menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu menerobos%20jalan%20buntu

18.04.2013 Views

252 demonstrasi mahasiswa dan masyarakat yang menuntut reformasi. Sementara peradilan militer yang diterapkan pada peristiwa di Trisakti, Semanggi II dan Universitas Bandar Lampung tidaklah memenuhi rasa keadilan keluarga korban. Saat ini, proses hukum kasus kekerasan terhadap mahasiswa ini berhenti. Jaksa Agung menolak untuk melakukan penyidikan, dengan alasan masih adanya rekomendasi DPR periode 1999-2004 yang menyatakan tidak adanya pelanggaran berat bagi kasus ini. Sementara itu, meski rekomendasi tersebut merupakan proses politik yang semestinya dapat diabaikan, namun DPR melakukan politik pingpong yang menjanjikan untuk mencabut rekomendasi tersebut dalam berbagai rapat internalnya. Oleh karenya demi memenuhi rasa keadilan keluarga korban yang telah ditinggalkan selama lebih dari 8 tahun, kami mendesak Jaksa Agung untuk segera membentuk tim penyidik untuk kasus kekerasan terhadap mahasiswa ini. Kami juga mendesak DPR untuk menghentikan politisasi demi kepentingan kuasa masa lalu dalam kasus ini. Kami juga meminta Komnas HAM yang baru untuk lebih berperan aktif mencari terobosan atas terhambatnya proses ini. Hal ini dapat diantisipasi apabila Komnas HAM memiliki kerangka kerja yang jelas dan kerjasama yang baik dengan Kejaksaan Agung dan DPR RI. Presiden RI jangan diam!!. Harus ikut menengahi dan memberikan solusi yang berpihak pada korban. Presiden jangan hanya turun tangan saat terjadi sengketa antara MA dengan BPK atau lembaga negara lainnya. Secara khusus kami meminta aparat Pemda dan DPRD Bandar Lampung untuk memberikan perhatian serius berupa surat resmi dari DPRD Bandar Lampung dan Pemda Lampung untuk mendorong penuntasan kasus ini. Selain itu membantu memfasilitasi keluarga korban menuntut keadilan. Perhatian ini merupakan kewajiban dari pemerintah setempat sebagai bentuk tanggungjawab atas keluarga korban yang notabene adalah warga Lampung. Sebagai bagian korban kekerasan mahasiswa dalam menuntut reformasi di negeri ini, Yusuf

Rizal dan Saidatul Fitria layak disebut sebagai pahlawan rakyat Lampung dan pahlawan demokrasi di Indonesia. Jakarta, 28 September 2007 Badan Pekerja, Indria Fernida A Chrisbiantoro Kepala Operasional Divisi Pemantauan Impunitas 11. 29 Mei 2007 MEMPERTANYAKAN PENYELESAIAN KASUS ORANG HILANG KontraS, bersama keluarga Keluarga korban mempertanyakan janji Pemerintah untuk menandatangani dan meratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Orang Secara Paksa yang telah disahkan oleh PBB pada bulan Februari 2007 lalu di Paris. Saat itu telah ada dua negara Asia saja yang turut menandatangani yaitu India dan Jepang. Sebelum penandatangan, Menteri Hukum dan HAM RI menyampaikan pidato dukungannya di sidang Dewan HAM PBB, 12 Maret 2000. Saat bertemu KontraS, IKOHI dan organisasi lainnya pada 20 Maret 2000 Departemen Luar Negeri menyampaikan adanya niat dan komitmen Pemerintah untuk menandatangani Konvensi, sekitar awal April 2007 Hal ini juga telah dibahas pada seminar “Menuju Ratifikasi Konvensi Anti 253

Rizal dan Saidatul Fitria layak disebut sebagai pahlawan rakyat Lampung dan<br />

pahlawan demokrasi di Indonesia.<br />

Jakarta, 28 September 2007<br />

Badan Pekerja,<br />

Indria Fernida A Chrisbiantoro<br />

Kepala Operasional Divisi Pemantauan Impunitas<br />

11. 29 Mei 2007<br />

MEMPERTANYAKAN PENYELESAIAN KASUS ORANG HILANG<br />

KontraS, bersama keluarga Keluarga korban mempertanyakan janji<br />

Pemerintah untuk menandatangani dan meratifikasi Konvensi Anti<br />

Penghilangan Orang Secara Paksa yang telah disahkan oleh PBB pada bulan<br />

Februari 2007 lalu di Paris. Saat itu telah ada dua negara Asia saja yang turut<br />

menandatangani yaitu India dan Jepang. Sebelum penandatangan, Menteri<br />

Hukum dan HAM RI menyampaikan pidato dukungannya di sidang Dewan<br />

HAM PBB, 12 Maret 2000.<br />

Saat bertemu KontraS, IKOHI dan organisasi lainnya pada 20 Maret 2000<br />

Departemen Luar Negeri menyampaikan adanya niat dan komitmen<br />

Pemerintah untuk menandatangani Konvensi, sekitar awal April 2007 Hal ini<br />

juga telah dibahas pada seminar “Menuju Ratifikasi Konvensi Anti<br />

253

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!