18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sistem peradilan militer tidak diatur khusus oleh Kovenan Internasional Hak-Hak<br />

Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR)12 atau<br />

instrumen HAM pokok internasional lainnya. Pasal 14 ICCPR yang mengatur soal<br />

administrasi peradilan (administration of justice) hanya mengatur prinsip-prinsip<br />

penting suatu peradilan, khususnya soal prinsip independensi institusi peradilan dan<br />

jaminan fair trial bagi mereka yang menjadi tersangka, terdakwa, atau terpidana.13<br />

Uniknya Pasal 14 ICCPR ini merupakan pasal terpanjang (ada 7 sub-pasal) dengan<br />

ketentuan yang lumayan rinci. Pasal ini tidak hanya mengatur prinsip-prinsip<br />

independensi dan fair trial, namun juga serangkaian hak-hak (jaminan) prosedural<br />

individu dalam suatu tata peradilan yang memiliki variasi sistem beragam. Sementara<br />

itu, Deklarasi Universal HAM 1948 Pasal 10 hanya menegaskan jaminan<br />

terpenuhinya prinsip fair trial, independensi, dan imparsialitas peradilan. Secara<br />

tekstual tidak ada satupun ketentuan yang eksplisit membahas peradilan militer.<br />

Meskipun kalau tafsir ketentuan Pasal 14 ICCPR dikombinasikan dengan Pasal 2(1)<br />

ICCPR akan melahirkan suatu pertanyaan yang bisa menggugat keberadaan praktik<br />

peradilan militer menyangkut asas non-diskriminatif.14 Tafsir kombinasi pasal-pasal<br />

ICCPR ini secara implisit tidak membenarkan suatu peradilan khusus bagi kelompok<br />

khusus berdasarkan suatu perbedaan; ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama,<br />

politik atau pendapat lain, asal-usul kebangsaan atau sosial, kekayaan, kelahiran, atau<br />

status lainnya. Dalam konteks tertentu, tafsir yang sama juga bisa terjadi jika Pasal 14<br />

ini dikombinasikan dengan Pasal 26 ICCPR tentang prinsip persamaan perlindungan<br />

oleh hukum (equal protection of law).15 Prinsip equality before the law [Pasal 14(1)]<br />

12 ICCPR diadopsi oleh Resolusi Majelis Umum PBB 2200A (XXI), 16 Desember 1966 dan<br />

mulai berlaku pada 23 Maret 1976. Indonesia diakui menjadi Negara Pihak dari ICCP pada 23<br />

Februari 2006.<br />

13 Manfred Nowak, U.N. Covenant on Civil and Political Rights; CCPR Commentary, 2nd<br />

Revised Edition, N.P. Engel, Publisher, Kehl, 2005, hal. 306. Ketentuan Pasal 14 ICCPR ini<br />

paralel dengan instrumen HAM (berlaku secara) regional yang ada: Pasal 8 Konvensi Hak<br />

Asasi Manusia Amerika (American Convention on Human Rights); Pasal 6 Konvensi Hak<br />

Asasi Manusia Eropa (European Convention on Human Rights), dan Pasal 7 Piagam Afrika<br />

tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat (African Charter on Human and Peoples’ Rights).<br />

Ketiga instrumen HAM regional tersebut juga tidak memiliki referensi eksplisit soal peradilan<br />

militer.<br />

14 Pasal 2(1) ICCPR menyatakan: “Setiap Negara Pihak pada Kovenan ini berjanji untuk<br />

menghormati dan menjamin hak-hak yang diakui dalam Kovenan ini bagi semua orang yang<br />

berada dalam wilayahnya dan tunduk pada wilayah hukumnya, tanpa pembedaan apapun<br />

seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal-usul<br />

kebangsaan atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lainnya”.<br />

15 Manfred Nowak, U.N. Covenant on Civil and Political Rights; CCPR Commentary, 2nd<br />

Revised Edition, N.P. Engel, Publisher, Kehl, 2005, hal. 606. Evolusi tafsir dari instrumen<br />

HAM, khususnya ICCPR menunjukkan bahwa praktik peradilan militer yang ada, umumnya<br />

sulit untuk memenuhi prinsip equal protection of law, entah itu di satu sisi merugikan si<br />

tersangka/terdakwa (unfair trial) atau di lain sisi merugikan korban (impunity).<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!