18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

awah hukum internasional) adalah praktik yang saat ini terjadi di banyak negara.<br />

Praktik ini seringkali menjadi sumber impunitas. Praktik ini menguji pelaksanaan hak<br />

atas pemulihan efektif/effective remedy (Pasal 2, paragraf 3 (a), Kovenan<br />

Internasional tentang Hak‐Hak Sipil dan Politik), hak atas pemeriksaan yang adil oleh<br />

pengadilan yang independen dan tidak berpihak/imparsial (Pasal 14, paragraf 1,<br />

Kovenan Internasional tentang Hak‐Hak Sipil dan Politik) dan hak atas perlindungan<br />

hukum yang setara (Pasal 26 Kovenan Internasional tentang Hak‐Hak Sipil dan<br />

Politik).<br />

Standar-standar referensi internasional yang relevan dengan studi<br />

1. Dicakup oleh traktat<br />

Deklarasi Perlindungan bagi Setiap Orang terhadap Penghilangan Paksa, yang<br />

diadopsi oleh Majelis Umum PBB dalam resolusinya 47/133 tanggal 18 Desember<br />

1992, menyatakan bahwa orang‐orang yang diduga bertanggung jawab atas<br />

penghilangan paksa “hanya boleh diadili oleh pengadilan biasa yang kompeten di<br />

tiap negara, dan bukan oleh pengadilan khusus lainnya, terutama pengadilan militer”<br />

(pasal 16, paragraf 2). Pasal IX Konvensi Inter‐Amerika untuk Penghilangan Paksa<br />

juga mengandung ketentuan serupa.<br />

2. Tidak dicakup oleh traktat<br />

Deklarasi Universal tentang Independensi Peradilan menyatakan bahwa “yurisdiksi<br />

pengadilan militer harus dibatasi pada pelanggaran militer yang dilakukan oleh<br />

personel militer. Harus selalu ada hak untuk naik banding dari pengadilan semacam<br />

itu ke pengadilan banding yang memiliki kualifikasi hukum” [pasal 2.06 (e)]. Dalam<br />

hal ini, ada dua draf standar yang harus diperhatikan: serangkaian prinsip untuk<br />

perlindungan dan penegakan hak asasi manusia melalui tindakan memerangi<br />

impunitas (prinsip 31 mengenai batasan terhadap yurisdiksi pengadilan militer) [lihat<br />

117

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!