18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

warga sipil, undang‐undang internasional sedang mengembangkan sebuah<br />

konsensus mengenai perlunya membatasi secara drastis, atau bahkan melarang,<br />

praktik tersebut”. xxiii Di bidangnya, Kelompok Kerja untuk Penahanan Sewenang‐<br />

Wenang berpendapat bahwa, “Apabila ada bentuk keadilan militer yang terus<br />

berlanjut keberadaannya, maka ia harus mematuhi empat peraturan: (a) Ia tidak<br />

boleh memiliki kompetensi untuk mengadili warga sipil; (b) Ia tidak boleh memiliki<br />

kompetensi untuk mengadili personel militer apabila korbannya mencakup warga<br />

sipil; (c) Ia tidak boleh memiliki kompetensi untuk mengadili warga sipil dan personel<br />

militer dalam perkara pemberontakan, tuduhan menghasut atau pelanggaran<br />

apapun yang membahayakan atau memiliki resiko membahayakan rezim<br />

demokratis; dan (d) Ia harus dilarang memberikan hukuman mati dalam kondisi<br />

apapun”. xxiv Dalam laporan mengenai misinya ke Peru di tahun 1993, Pelapor<br />

Khusus untuk pembunuhan di luar proses hukum, pembunuhan singkat dan<br />

sewenang‐wenang menganggap bahwa persidangan warga sipil oleh pengadilan<br />

militer memberikan “keterbatasan dalam jaminan persidangan yang adil”. xxv<br />

Perwakilan Khusus Komisi HAM untuk pengawasan situasi hak asasi manusia di<br />

Equatorial Guinea merekomendasikan pada sejumlah kesempatan agar pihak<br />

berwenang pada negara tersebut mengubah legislasinya dengan tujuan untuk<br />

memastikan agar pengadilan militer tidak lagi memiliki kompetensi untuk mengadili<br />

warga sipil.<br />

4. Kasus-kasus hukum pengadilan regional<br />

Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa<br />

14. Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan (pada kasus Incal v.<br />

Turki) bahwa “Kehadiran seorang hakim militer di Pengadilan Keamanan Negara<br />

adalah bertentangan dengan prinsip‐prinsip kemandirian dan ketidakberpihakan,<br />

yang merupakan prasyarat penting bagi sebuah persidangan yang adil”. xxvi Dalam<br />

kasus Findlay v. Inggris, Pengadilan HAM Eropa menganggap bahwa pengadilan<br />

perang yang telah mengadili terdakwa tidaklah bersifat independen maupun tidak<br />

berpihak karena anggotanya merupakan bawahan dari perwira yang bertugas<br />

sebagai pihak penuntut dan hukuman dapat diubah oleh perwira tersebut. xxvii<br />

133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!