18.04.2013 Views

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

menerobos%20jalan%20buntu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mereka sama-sama penyidik. Akan lebih bagus. Tidak ada beban moral atau<br />

beban moral bagi polisi memeriksa kami.”145<br />

Sementara kelompok masyarakat sipil yang mengawal Pansus ini mengingatkan<br />

Pansus DPR RI agar tidak terjebak permainan pemerintah. Kelompok masyarakat<br />

sipil melihat adanya upaya tarik ulur waktu pembahasan dengan mempermasalahkan<br />

hal-hal yang menjadi prinsip dari sebuah peradilan militer, seperti perluasan<br />

pemeriksaan koneksitas terhadap warga sipil serta tugas dan fungsi kedudukan polisi<br />

militer dalam memeriksa tindak pidana umum. Persoalan kedudukan polisi militer<br />

dijadikan pemerintah untuk mengganjal yurisdiksi peradilan umum terkait dengan<br />

tindak pidana umum. DPR sebagai pembuat undang-undang harus secara tegas<br />

melihat persoalan kendala psikologis tidak dapat dijadikan alasan dalam upaya<br />

penegakan hukum. Bagaimanapun juga, Polri merupakan aktor utama pada sistem<br />

peradilan pidana (integrated criminal justice system) dalam penyelidikan tindak<br />

pidana umum dan bukan polisi militer. Sehingga menempatkan polisi militer ke<br />

dalam sistem peradilan pidana menjadikan mereka seakan-akan memiliki yurisdiksi<br />

dalam peradilan umum dan berakhir pada kekacauan penerapan hukum acara pidana.<br />

146<br />

V.3 Pembahasan Akhir di Dalam Pansus<br />

Menjelang pembahasan yang hampir mencapai kata kesepakatan itu, Panja<br />

memutuskan untuk membentuk Tim Perumus (Timus) dan Tim Sinkronisasi (Timsin)<br />

yang akan memfinalisasi poin-poin penting dari RUU ini. Berikut adalah hasil<br />

kesepakatan mereka:147<br />

145<br />

Media Indonesia, 2 Juli 2008, “TNI-AD Tetap Minta Pelanggaran Hukum Ditangani Polisi<br />

Militer”.<br />

146<br />

Siaran Pers KontraS, Imparsial, INFID, Elsam, IDSPS, P2D dan Praxis di DPR RI, “Pansus<br />

Militer jangan Terjebak Permainan Pemerintah”.<br />

147<br />

Timus beranggotakan 17 orang anggota, dibentuk pada tanggal 14 Februari 2008 dalam<br />

Rapat Panitia Kerja ke-14. Timus bertugas untuk melakukan pembahasan redaksional dan<br />

penyempurnaan dari segi tata bahasa. Pembahasan di tingkat timus dilakukan sejak tanggal 15<br />

Februari 2008 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008, sebanyak 4 kali. Sedangkan, Timsin<br />

dibentuk pada tanggal 19 Maret 2008 dalam Rapat Kerja ke-15 dan beranggotakan 17 orang<br />

anggota. Tugas Timsin adalah melakukan sinkronisasi terhadap hasil keputusan Pansus, Panja<br />

dan Timus yang meliputi batang tubuh RUU dan penjelasan umum serta penjelasan pasal per<br />

pasal, baik dari segi teknik perundang-undangan termasuk penomoran pasal, ayat maupun segi<br />

bahasa. Pembahasan Timsin telah dilakukan sebanyak 8 kali, terhitung tanggal 22 April 2009<br />

hingga 3 Juni 2009.<br />

Mekanisme kerja Timus dan Timsin yang langsung berada di bawah Panja diharapkan bisa<br />

mengakomodasi masukan-masukan baru yang memiliki relevansi dengan pasal-pasal dan ayatayat<br />

yang sudah dibahas. Hasilnya harus dilaporkan terlebih dahulu dalam Rapat Panja untuk<br />

101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!