18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SEKAPUR SIRIH<br />

KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) lahir sebagai<br />

organisasi yang berhadapan langsung dengan Angkatan Bersenjata Republik<br />

Indonesia (ABRI) yang kala itu –di penghujung Orde Baru yang sedang limbung-<br />

diduga kuat terlibat dalam peristiwa Penculikan Aktivis 1997/1998. KontraS<br />

mendampingi keluarga korban pelanggaran HAM melakukan upaya-upaya advokasi<br />

menuntut pertanggungjawaban negara, awalnya semata-mata hanya untuk mencari<br />

keberadaan mereka. Sejalan dengan semangat perubahan saat itu yang begitu<br />

menggebu, KontraS terlibat aktif untuk mendorong reformasi sektor keamanan, baik<br />

dalam upaya pembenahan sistem hukum maupun pembenahan institusional TNI itu<br />

sendiri. KontraS percaya harapan atas TNI yang profesional dan akuntabel merupakan<br />

pintu masuk untuk menggapai kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang<br />

demokratis, sesuatu yang menjadi cita gerakan reformasi saat itu.<br />

Lebih dari sepuluh tahun berlalu, nilai-nilai hak asasi manusia, paling tidak secara<br />

formal, menjadi dasar bagi lahirnya berbagai sistem hukum, kebijakan politik dan<br />

tata kelola pemerintahan di Indonesia. Pengarusutamaan HAM juga menjadi<br />

fundamen atas pembenahan reformasi sektor keamanan yang idealnya terintegrasi<br />

dalam sistem kenegaraan, meski hasil otentik berbicara lain. Cita-cita atas pemisahan<br />

pendekatan keamanan dan pertahanan yang melindungi HAM merupakan model<br />

pendekatan yang sensitif terhadap keadilan dalam agenda pemerintahan Indonesia<br />

yang berada pada masa transisi ini.<br />

Namun harus diakui bahwa dalam kenyataannya, harapan ini masih jauh panggang<br />

dari api. Reformasi TNI di wilayah pembenahan sistem dan pembenahan institusional<br />

masih belum sinergis. Reformasi TNI masihlah normatif, parsial dan belum<br />

menyentuh titik-titik krusial. Ukuran menilainya sederhana. Belum ada<br />

pertanggunjawaban hukum terhadap pelaku kasus penculikan aktivis dan<br />

penghilangan paksa aktivis tahun 1997/1998, yang menjadi alasan lahirnya KontraS.<br />

Di sisi lain, juga belum ada pertanggungjawaban hukum terhadap kasus pelanggaran<br />

HAM berat lainnya, bahkan kemdian muncul kekerasan-kekerasan serupa di berbagai<br />

wilayah. Sementara keluarga masih menanti kejelasan nasib anak-anak yang tewas<br />

dan. Di sisi lain hak-hak mereka sebagai korban tak terpenuhi.<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!