12.04.2013 Views

Sultana M. H. Faradz - Undip

Sultana M. H. Faradz - Undip

Sultana M. H. Faradz - Undip

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6<br />

menentukan keayahan). Variasi fragmen restriksi yang dihasilkan<br />

dapat te~adi secara netral (alami dan tidak patologis) atau akibat<br />

mutasi noktah dan insersi / delesi<br />

Dengan perkembangan teknik-teknik baru ini, aplikasi<br />

sitogenetika dan genetika molekuler dalam bidang kedokteran klinik<br />

menjadi semakin luas. Dalam bidang Hematologi, deteksi kromosom<br />

Philadelphia yang merupakan indikator diagnosis dan prognosis pada<br />

le'Jkemia, dapat diperiksa secara kromosomal maupun molekuler.<br />

Analisis DNA dapat digunakan untuk konfirmasi diagnosis dan untuk<br />

rnernplediksi kemullgkinan munculnya penyakit dikemudian hari pada<br />

anggota keluarga/ keturunanya yang masih tampak sehat misalnya<br />

pada ambiguous genitalia (Congenital Adrenal Hyperplasia, Andro-<br />

gen Insensivity Syndrome), penyakit diabetes mellitus, kanker<br />

payudara dan usus besar serta beberapa penyakit neurodegeneratif<br />

(antara lain penyakit Alzheimer). Diagnosis yang tepat pada penyakit<br />

infeksi akhir-akhir ini dapat dipermudah dengan identifikasi cepat<br />

mikroorganisme secara molekuler misalnya pada virus hepatitis, Sal-<br />

monella typhi, Mycobacterium tuberculosa dan virus HIV dan<br />

sebagainya. Beberapa faktor risiko timbulnya penyakit dan kerentanan<br />

terhadap penyakit tertentu juga sudah dapat diprediksi secara<br />

molekuler misalnya pen~/empitan pemhuluh d2rah koroner 8.kibat salah<br />

satu faktor tisiko hiperhornosisteinemia. Mutasi gen Met,~yl Tetra ,/-fydro<br />

Folate Reduatase (MTHFR) dikaitkan dengan gangguan metabolisme<br />

asam folat yang dapat menyebabkan kelebihan homosistein dalam<br />

darah.<br />

2. Retardasi Mental<br />

Retardasi mental Retardasi mental adalah gangguan yang secara klinik dan<br />

etiologik sangat heterogen. Dahulu retardasi mental diklasifikasikan<br />

sesuai dengan derajat berat-ringan kegagalan kognitif yang<br />

berdasarkan skor dari tes 10 yaitu ringan (50-69), sedang (40-49),<br />

berat (20-39), sangat berat «20)8. Identifikasi retardasi mental hanya<br />

berdasarkan 10 temyat~ dapat memberikan kesalahan diagnosis<br />

karena tes ini hanya berdasarkan suatu alat saja sehingga ada bias<br />

secara sosial dan budaya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!