18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

242<br />

memberikan apresiasi terhadap Pengadilan Negeri Militer Padang yang telah<br />

memvonis empat orang anggota intel dengan hukuman 3-5 tahun penjara dan<br />

dipecat dari kesatuan TNI AD, dan memvonis Kepala Sesi (kasi) Intel Kodim<br />

Solok yang berpangkat kapten dengan hukuman 1,5 tahun penjara dan dipecat<br />

dari kesatuannya sebagai anggota TNI AD.<br />

Oleh karena itu Kontras Sumatera Utara menaruh harapan besar agar Majelis<br />

Hakim Pengadilan Tinggi Militer Medan dapat mengadili dan menjatuhkan<br />

hukuman terhadap terdakwa Dandim Solok, dengan hukuman yang setara<br />

dengan perbuatannya (menghilangkan nyawa secara paksa). Sebab<br />

berdasarkan fakta yang ada seringkali peradilan militer hanya menjadi “mesin<br />

cuci” bagi pelaku kejahatan kemanusiaan, terutama pelaku-pelaku berpangkat<br />

Pamen dan Pangti (perwira menengah dan perwira tinggi). Terlihat dari<br />

bagaimana mudahnya praktek-praktek impunity ditemui di lingkaran peradilan<br />

militer bahkan sampai hari ini.<br />

Merujuk pada UU No. 39/1999 tentang HAM terutama pasal 71 dan 72,<br />

bahwasannya negara tidak hanya diwajibkan untuk menghormati, melindungi,<br />

menegakkan, dan mempromosikan hak asasi manusia, tetapi juga mengambil<br />

langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi,<br />

sosial, budaya, pertahanan negara, dan bidang lainnya jika terjadi pelanggaran<br />

hak asasi manusia. Langkah hukum adalah langkah yang seharusnya<br />

dilakukan oleh negara untuk mengadli para pelaku pelanggaran hak asasi<br />

manusia. Sedangkan langkah politik, ekonomi, sosial, dan budaya adalah<br />

langkah reparasi baik fisik, mental, status sosial, dan politik bagi korban yang<br />

dirampas ketika pelanggaran hak asasi manusia terjadi.<br />

Apa yang menima Man Robert ini sangat bertentangan dengan amanah Tap<br />

MPR No.VI/2000 dan Tap MPR No.VII/2000 yakni penuntasan kasus<br />

kekerasan dan pelanggaran HAM masa lalu, pemberantasan skandal jual beli<br />

persenjataan, penghapusan bisnis militer, penghapusan dan restrukturisasi<br />

Kodam, dan terakhir revisi peradilan militer. Yang pada akhirnya hanya<br />

memperlambat laju reformasi di tubuh TNI.<br />

Dari serangkaian fakta yang ada, maka Kontras Sumatera Utara<br />

menuntut kepada :<br />

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Militer agar memberikan hukuman yang<br />

setimpal atas perbuatan terdakwa. Sehingga mampu memberikan rasa keadilan<br />

bagi keluarga korban.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!