menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu menerobos%20jalan%20buntu

18.04.2013 Views

256 putusan perkara No. PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999 dinyatakan bahwa para terdakwa dipidana 1 tahun hingga 1 tahun 10 bulan penjara serta pemecatan kepada 5 orang terdakwa (terlampir). Dalam proses tersebut, para terdakwa yang dipecat mengajukan banding di tingkat Mahkamah Tinggi Militer. Namun tidak ada informasi lebih lanjut tentang perkembangannya Pasca putusan di Mahkamah Militer 1999 lalu, keluarga korban dan KontraS telah mengirimkan surat secara resmi untuk meminta dokumen copy putusan tingkat pertama dan banding. Keluarga korban dan KontraS juga telah mengajukan pertemuan dengan Ketua Mahkamah Militer untuk mempertanyakan perkembangan kasus ini. Namun tidak pernah ada respon yang positif dari Mahkamah Militer. Sejak awal, kami melihat memang tidak ada upaya yang cukup serius untuk membuka fakta peristiwa ini. Pengadilan telah memutus rantai pertanggungjawaban komando para pelaku serta tidak menjelaskan fakta keberadaan dan nasib korban yang masih hilang. Selain itu, kami juga melihat ketiadaan akses terhadap peradilan (access to justice) dalam proses peradilan militer ini. Bagi kami korban dan keluarga korban khususnya, informasi ini mengejutkan, karena muncul di tengah proses pemeriksaan peristiwa pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM dan Jaksa Agung. Oleh karena itu, demi proses hukum yang terbuka dan fair (unfair trial) serta ketersediaan informasi peradilan (access to justice) untuk keluarga korban, maka kami mengajukan klarifikasi dan informasi kepada Mahkamah Agung atas perkembangan kasus ini. Jakarta, 22 Mei 2007 KontraS, Korban serta anggota keluarga Korban

Lampiran: Putusan perkara No. PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999: 1. Mayor Inf Bambang Kristiono (Komandan Tim Mawar) – dipidana 1 tahun 10 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI cq TNI AD 2. Kapten Inf Fausani Syahrial Multhazar (Wakil Komandan Tim Mawar) -1 tahun 8 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI cq TNI AD 3. Kapten Inf Nugroho Sulistiyo Budi - 1 tahun 8 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI cq TNI AD 4. Kapten Inf Yuius Selvanus - 1 tahun 8 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI cq TNI AD 5. Kapten Inf Untung Budi Harto - 1 tahun 8 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI cq TNI AD 6. Kapten Inf Dadang Hendra Yuda – 1 tahun 4 bulan 7. Kapten Inf Djaka Budi Utama – 1 tahun 4 bulan 8. Kapten Inf Fauka Noor Farid – 1 tahun 4 bulan 9. Serka Sunaryo - 1 tahun 10. Serka Sigit Sugianto - 1 tahun 11. Sertu Sukadi -1 tahun 13. 29 November 2006 257

256<br />

putusan perkara No. PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999 dinyatakan bahwa<br />

para terdakwa dipidana 1 tahun hingga 1 tahun 10 bulan penjara serta<br />

pemecatan kepada 5 orang terdakwa (terlampir).<br />

Dalam proses tersebut, para terdakwa yang dipecat mengajukan banding di<br />

tingkat Mahkamah Tinggi Militer. Namun tidak ada informasi lebih lanjut<br />

tentang perkembangannya<br />

Pasca putusan di Mahkamah Militer 1999 lalu, keluarga korban dan KontraS<br />

telah mengirimkan surat secara resmi untuk meminta dokumen copy putusan<br />

tingkat pertama dan banding. Keluarga korban dan KontraS juga telah<br />

mengajukan pertemuan dengan Ketua Mahkamah Militer untuk<br />

mempertanyakan perkembangan kasus ini. Namun tidak pernah ada respon<br />

yang positif dari Mahkamah Militer.<br />

Sejak awal, kami melihat memang tidak ada upaya yang cukup serius untuk<br />

membuka fakta peristiwa ini. Pengadilan telah memutus rantai<br />

pertanggungjawaban komando para pelaku serta tidak menjelaskan fakta<br />

keberadaan dan nasib korban yang masih hilang. Selain itu, kami juga melihat<br />

ketiadaan akses terhadap peradilan (access to justice) dalam proses peradilan<br />

militer ini.<br />

Bagi kami korban dan keluarga korban khususnya, informasi ini mengejutkan,<br />

karena muncul di tengah proses pemeriksaan peristiwa pelanggaran HAM<br />

berat oleh Komnas HAM dan Jaksa Agung. Oleh karena itu, demi proses<br />

hukum yang terbuka dan fair (unfair trial) serta ketersediaan informasi<br />

peradilan (access to justice) untuk keluarga korban, maka kami mengajukan<br />

klarifikasi dan informasi kepada Mahkamah Agung atas perkembangan kasus<br />

ini.<br />

Jakarta, 22 Mei 2007<br />

KontraS, Korban serta anggota keluarga Korban

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!