
Peraturan Perundang-undangan Bidang Hankamneg, Jilid I-IV, 1989.