menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
238<br />
mendapat perlakuan istimewa saat berhadapan dengan proses hukum. Berbagai<br />
bentuk penyangkalan dilakukan dengan menggunakan klaim politik sejarah,<br />
celah hukum, dan kekuatan. Hal ini merupakan budaya kebal hukum yang sulit<br />
dihapuskan, salah satunya karena UU Peradilan Militer tak kunjung direvisi.<br />
Dalam banyak kasus, mekanisme peradilan militer menjadi alat peredam<br />
gejolak publik, tanpa bisa memastikan adanya penghukuman. Proses promosi<br />
jabatan strategis TNI kurang memperhatikan reputasi seseorang dari sudut<br />
pandang HAM. Akibatnya terjadi situasi impunitas atas kekerasan militer yang<br />
berlanjut dan ini membuktikan masih kuatnya pengaruh TNI dalam panggung<br />
politik nasional.<br />
Keempat, kesejahteraan prajurit hanya menjadi komoditas politik untuk<br />
meminta kenaikan anggaran pertahanan bahkan meligitimasi praktek-praktek<br />
yang menyimpang. Kesejahteraan prajurit tak kunjung berhasil diwujudkan<br />
karena memang sejak awal tidak pernah ada upaya yang serius dari<br />
pemerintahan saat itu yang mengajukan RUU TNI tanpa rumusan pasal<br />
kesejahteraan prajurit. Padahal, kesejahteraan adalah masalah krusial karena<br />
menyangkut profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara. Dalih<br />
keuntungan bisnis TNI demi meningkatkan kesejahteraan dan kapasitas<br />
prajurit, hanya dinikmati oleh segelintir elite TNI. Di sisi lain kasus<br />
penyimpangan anggaran dalam bisnis TNI tampak pada hasil audit BPK<br />
terhadap Yayasan Kartika Eka Paksi, kasus penyimpangan dana ASABRI,<br />
bahkan baru-baru ini BPK menemukan penyalahgunaan aset-aset negara yang<br />
dikelola TNI.<br />
Kelima, profesionalitas TNI memang bisa dibangun lewat modernisasi<br />
alutsista. Tapi pengembangan kebijakan pertahanan negara model ini berujung<br />
pada kebutuhan anggaran yang tinggi. Pengembangan profesionalisme bisa<br />
dilakukan lewat efisiensi organisasi berupa penghapusan Koter atau setidaknya<br />
ada upaya merestrukturisasi Koter sebatas wilayah perbatasan dan pulau<br />
terluar. Pengembangan arah profesionalisme juga harus berfokus pada tugas<br />
pokok dan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara. Keterlibatan TNI dalam<br />
politik, bisnis dan berbagai hal yang tidak masuk dalam kompetensi inti, hanya<br />
menghabiskan sumber daya TNI dan menjauhkannya dari tugas pokoknya.<br />
Salah satu prasyarat penting tentara profesional adalah penghormatan terhadap<br />
kaidah-kaidah demokrasi dan hak asasi manusia.<br />
Sebagai penutup, perlu disampaikan apresiasi atas segala pencapaian selama<br />
dasawarsa reformasi TNI. Tapi untuk terus meningkatkan keberhasilan<br />
reformasi TNI sampai tuntas maka Pemerintah dan DPR beserta semua<br />
kalangan, perlu memperhatikan beberapa masalah di atas. Masalah yang paling<br />
utama adalah perubahan paradigmatik dalam merumuskan kebijakan<br />
pertahanan negara. Tantangan ke depan adalah seberapajauh paradigma tentara