menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu menerobos%20jalan%20buntu

18.04.2013 Views

II. TIPOLOGI KOMPOSISI PENGADILAN MILITER DAN EVOLUSINYA 24. Studi terhadap perkembangan dalam bidang ini didasarkan pada analisa komparatif yang dilakukan dengan referensi atas kuesioner yang ditambahkan pada laporan pendahuluan yang diserahkan oleh Mr. Joinet kepada Sub‐Komisi pada sesinya yang kelimapuluh tiga (E/CN.4/Sub.2/2001/WG.1/CRP.3), dengan mengambil sampel negara‐negara Eropa (Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swiss dan Inggris) yang baru‐baru ini melakukan reformasi di bidang tersebut. A. Sebagian besar yurisdiksi militer 25. Ini merupakan kasus di Swiss, yang tiga tingkatan yurisdiksinya (identik baik di masa damai maupun di masa perang) terdiri dari komposisi personel militer (pengadilan pertama, naik banding dan kasasi). Namun demikian, harus ditekankan bahwa tribunal ini merupakan “quasi‐sipil” karena angkatan bersenjata Swiss hampir secara eksklusif terdiri dari warga sipil yang melakukan wajib militer mereka dalam beberapa tahap. Di sisi lain, presiden dan anggota pengadilan militer kasasi tidak ditunjuk oleh Menteri Pertahanan melainkan dipilih untuk periode empat tahun oleh Majelis Federal. Di Spanyol, pengadilan militer, yang identik baik di masa damai maupun di masa perang, terdiri dari personel militer yang ditunjuk oleh Menteri Pertahanan. Sejak tahun 1987, yurisdiksi dari tingkatan terakhir ada pada Mahkamah Agung Dewan Militer, yang terdiri dari empat hakim sipil (termasuk presiden) dan empat hakim militer yang, untuk menjamin kemandirian mereka, mendapatkan status hukum yang serupa dengan pensiunan dan tidak dapat lagi ditarik ke dalam angkatan bersenjata. Di Italia, di mana yurisdiksi di masa damai dan masa perang tidaklah sama, posisi dominan militer tetap ada kecuali pada tingkatan tertinggi sejak, pada tahun 1987, sebuah reformasi menghapuskan legalitas peninjauan oleh tribunal militer tertinggi dan memberikan kompetensi tersebut kepada Pengadilan Kasasi. 140

B. Yurisdiksi yang cenderung pada komposisi campuran atas warga sipil dan personel militer 26. Ini merupakan kasus yang terjadi di Inggris, yang pengadilan militernya (kecuali dalam situasi darurat) adalah identik di masa damai dan masa perang. Tiap‐ tiap dari ketiga cabang angkatan bersenjata (angkatan udara, darat dan laut) memiliki yurisdiksi militer tingkat pertamanya masing‐masing. Yurisdiksi tersebut, yang tidak bersifat permanen, terdiri dari personel militer yang dibantu, sebagai amicus curiae, oleh seorang hakim sipil yang tidak ikut serta dalam pertimbangan keputusannya. Di sisi lain, sejak pemberlakuan Undang‐Undang Disiplin Angkatan Bersenjata, pada tanggal 2 Oktober 2000, yang tujuannya adalah untuk mencakup Konvensi Eropa mengenai Hak Asasi Manusia, keadilan militer diberikan, dimulai dari tingkat kedua, oleh para hakim profesional dari yurisdiksi biasa, dengan yurisdiksi kompeten tertinggi yaitu pada House of Lords. C. Sebagian besar yurisdiksi sipil 27. Di Prancis, sejak penghapusan, pada tahun 1982, pengadilan militer di masa damai, pelanggaran terhadap undang‐undang militer, termasuk pelanggaran hukum umum yang dilakukan oleh personel militer pada saat melaksanakan tugas, masuk ke dalam kompetensi pengadilan kriminal biasa yang terdiri secara eksklusif dari hakim‐ hakim sipil. Peninjauan legalitas dipastikan oleh Pengadilan Kasasi, seperti halnya untuk seluruh yurisdiksi lain di negara itu. Yurisdiksi militer hanya ada bagi personel militer yang bertugas di luar negeri dan di masa perang. Kecenderungan yang sama juga terlihat di Jerman, di mana orang‐orang yang melakukan pelanggaran militer diadili, di masa damai, oleh pengadilan kriminal biasa. Peninjauan konstitusional sedang dilaksanakan oleh Pengadilan Federal dan bukan lagi oleh Mahkamah Agung Militer. Karenanya, tribunal kejahatan militer hanya ada pada masa perang, dan harus ditekankan bahwa putusan tribunal semacam itu juga dapat ditinjau oleh Pengadilan Federal, yang terdiri dari hakim‐hakim sipil. 141

B. Yurisdiksi yang cenderung pada komposisi campuran<br />

atas warga sipil dan personel militer<br />

26. Ini merupakan kasus yang terjadi di Inggris, yang pengadilan militernya<br />

(kecuali dalam situasi darurat) adalah identik di masa damai dan masa perang. Tiap‐<br />

tiap dari ketiga cabang angkatan bersenjata (angkatan udara, darat dan laut)<br />

memiliki yurisdiksi militer tingkat pertamanya masing‐masing. Yurisdiksi tersebut,<br />

yang tidak bersifat permanen, terdiri dari personel militer yang dibantu, sebagai<br />

amicus curiae, oleh seorang hakim sipil yang tidak ikut serta dalam pertimbangan<br />

keputusannya. Di sisi lain, sejak pemberlakuan Undang‐Undang Disiplin Angkatan<br />

Bersenjata, pada tanggal 2 Oktober 2000, yang tujuannya adalah untuk mencakup<br />

Konvensi Eropa mengenai Hak Asasi Manusia, keadilan militer diberikan, dimulai dari<br />

tingkat kedua, oleh para hakim profesional dari yurisdiksi biasa, dengan yurisdiksi<br />

kompeten tertinggi yaitu pada House of Lords.<br />

C. Sebagian besar yurisdiksi sipil<br />

27. Di Prancis, sejak penghapusan, pada tahun 1982, pengadilan militer di masa<br />

damai, pelanggaran terhadap undang‐undang militer, termasuk pelanggaran hukum<br />

umum yang dilakukan oleh personel militer pada saat melaksanakan tugas, masuk ke<br />

dalam kompetensi pengadilan kriminal biasa yang terdiri secara eksklusif dari hakim‐<br />

hakim sipil. Peninjauan legalitas dipastikan oleh Pengadilan Kasasi, seperti halnya<br />

untuk seluruh yurisdiksi lain di negara itu. Yurisdiksi militer hanya ada bagi personel<br />

militer yang bertugas di luar negeri dan di masa perang. Kecenderungan yang sama<br />

juga terlihat di Jerman, di mana orang‐orang yang melakukan pelanggaran militer<br />

diadili, di masa damai, oleh pengadilan kriminal biasa. Peninjauan konstitusional<br />

sedang dilaksanakan oleh Pengadilan Federal dan bukan lagi oleh Mahkamah Agung<br />

Militer. Karenanya, tribunal kejahatan militer hanya ada pada masa perang, dan<br />

harus ditekankan bahwa putusan tribunal semacam itu juga dapat ditinjau oleh<br />

Pengadilan Federal, yang terdiri dari hakim‐hakim sipil.<br />

141

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!