18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

32<br />

persidangan harus terjamin seluruh hak dan fasilitas yang diperlukan untuk<br />

pembelaannya;<br />

• Tiada seorang pun bisa dihukum untuk suatu kejahatan kecuali atas dasar<br />

pertanggungjawaban individual;<br />

• Setiap orang yang dituduh melakukan tindak kejahatan memiliki hak untuk<br />

diadili secara cepat dengan kehadirannya;<br />

• Setiap tersangka atau terdakwa memiliki hak untuk membela dirinya sendiri<br />

secara langsung atau lewat kuasa hukumnya, baik yang dipilihnya sendiri<br />

maupun yang disediakan bila ia tidak mampu;<br />

• Tiada seorang pun bisa dipaksa untuk bersaksi melawan dirinya sendiri atau<br />

untuk mengakui kesalahan;<br />

• Tidak ada satu pernyataan atau barang bukti pun yang diperoleh lewat<br />

praktik penyiksaan atau perlakuan kejam atau tidak manusiawi lainnya atau<br />

lewat tindakan keji yang melanggar HAM lainnya yang bisa digunakan<br />

sebagai bukti dalam proses persidangan;<br />

• Tidak ada seorang pun yang bisa divonis untuk suatu kejahatan lewat suatu<br />

pembuktian atau kesaksian yang didasari sumber rahasia;<br />

• Setiap orang yang divonis untuk suatu kejahatan harus memiliki hak untuk<br />

naik banding di tingkat pengadilan yang lebih tinggi sesuai undang-undang;<br />

• Setiap orang yang terbukti bersalah harus diinformasikan, pada saat vonis,<br />

hak-haknya untuk suatu evaluasi atas vonisnya dan jangka waktunya.<br />

IV. Sistem Peradilan Militer Harus Mengacu pada Standar Hukum Internasional<br />

Di era globalisasi hak asasi manusia, di mana ratifikasi instrumen internasional<br />

semakin bertambah, substansi dalam berbagai hukum internasional dan hukum<br />

kebiasaan internasional. Dalam konteks peradilan militer, sudah seharusnya<br />

administrasi peradilannya juga mengacu pada norma dan standar hukum<br />

internasional, khususnya hukum HAM dan humaniter internasional.58 Terdapat<br />

beberapa hal penting yang harus menjadi rujukan bagi pembenahan suatu sistem<br />

peradilan militer.<br />

Pertama, dalam ICCPR Pasal 4 diakui adanya pemisahan antara hak-hak yang bisa<br />

dibatasi atau dikurangi pelaksanaan dan pemenuhannya karena situasi darurat tertentu<br />

(derogable rights). Hampir semua konstitusi negara di dunia memiliki klausul yang<br />

memperbolehkan atau memberi wewenang seorang kepala negara atau pemerintahan<br />

untuk melakukan suatu langkah luar biasa atas suatu situasi luar biasa/darurat, yang<br />

kemudian memiliki konsekuensi lanjutan ada beberapa hak-hak asasi manusia yang<br />

bisa dibatasi pelaksanaannya.<br />

58 Emmanuel Decaux, Issue of the Administration of Justice Through Military Tribunals,<br />

E/CN.4/Sub.2/2006/58, Prinsip No 2 dan No 4, hal 8-10.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!