menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
menerobos%20jalan%20buntu
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Dalam praktiknya, kalaupun terjadi pemeriksaan terhadap para panglima atau<br />
komandan hal ini sangat sulit dalam pengadilan militer untuk memeriksa para atasan<br />
militer yang dianggap tahu dan harus bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan para<br />
hakim berpangkat lebih rendah dari para panglima militer. Kalaupun untuk<br />
memeriksa komandan, hal tersebut tidak dilakukan lewat pengadilan militer,<br />
sebagaimana yang terjadi terhadap Panglima Kostrad Prabowo Subianto dan<br />
Komandan Jenderal Kopassus Muchdi PR berkaitan dengan peristiwa penculikan<br />
aktivis 1997/1998. Mekanisme yang diambil adalah Dewan Kehormatan Perwira<br />
(DKP). Hasilnya seperti terungkap di atas: tertutup dan tidak pernah diketahui oleh<br />
publik. Adapun hukumannya amat ringan, biasanya berupa penonaktifan untuk waktu<br />
sementara atau pemecatan dari TNI, meski pun di kemudian hari, putusan akhir dari<br />
upaya upaya banding atau kasasi malah menghasilkan pengaktifan kembali mereka ke<br />
dinas aktif. Sementara rehabilitasi dan kejelasan “mereka” yang masih hilang tidak<br />
pernah dijelaskan. DKP tidak menjawa kebutuhan keluarga korban atas ketidak<br />
jelasan nasib mereka yang masih hilang.<br />
Dari kasus-kasus yang ada, terlihat pula para bawahan yang “dikorbankan” untuk<br />
duduk menjadi terdakwa dan akhirnya dipidana. Itu pun hanya dikenakan delik<br />
indisipliner dengan alasan bela negara. Hal ini terlihat dalam hampir semua kasus<br />
pelanggaran yang digambarkan di atas. Jika penyelidikan, penyidikan dan<br />
pemeriksaan di pengadilan berjalan dengan sungguh-sungguh, akan terlihat mana<br />
yang menjadi tindakan indisipliner dan mana yang bukan (pelanggaran HAM yang<br />
dilakukan secara sistematis/berdasarkan perintah/diketahui tapi tidak dicegah oleh<br />
komandan). Akan tetapi, sekali lagi hal ini tidak memungkinkan jika hakim dan<br />
elemen lain dalam pemeriksaan di Pengadilan tunduk secara administratif maupun<br />
secara hierarki dalam institusi yang sama.<br />
Arah orientasi dan model reformasi keadilan dalam konteks revisi peradilan militer<br />
juga bukan sesuatu yang sulit dicari. Berbagai perkembangan dan evolusi instrumen<br />
HAM internasional, jurisprudensi kasus-kasus di tingkat internasional, pengalaman<br />
terbaik di berbagai negara lain sebenarnya bisa menjadi pertimbangan para pengambil<br />
kebijakan di negeri ini dalam menyusun kerangka revisi sistem peradilan militer di<br />
Indonesia.<br />
Meski instrumen dan mekanisme HAM internasional tidak pernah secara tegas<br />
melarang berdirinya suatu sistem peradilan oleh administrasi militer, kritik dan upaya<br />
perbaikan terhadapnya terus terjadi dan berbagai badan HAM internasional<br />
mengembangkan tafsir terbatas terhadap yurisdiksinya. Paling tidak berdasarkan<br />
putusan dan rekomendasi yang dibuat oleh berbagai badan HAM internasional,<br />
regional, termasuk studi yang dibuat oleh para ahli di bawah mandat Komisi HAM<br />
PBB, peradilan militer cenderung bermasalah dalam konteks isu hak asasi manusia.<br />
Operasionalisasi sistem peradilan militer juga semakin digugat –baik oleh badan-<br />
109