18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sipil-Politik (ICCPR), Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya<br />

(ICESCR), Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial<br />

(ICERD), Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan<br />

(CEDAW), Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain<br />

yang Kejam,Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia (CAT), dan<br />

Konvensi Hak-Hak Anak (CRC). Beberapa kali Pemerintah RI juga mengundang<br />

mekanisme Special Procedure untuk datang melakukan monitoring dan memberikan<br />

masukan terhadap suatu isu HAM di Indonesia, salah satunya khusus mengenai<br />

penguatan dan reformasi sektor hukum, yaitu Special Rapporteur on the Independence<br />

of Judges and Lawyers, Dato’ Param Cumaraswamy yang berkunjung pada 15-24 Juli<br />

2002.6 Dalam laporan resminya tentang Indonesia, Report on the Mission to<br />

Indonesia, E/CN.4/2003/65/Add., 13 Januari 2003, SR on the Independence of the<br />

Judges and Lawyers menyoroti lemahnya independensi sistem peradilan Indonesia,<br />

khususnya dari pengaruh pihak pemerintah/eksekutif (paragraf 81-83). Meski tidak<br />

secara eksplisit, Special Rapporteur ini juga mengobservasi dan mengevaluasi sistem<br />

peradilan militer Indonesia.<br />

Di samping berjalannya sebagian agenda Reformasi Sektor Keamanan (RSK),<br />

proliferasi legislasi dan reformasi institusional terkait administrasi peradilan juga<br />

terjadi. Pemisahan kekuasaan antara eksekustif, legislatif, dan yudikatif mulai<br />

dilakukan secara bertahap; kekuasaan peradilan yang di zaman Orde Baru masih<br />

terkait dengan struktur di eksekutif (Departemen Kehakiman) kemudian dialihkan di<br />

bawah satu atap, Mahkamah Agung. Di sisi lain muncul sistem peradilan khusus<br />

untuk menangani jenis kejahatan khusus seperti tindak pidana korupsi dan<br />

pelanggaran berat HAM yang berimplikasi pada pembatasan yuridiksi sistem<br />

peradilan militer yang lama.<br />

Secara khusus agenda reformasi sistem peradilan militer di Indonesia tertera pada<br />

Pasal 3 ayat 4(a) TAP MPR VII Tahun 2000 tentang Peran Tentara Nasional<br />

Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia:<br />

”Prajurit Tentara Nasional Indonesia tunduk kepada kekuasaan peradilan<br />

militer dalam hal pelanggaran hukum militer dan tunduk kepada<br />

kekuasaan peradilan umum dalam hal pelanggaran hukum pidana<br />

umum.”<br />

Ketentuan ini kemudian dipertegas lagi oleh Pasal 65 ayat 2 Undang-Undang No 34<br />

Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.<br />

6 Lihat Report on the Mission to Indonesia, E/CN.4/2003/65/Add., 13 Januari 2003<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!