18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

272<br />

Press Release Kontras<br />

No. 07/PR-III/2003<br />

Tentang<br />

Penolakan Kejaksaan Agung Menyidik Kasus Trisakti - Semanggi :<br />

Merupakan Ancaman Serius Bagi Penegakan HAM<br />

Pada tanggal 11 Maret 2003, Kepala Satuan Tugas HAM Kejaksaan Agung,<br />

BR Pangaribuan mengatakan bahwa Kejaksaan Agung telah mengambil sikap<br />

terakhir yaitu tidak dapat menindaklanjuti penyelidikan Komnas HAM dalam<br />

kasus Trisakti dan Semanggi. Hal itu disebabkan karena DPR sudah<br />

memutuskan bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat pada peristiwa<br />

Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II. Selain itu Kejaksaan Agung merasa<br />

telah terhalang dalil hukum bahwa satu kasus tidak dapat diadili dua kali<br />

mengingat perkara penembakan mahasiswa Trisakti telah diputus Pengadilan<br />

Militer pada 1999 lalu.<br />

Menyusuri proses hukum pengusutan kasus Trisakti dan Semanggi selama ini,<br />

maka peran Kejaksaan Agung merupakan ancaman serius bagi penegakan<br />

HAM, dengan didasarkan pada fakta � fakta antara lain :<br />

Sejarah panjang proses pengusutan kasus Trisakti Semanggi. Sejak<br />

diserahkannya hasil dari Komisi Pelanggaran HAM Kasus Trisakti dan<br />

Semanggi pada April 2002 ke Kejaksaan Agung, penyidik telah 3 kali<br />

mengembalikan berkas penyelidikan kembali ke Komnas HAM dengan<br />

berbagai alasan. Bahkan Kejaksaan Agung telah mengingkari kesepakatan<br />

dengan Komnas HAM untuk meminta DPR mencabut rekomendasi yang<br />

menyebutkan tidak adanya pelanggaran HAM berat dalam kasus Trisakti<br />

Semanggi.<br />

Argumentasi tentang terganjalnya proses penyidikan akibat dari rekomendasi<br />

DPR merupakan upaya justifikasi Kejaksaan Agung untuk tidak melaksanakan<br />

fungsinya. Rekomendasi DPR tersebut tidak dapat dijadikan dasar hukum<br />

karena DPR hanya memiliki kewenangan untuk mengusulkan terbentuknya<br />

pengadilan HAM berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan. DPR sebagai<br />

lembaga politik tidak berhak untuk menilai tidak adanya peristiwa pelanggaran<br />

HAM berat pada kasus trisakti/Semanggi ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!