menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu menerobos%20jalan%20buntu

18.04.2013 Views

17. Pada tahun 1998, Special Rapporteur mengenai kemandirian para hakim dan pengacara mempertimbangkan bahwa, “berkaitan dengan penggunaan pengadilan militer untuk mengadili warga sipil, undang-undang internasional sedang mengembangkan sebuah konsensus mengenai perlunya melakukan pembatasan drastis, atau bahkan pelarangan, atas praktik tersebut”. Selain itu, Working Group on Arbitrary Detention berpendapat bahwa, “apabila bentuk-bentuk keadilan militer terus ada, maka ia harus mematuhi” sebuah peraturan di mana “ia tidak memiliki kompetensi untuk mengadili warga sipil …”. 18. European and Inter-American Regional Jurisdiction, yang banyak dikutip dalam laporan terdahulu, cenderung untuk mencapai kesimpulan yang sama. Dalam putusannya pada tanggal 26 November 1997 dalam kasus Sakik dan lain-lain v. Turki, European Court of Human Rights menyertakan pentingnya fakta bahwa seorang warga sipil harus muncul di depan sebuah pengadilan yang terdiri, meskipun hanya sebagian, dari personel militer. Dalam undang-undang domestik, ada, sebuah kasus yang dapat menjadi contoh baik dalam Konstitusi Meksiko yang, sejak 1917, menyatakan bahwa “tidak boleh ada kasus di mana pengadilan militer memperluas yurisdiksi mereka atas orang-orang yang bukan berasal dari angkatan bersenjata” (Pasal 13). 19. Anak di bawah umur merupakan kasus khusus, baik itu prajurit anak atau anak di bawah umur yang ditangkap selama konflik bersenjata. Pentingnya peraturan perlindungan dalam Konvensi Hak Anak, terutama Pasal 38 sampai 40 di dalamnya, serta peraturan internasional mengenai keadilan dari harus mendapat penekanan. Sejumlah special rapporteur Komisi telah meminta perhatian terhadap pelanggaran yang terang-terangan terjadi dalam hal ini, terutama ketika hukuman mati diberikan oleh pengadilan militer, tanpa adanya kemungkinan naik banding dan tanpa mempertimbangkan usia anak di bawah umur yang menerima hukuman tersebut 162

(contoh naik banding yang dikirimkan kepada Pemerintah Republik Demokrasi Kongo oleh Ms. Asma Jahangir, Special Rapporteur untuk pembunuhan di luar proses hukum, pembunuhan serentak atau sewenang-wenang [E/CN.4/2002/74, paragraf 108]). Mr. John Dugard, Special Rapporteur untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967, merujuk pada nasib anak di bawah umur yang ditangkap“ atas dasar kecurigaan telah melempari batu kepada prajurit Israel” dan diadili oleh pengadilan militer biasa, tanpa mempertimbangkan usia (E/CN.4/2002/32, paragraf 49). Lebih jauh lagi, kita hanya bisa menduga-duga mengenai nasib anak-anak yang ditahan tanpa hak berkomunikasi dengan dunia luar di Guantánamo Bay. 2. Persidangan personel militer oleh pengadilan militer 20. Di sini pun, beberapa situasi dapat dibedakan. Namun demikian, ada dua situasi yang terletak di garis batas yang nampaknya sangat sensitif. 21. Pertama-tama, pada kasus ketika personel militer diadili atas liabilitas mereka di bawah undang-undang biasa, baik apakah liabilitas itu untuk perilaku buruk atau atas resiko, ketika (para) korbannya adalah warga sipil. Contohnya, ini terjadi ketika seorang anggota angkatan bersenjata menyebabkan sebuah kecelakaan, terutama di luar negeri, karena yurisdiksi sebuah pengadilan militer tidak mencakup orang dari jurisdiksi pengadilan teritorial biasa. Working Group on Arbitrary Detention, dalam pendapatnya yang telah disebut di atas (lihat paragraf 17), juga menekankan bahwa perlunya menempatkan keadilan militer di bawah prinsip di mana “ia tidak berkompeten mengadili personel militer apabila korbannya mencakup warga sipil”. 163

(contoh naik banding yang dikirimkan kepada Pemerintah Republik Demokrasi<br />

Kongo oleh Ms. Asma Jahangir, Special Rapporteur untuk pembunuhan di luar proses<br />

hukum, pembunuhan serentak atau sewenang-wenang [E/CN.4/2002/74, paragraf<br />

108]). Mr. John Dugard, Special Rapporteur untuk situasi hak asasi manusia di<br />

wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967, merujuk pada nasib anak di<br />

bawah umur yang ditangkap“ atas dasar kecurigaan telah melempari batu kepada<br />

prajurit Israel” dan diadili oleh pengadilan militer biasa, tanpa mempertimbangkan<br />

usia (E/CN.4/2002/32, paragraf 49). Lebih jauh lagi, kita hanya bisa menduga-duga<br />

mengenai nasib anak-anak yang ditahan tanpa hak berkomunikasi dengan dunia luar<br />

di Guantánamo Bay.<br />

2. Persidangan personel militer oleh pengadilan militer<br />

20. Di sini pun, beberapa situasi dapat dibedakan. Namun demikian, ada dua situasi<br />

yang terletak di garis batas yang nampaknya sangat sensitif.<br />

21. Pertama-tama, pada kasus ketika personel militer diadili atas liabilitas mereka di<br />

bawah undang-undang biasa, baik apakah liabilitas itu untuk perilaku buruk atau atas<br />

resiko, ketika (para) korbannya adalah warga sipil. Contohnya, ini terjadi ketika<br />

seorang anggota angkatan bersenjata menyebabkan sebuah kecelakaan, terutama di<br />

luar negeri, karena yurisdiksi sebuah pengadilan militer tidak mencakup orang dari<br />

jurisdiksi pengadilan teritorial biasa. Working Group on Arbitrary Detention, dalam<br />

pendapatnya yang telah disebut di atas (lihat paragraf 17), juga menekankan bahwa<br />

perlunya menempatkan keadilan militer di bawah prinsip di mana “ia tidak<br />

berkompeten mengadili personel militer apabila korbannya mencakup warga sipil”.<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!