You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
28<br />
perfu melakukan pengakhiran kehamilan. Pergujian pad a diagnosis<br />
prenatal dapat secara seluler (sitogenetika) dan molekuler (analisis<br />
DNA) sedangkan PGD hanya secara molekuler.<br />
5. Rangkuman dan Saran<br />
Dalam perkembangannya Histologi dengan ilmu sel yang<br />
membahas proses pembelahan set dan kaitan dengan reproduksi<br />
dan genetika telah berkembang ke sitogenetika dan genetika<br />
moiekuler. Anaiisi~ kromosom (sitogenetika) yang dikaitkan dengan<br />
diagnosis penyakit sudah diperkenalkan sejak tahun enampuluhan<br />
di negara-negara maju. Deteksi molekuler (genetika molekuler) baru<br />
mulai diaplikasikan di dalam klinik pada tahun delapan puluhan.<br />
Beberapa penyakit telah dapat didiagnosis secara kromosomal dan<br />
molekuler bahkan timbulnya penyakit di kemudian hari dapat diprediksi<br />
dengan analisis DNA.<br />
Sindrom Down Sindroma Down adalah termasuk golongan penyakit genetik<br />
Ud~un~a ktak karena cacat terdapat pada bahan keturunan / gen tetapi penyakit ini<br />
Iwarts an pada umumnya bukan penyakit akibat pewarisan. Prevalensi sindrom<br />
Down di Semarang hampir mirip dengan prevalensi sindrom Dow:1 di<br />
dunia. Penyakit ini diduga disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak<br />
sempuma akiba1 usia ibu yang tua. Diagnosis tepat dapat ditegakkan<br />
dengan pemeriksaan kromosom, namun untuk diagnosis prenatal<br />
akan lebih cepat bila dengan pemeriksaan molekuler. Sindrom Down<br />
Rekurensi 35 tahun dengan