06.04.2013 Views

RANCANGAN - Pemerintah Kabupaten Sumbawa

RANCANGAN - Pemerintah Kabupaten Sumbawa

RANCANGAN - Pemerintah Kabupaten Sumbawa

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Menimbang :<br />

Mengingat :<br />

PERATURAN BUPATI SUMBAWA<br />

NOMOR 12 TAHUN 2008<br />

TENTANG<br />

RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA<br />

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.<br />

BUPATI SUMBAWA<br />

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2,<br />

pasal 10, pasal 25 dan pasal 39 Peraturan Daerah<br />

<strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> Nomor 3 Tahun 2008 tentang<br />

Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan<br />

Fungsi Dinas Daerah <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong>, maka<br />

rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pekerjaan<br />

Umum <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> perlu diatur dengan<br />

Peraturan Bupati ;<br />

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana<br />

dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati<br />

<strong>Sumbawa</strong> tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja<br />

Dinas Pekerjaan Umum <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> .<br />

1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang<br />

Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II dalam Wilayah<br />

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat<br />

dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun<br />

1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor<br />

1665);


2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok -<br />

pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974<br />

Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041)<br />

sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang<br />

Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara tahun 1999<br />

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);<br />

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang<br />

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan<br />

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan<br />

Lembaran Negara Nomor 4389);<br />

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang<br />

<strong>Pemerintah</strong>an Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004<br />

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)<br />

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang<br />

Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan<br />

<strong>Pemerintah</strong> Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun<br />

2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor<br />

32 Tahun 2004 tentang <strong>Pemerintah</strong>an Daerah Menjadi<br />

Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor<br />

108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);<br />

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang<br />

Perimbangan Keuangan Antara <strong>Pemerintah</strong> Pusat dan<br />

<strong>Pemerintah</strong>an Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004<br />

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);<br />

6. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 79 Tahun 2005 tentang<br />

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan<br />

<strong>Pemerintah</strong>an Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005<br />

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);<br />

7. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 38 Tahun 2007 tentang<br />

Pembagian Urusan <strong>Pemerintah</strong>an antara <strong>Pemerintah</strong>,<br />

<strong>Pemerintah</strong>an Daerah Provinsi, dan <strong>Pemerintah</strong>an<br />

Daerah <strong>Kabupaten</strong>/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007<br />

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);<br />

8. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 41 Tahun 2007 tentang<br />

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun<br />

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor<br />

4741);<br />

2


9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007<br />

tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan<br />

Kepala Daerah;<br />

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007<br />

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat<br />

Daerah;<br />

11. Peraturan Daerah <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> Nomor 1 Tahun<br />

2008 tentang Urusan <strong>Pemerintah</strong>an Yang Menjadi<br />

Kewenangan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Sumbawa</strong> (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 1,<br />

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 530 );<br />

12. Peraturan Daerah <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> Nomor 3<br />

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan,<br />

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah<br />

<strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> (Lembaran Daerah Tahun 2008<br />

Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 532).<br />

MEMUTUSKAN<br />

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUMBAWA TENTANG RINCIAN<br />

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS<br />

PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.<br />

BAB I<br />

KETENTUAN UMUM<br />

Pasal 1<br />

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :<br />

1. Daerah adalah <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong>.<br />

2. <strong>Pemerintah</strong> Daerah adalah <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong>.<br />

3. Bupati adalah Bupati <strong>Sumbawa</strong>.<br />

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong>.<br />

5. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum <strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong>.<br />

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Sumbawa</strong>.<br />

7. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.<br />

3


BAB II<br />

SUSUNAN ORGANISASI<br />

Pasal 2<br />

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :<br />

1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum;<br />

2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :<br />

a. Sub Bagian Program;<br />

b. Sub Bagian Keuangan;<br />

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.<br />

3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :<br />

a. Bidang Bina Marga, terdiri dari :<br />

1) Seksi Perencanaan Prasarana Jalan;<br />

2) Seksi Pembangunan Prasarana Jalan;<br />

3) Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan.<br />

b. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :<br />

1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;<br />

2) Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air;<br />

3) Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air.<br />

c. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :<br />

1) Seksi Perencanaan Cipta Karya;<br />

2) Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan Permukiman;<br />

3) Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan.<br />

d. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :<br />

1) Seksi Perencanaan Tata Ruang;<br />

2) Seksi Pemanfaatan Ruang;<br />

3) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang.<br />

4. Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari :<br />

a. Unsur pimpinan adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis ;<br />

b. Unsur pembantu pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha.<br />

5. Kelompok Jabatan Fungsional.<br />

(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagaimana<br />

tercantum dalam lampiran Peraturan ini.<br />

4


BAB III<br />

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS<br />

Bagian Kesatu<br />

DINAS PEKERJAAN UMUM<br />

Pasal 3<br />

(1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah,<br />

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan<br />

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.<br />

(2) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan<br />

pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum, perumahan dan<br />

penataan ruang berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.<br />

(3) Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana<br />

dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :<br />

a. penyusunan perencanaan bidang pekerjaan umum, perumahan dan<br />

penataan ruang;<br />

b. perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, perumahan<br />

dan penataan ruang;<br />

c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang<br />

pekerjaan umum, perumahan dan penataan ruang;<br />

d. pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan<br />

kegiatan bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan tata<br />

ruang;<br />

e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum;<br />

f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan umum.<br />

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Kedua<br />

SEKRETARIAT<br />

Pasal 4<br />

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan<br />

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan<br />

perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan<br />

kepegawaian.<br />

5


(3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada<br />

ayat (2), menyelenggarakan fungsi :<br />

a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan;<br />

b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi<br />

keuangan dan administrasi kepegawaian ;<br />

c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan<br />

hubungan masyarakat ;<br />

d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ;<br />

e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan<br />

pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;<br />

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 5<br />

(1) Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.<br />

(2) Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan<br />

program dan kegiatan Dinas.<br />

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),<br />

Sub Bagian Program mempunyai fungsi:<br />

a. pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas;<br />

b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen<br />

pelaksanaan anggaran ;<br />

c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan.<br />

Pasal 6<br />

Rincian tugas Sub Bagian Program adalah sebagai berikut:<br />

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas;<br />

b. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan<br />

dinas;<br />

c. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan<br />

kegiatan tahunan dinas;<br />

6


d. mengkompilasi hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran dari<br />

masing-masing unit kerja ;<br />

e. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing unit kerja ;<br />

f. menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja dinas;<br />

g. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

perencanaan.<br />

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 7<br />

(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.<br />

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan<br />

pengelolaan administrasi keuangan<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub<br />

Bagian Keuangan mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan<br />

dinas;<br />

b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;<br />

c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan<br />

administrasi keuangan dinas.<br />

Pasal 8<br />

Rincian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :<br />

a. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan<br />

keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung;<br />

b. melaksanakan penyusunan laporan prognosis realisasi keuangan ;<br />

c. melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran ;<br />

d. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun;<br />

e. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan<br />

keuangan.<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

7


Pasal 9<br />

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub<br />

Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris<br />

Dinas.<br />

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi<br />

kepegawaian.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub<br />

Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi;<br />

a. penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan<br />

administrasi kepegawaian ;<br />

b. penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi<br />

kepegawaian ;<br />

c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan<br />

pengelolaan administrasi kepegawaian.<br />

Pasal 10<br />

Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut :<br />

a. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan<br />

rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan dinas;<br />

b. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;<br />

c. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan<br />

kebersihan di lingkungan kerja;<br />

d. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan<br />

dan perlengkapan kantor dan asset lainnya;<br />

e. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan<br />

prasarana di lingkungan dinas;<br />

f. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian<br />

dan inventarisasi barang-barang inventaris;<br />

g. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ;<br />

h. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan<br />

pemeliharaan data dan kartu kepegawaian dilingkungan dinas;<br />

i. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun,<br />

serta pemberian penghargaan;<br />

8


j. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian<br />

pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala<br />

dan peningkatan kesejahteraan pegawai;<br />

k. melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti<br />

pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;<br />

l. melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian<br />

dinas;<br />

m. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin<br />

pegawai;<br />

n. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga<br />

teknis dan fungsional;<br />

o. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanan kegiatan sub bagian<br />

umum dan kepegawaian ;<br />

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Ketiga<br />

BIDANG BINA MARGA<br />

Pasal 11<br />

(1) Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di<br />

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok merumuskan dan<br />

melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain bina<br />

marga, pembangunan prasarana jalan dan pemeliharaan prasarana<br />

jalan, .<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),<br />

Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :<br />

a. perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain bina<br />

marga, pembangunan prasarana jalan dan pemeliharaan prasarana<br />

jalan;<br />

b. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey,<br />

investigasi dan desain bina marga, pembangunan prasarana jalan dan<br />

pemeliharaan prasarana jalan;<br />

c. penyelenggaran survey, investigasi dan desain bina marga,<br />

pembangunan prasarana jalan dan pemeliharaan prasarana jalan;<br />

9


d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

bina marga, pembangunan prasarana jalan dan pemeliharaan<br />

prasarana jalan;<br />

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 12<br />

(1) Seksi Perencanaan Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina<br />

Marga.<br />

(2) Seksi Perencanaan Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan<br />

kebijakan teknis survey, investigasi dan desain bina marga.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Perencanaan Bina Marga mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan survey, investigasi dan<br />

desain bina marga;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey,<br />

investigasi dan desain bina marga;<br />

c. penyelenggaraan survey, investigasi dan desain bina marga;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

bina marga.<br />

Pasal 13<br />

Rincian tugas Seksi Perencaan Bina Marga adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi survey, investigasi dan desain bina marga;<br />

b. melaksanakan perencanaan pembangunan jalan dan jembatan;<br />

c. melaksanakan inspeksi kondisi jalan dan jembatan;<br />

d. melaksanakan penyusunan sistem informasi / database jalan dan<br />

jembatan;<br />

e. melaksanakan pembangunan, pengadaan dan pemeliharaan gedung,<br />

peralatan dan perlengkapan laboratorium kebinamargaan;<br />

f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

perencanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;<br />

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

10


Pasal 14<br />

(1) Seksi Pembangunan Prasarana Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi<br />

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang<br />

Bina Marga.<br />

(2) Seksi Pembangunan Prasarana Jalan mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis pembangunan jalan.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pembangunan Jalan mempunyai fungsi :<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pembangunan jalan;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi<br />

pembangunan jalan;<br />

c. penyelenggaraan pembangunan jalan;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan jalan.<br />

Pasal 15<br />

Rincian tugas Seksi Pembangunan Prasarana Jalan adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pembangunan prasarana jalan;<br />

b. melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan;<br />

c. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pembangunan jalan dan jembatan;<br />

d. melaksanakan peningkatan jalan dan jembatan;<br />

e. melaksanakan penanggulangan darurat terhadap jalan dan jembatan<br />

akibat bencana alam;<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 16<br />

(1) Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi<br />

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang<br />

Bina Marga.<br />

(2) Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis pemeliharaan jalan.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pemeliharaan Prasarana Jalan mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pemeliharaan jalan;<br />

11


. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pemeliharaan<br />

jalan;<br />

c. penyelenggaraan pemeliharaan jalan;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan jalan.<br />

Pasal 17<br />

Rincian tugas Seksi Pemeliharaan Prasarana Jalan adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pemeliharaan prasarana jalan;<br />

b. melaksanakan pemeliharaan jalan dan jembatan;<br />

c. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pemeliharaan jalan dan jembatan;<br />

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Keempat<br />

BIDANG SUMBER DAYA AIR<br />

Pasal 18<br />

(1) Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok merumuskan dan<br />

melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain sumber<br />

daya air, pembangunan prasarana sumber daya air dan rehabilitasi<br />

prasarana sumber daya air.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),<br />

Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi :<br />

a. perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain sumber<br />

daya air, pembangunan prasarana sumber daya air dan rehabilitasi<br />

prasarana sumber daya air;<br />

b. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey,<br />

investigasi dan desain sumber daya air, pembangunan prasarana<br />

sumber daya air dan rehabilitasi prasarana sumber daya air;<br />

c. penyelenggaran survey, investigasi dan desain sumber daya air,<br />

pembangunan prasarana sumber daya air dan rehabilitasi prasarana<br />

sumber daya air;<br />

12


d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

sumber daya air, pembangunan prasarana sumber daya air dan<br />

rehabilitasi prasarana sumber daya air;<br />

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 33<br />

(1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Seksi<br />

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang<br />

Sumber Daya Air.<br />

(2) Seksi Perencanaan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain sumber<br />

daya air.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Perencanaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis survey, investigasi<br />

dan desain sumber daya air;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey,<br />

investigasi dan desain sumber daya air;<br />

c. penyelenggaraan survey, investigasi dan desain sumber daya air;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

sumber daya air.<br />

Pasal 34<br />

Rincian tugas Seksi Perencanaan Sumber Daya Air adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi perencanaan sumber daya air;<br />

b. melaksanakan inventarisasi dan penyusunan basis data prasarana<br />

sumberdaya air;<br />

c. menyusun perencanaan pembangunan dan rehabilitasi prasarana<br />

sumber daya air;<br />

d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

perencanaan pembangunan dan rehabilitasi prasarana sumber daya air;<br />

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

13


Pasal 35<br />

(1) Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang<br />

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada<br />

Kepala Bidang Sumber Daya Air.<br />

(2) Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air mempunyai tugas<br />

pokok melaksanakan kebijakan teknis pembangunan prasarana sumber<br />

daya air.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pembangunan prasarana<br />

sumber daya air;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi<br />

pembangunan prasarana sumber daya air;<br />

c. penyelenggaraan pembangunan prasarana sumber daya air;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan prasarana<br />

sumber daya air.<br />

Pasal 36<br />

Rincian tugas Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air adalah<br />

sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pembangunan prasarana sumber daya<br />

air;<br />

b. melaksanakan pembangunan jaringan irigasi;<br />

c. melaksanakan pembangunan prasarana pengambilan dan saluran<br />

pembawa;<br />

d. melaksanakan pembangunan sumber air baku;<br />

e. melaksanakan pembangunan embung dan bangunan penampung air<br />

lainnya;<br />

f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pembangunan jaringan irigasi, pengelolaan air baku dan sumber daya air<br />

lainnya;<br />

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

14


Pasal 37<br />

(1) Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang<br />

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada<br />

Kepala Bidang Sumber Daya Air.<br />

(2) Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis pemeliharaan prasarana sumber daya<br />

air.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pemeliharaan prasarana<br />

sumber daya air;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pemeliharaan<br />

prasarana sumber daya air;<br />

c. penyelenggaraan pemeliharaan prasarana sumber daya air;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan prasarana<br />

sumber daya air.<br />

Pasal 38<br />

Rincian tugas Seksi Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air adalah<br />

sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pemeliharaan prasarana sumber daya air;<br />

b. melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi;<br />

c. melaksanakan pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran<br />

pembawa;<br />

d. melaksanakan pemeliharaan embung dan bangunan penampung air<br />

lainnya;<br />

e. melaksanakan rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai;<br />

f. melaksanakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan<br />

sumber daya air;<br />

g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pemeliharaan jaringan irigasi, pengelolaan air baku dan sumber daya air<br />

lainnya;<br />

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

15


Bagian Kelima<br />

BIDANG CIPTA KARYA<br />

Pasal 25<br />

(1) Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di<br />

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Bidang Cipta Karya mempunyai tugas pokok merumuskan dan<br />

melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain cipta<br />

karya, penataan lingkungan perumahan dan pemukiman, pembangunan<br />

gedung dan perumahan.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bidang<br />

Cipta Karya mempunyai fungsi :<br />

a. perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain cipta<br />

karya, penataan lingkungan perumahan dan pemukiman,<br />

pembangunan gedung dan perumahan;<br />

b. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam survey,<br />

investigasi dan desain cipta karya, penataan lingkungan perumahan<br />

dan pemukiman, pembangunan gedung dan perumahan;<br />

c. penyelenggaran survey, investigasi dan desain cipta karya, penataan<br />

lingkungan perumahan dan pemukiman, pembangunan gedung dan<br />

perumahan;<br />

d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

cipta karya, penataan lingkungan perumahan dan pemukiman,<br />

pembangunan gedung dan perumahan;<br />

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 26<br />

(1) Seksi Perencanaan Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Cipta<br />

Karya.<br />

(2) Seksi Perencanaan Cipta Karya mempunyai tugas pokok melaksanakan<br />

kebijakan teknis survey, investigasi dan desain cipta karya.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Perencanaan Cipta Karya mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis survey, investigasi<br />

dan desain cipta karya;<br />

16


. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey,<br />

investigasi dan desain cipta karya;<br />

c. penyelenggaraan survey, investigasi dan desain cipta karya;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain<br />

cipta karya.<br />

Pasal 27<br />

Rincian tugas Seksi Perencanaan Cipta Karya adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi survey, investigasi dan desain cipta karya;<br />

b. melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan penataan<br />

lingkungan dan pembangunan gedung, perumahan dan pemukiman;<br />

c. melaksanakan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi drainase;<br />

d. melaksanakan perencanaan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi<br />

e. melaksanakan inventarisasi bangunan gedung milik pemerintah;<br />

f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penataan<br />

lingkungan dan pembangunan gedung, perumahan dan pemukiman;<br />

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 28<br />

(1) Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman dipimpin oleh<br />

seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab<br />

kepada Kepala Bidang Cipta Karya.<br />

(2) Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman mempunyai<br />

tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis penataan lingkungan<br />

perumahan dan pemukiman.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Penataan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan penataan lingkungan<br />

perumahan dan pemukiman;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi penataan<br />

lingkungan perumahan dan pemukiman;<br />

c. penyelenggaraan penataan lingkungan perumahan dan pemukiman;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan penataan lingkungan<br />

perumahan dan pemukiman.<br />

17


Pasal 29<br />

Rincian tugas Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman<br />

adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi penataan lingkungan perumahan dan<br />

pemukiman;<br />

b. melaksanakan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama<br />

bagi masyarakat miskin;<br />

c. melaksanakan penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat<br />

perumahan;<br />

d. melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan dan penataan areal<br />

pemakaman;<br />

e. melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana<br />

pemakaman;<br />

f. melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi drainase dan jalan<br />

lingkungan;<br />

g. menyelenggarakan standar pelayanan minimum bidang perumahan dan<br />

permukiman;<br />

h. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penataan<br />

lingkungan perumahan dan pemukiman;<br />

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 30<br />

(1) Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan dipimpin oleh seorang<br />

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada<br />

Kepala Bidang Cipta Karya.<br />

(2) Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis pembangunan gedung dan perumahan.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pembangunan Gedung dan Perumahan mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pembangunan gedung dan<br />

perumahan;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi<br />

pembangunan gedung dan perumahan;<br />

c. penyelenggaraan pembangunan gedung dan perumahan;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan gedung dan<br />

perumahan.<br />

18


Pasal 31<br />

Rincian tugas Seksi Pembangunan Gedung dan Perumahan adalah sebagai<br />

berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pembangunan gedung dan perumahan;<br />

b. melaksanakan pemberian bantuan teknis dalam pembangunan gedung<br />

milik pemerintah;<br />

c. melaksanakan koordinasi perijinan pemanfaatan gedung;<br />

d. melaksanakan sosialisasi dan pengendalian pelaksanakan peraturan<br />

perundang-undangan di bidang perumahan;<br />

e. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan;<br />

f. melaksanakan koordinasi pembangunan perumahan dengan<br />

lembaga/badan usaha;<br />

g. melakukan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan<br />

masyarakat kurang mampu;<br />

h. memfasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar permukiman<br />

berbasis masyarakat;<br />

i. melakukan fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana<br />

alam dan bencana sosial;<br />

j. melaksanakan sosialiasi pembangunan rumah sehat dan konstruksi<br />

tahan gempa;<br />

k. melaksanakan monitoring, pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pembangunan gedung dan perumahan;<br />

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Keenam<br />

BIDANG TATA RUANG<br />

Pasal 18<br />

(1) Bidang Tata Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di<br />

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Bidang Tata Ruang mempunyai tugas pokok merumuskan dan<br />

melaksanakan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, pemanfaatan<br />

ruang dan pengendalian pemanfaataan ruang.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bidang<br />

Tata Ruang mempunyai fungsi :<br />

a. perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, pemanfaatan<br />

ruang dan pengendalian pemanfaataan ruang;<br />

19


. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam perencanaan<br />

tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaataan<br />

ruang;<br />

c. penyelenggaran perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan<br />

pengendalian pemanfaataan ruang;<br />

d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan tata ruang,<br />

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaataan ruang;<br />

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 19<br />

(1) Seksi Perencanaan Tata Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata<br />

Ruang.<br />

(2) Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan<br />

kebijakan teknis perencanaan tata ruang.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Perencanaan Tata Ruang mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan perencanaan tata ruang;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi perencanaan<br />

tata ruang;<br />

c. penyelenggaraan perencanaan tata ruang;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan tata ruang.<br />

Pasal 20<br />

Rincian tugas Seksi Perencanaan Tata Ruang adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi perencanaan tata ruang;<br />

b. melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan rencana tata<br />

ruang;<br />

c. menyusun rencana tata ruang wilayah;<br />

d. melaksanakan revisi rencana tata ruang wilayah;<br />

e. menyusun rencana umum tata ruang perkotaan(RUTRK), rencana teknis<br />

tata ruang perkotaan dan rencana detail tata ruang perkotaan;<br />

f. menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL);<br />

g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

perencanaan tata ruang;<br />

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

20


Pasal 21<br />

(1) Seksi Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang<br />

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tata<br />

Ruang.<br />

(2) Seksi Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan<br />

kebijakan teknis pemanfaatan ruang.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pemanfaatan Ruang mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pemanfaatan ruang;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan<br />

ruang;<br />

c. penyelenggaraan pemanfaatan ruang;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan ruang.<br />

Pasal 22<br />

Rincian tugas Seksi Pemanfaatan Ruang adalah sebagai berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pemanfaatan ruang;<br />

b. melaksanakan pengembangan pemanfaatan ruang untuk kawasan<br />

strategis dan cepat tumbuh;<br />

c. melaksanakan pemanfaatan ruang secara terpadu pada kawasan<br />

khusus;<br />

d. melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait dalam pengembangan<br />

kawasan khusus seperti kawasan pesisir dan Daerah Aliran Sungai;<br />

e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pemanfaatan ruang;<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 23<br />

(1) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala<br />

Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala<br />

Bidang Tata Ruang.<br />

(2) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok<br />

melaksanakan kebijakan teknis pengendalian pemanfaatan ruang.<br />

21


(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi<br />

Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai fungsi:<br />

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan pengendalian pemanfaatan<br />

ruang;<br />

b. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pengendalian<br />

pemanfaatan ruang;<br />

c. penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang;<br />

d. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian<br />

pemanfaatan ruang.<br />

Pasal 24<br />

Rincian tugas Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah sebagai<br />

berikut:<br />

a. menyusun rencana kerja seksi pengendalian pemanfaatan ruang;<br />

b. melaksanakan sinkronisasi pemanfaatan ruang dengan rencana tata<br />

ruang;<br />

c. menyusun rekomendasi penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);<br />

d. melaksanakan penertiban dalam pemanfaatan ruang;<br />

e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan<br />

pengendalian pemanfaatan ruang;<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Ketujuh<br />

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS<br />

Pasal 39<br />

(1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengamat Pengairan dipimpin oleh<br />

seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab<br />

kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Pengamat Pengairan mempunyai tugas<br />

pokok melaksanakan operasional tata guna air irigasi sesuai wilayah<br />

kerjanya.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),<br />

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengamat Pengairan menyelenggarakan<br />

fungsi :<br />

22


a. penyusunan bahan kebijakan operasional UPT Pengamat<br />

Pengairan sesuai wilayah kerjanya;<br />

b. penyusunan perencanaan operasional UPT Pengamat Pengairan<br />

sesuai wilayah kerjanya;<br />

c. pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan<br />

kegiatan operasional UPT Pengamat Pengairan sesuai wilayah<br />

kerjanya.<br />

Pasal 40<br />

Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengamat Pengairan adalah<br />

sebagai berikut :<br />

a. menyusun rencana kerja UPT Pengamat Pengairan sesuai wilayah<br />

kerjanya;<br />

b. mengatur tata guna air di Daerah Irigasi yang menjadi wilayah kerjanya;<br />

c. menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan rutin jairngan irigasi tersier<br />

pada daerah irigasi yang menjadi wilayah kerjanya;<br />

d. melaksanakan pembinaan terhadap P3A- GP3A dalam wilayah kerjanya;<br />

e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam wilayah<br />

kerjanya;<br />

f. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan tentang data tanaman,<br />

curah hujan, debit air dan kondisi jaringan irigasi sesuai wilayah<br />

kerjanya;<br />

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 41<br />

(1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Bahan dan Peralatan dipimpin<br />

oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab<br />

kepada Kepala Dinas.<br />

(2) Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Pengujian Bahan dan Peralatan<br />

mempunyai tugas pokok melaksanakan pengujian bahan dan<br />

pemeliharaan peralatan.<br />

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Unit<br />

Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Bahan dan Peralatan<br />

menyelenggarakan fungsi :<br />

23


a. penyusunan bahan kebijakan Teknis UPT Pengujian Bahan dan<br />

Peralatan;<br />

b. penyusunan perencanaan UPT Pengujian Bahan dan Peralatan;<br />

c. koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan<br />

operasional UPT Pengujian Bahan dan Peralatan.<br />

Pasal 42<br />

Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Bahan dan Peralatan<br />

adalah sebagai berikut :<br />

a. menyusun rencana kerja UPT Pengujian Bahan dan Peralatan;<br />

b. menyusun pola tata tanam dalam wilayah kerjanya;<br />

c. melaksanakan pengujian bahan dan pemeliharaan peralatan;<br />

d. melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana Pengujian Bahan dan<br />

Peralatan;<br />

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan operasional<br />

pengujian bahan dan pemeliharaan peralatan;<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya.<br />

Pasal 43<br />

1) Sub Bagian Tata Usaha UPT dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian<br />

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.<br />

2) Sub Bagian Tata Usaha UPT mempunyai tugas pokok menyelenggarakan<br />

pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan<br />

administrasi keuangan .<br />

3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Sub<br />

Bagian Tata Usaha UPT menyelenggarakan fungsi :<br />

a. pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan<br />

administrasi keuangan ;<br />

b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian tata usaha<br />

UPT.<br />

24


Pasal 44<br />

Rincian tugas Sub Bagian Tata Usaha UPT adalah sebagai berikut :<br />

a. menyusun rencana kerja ;<br />

b. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ;<br />

c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;<br />

d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;<br />

e. menyelenggrakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit<br />

kerja;<br />

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan<br />

tugas dan fungsinya.<br />

Bagian Kedelapan<br />

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL<br />

Pasal 45<br />

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian<br />

tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.<br />

Pasal 46<br />

(1) Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pasal 45, terdiri dari sejumlah<br />

tenaga dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagi<br />

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya<br />

(2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1)<br />

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh<br />

Bupati;<br />

(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)<br />

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;<br />

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada<br />

ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan Perudang-undangan yang<br />

berlaku.<br />

BAB IV<br />

ESELONERING<br />

Pasal 47<br />

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIb.<br />

(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIIa.<br />

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon IIIb.<br />

25


(4) Kepala Sub Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis<br />

Dinas merupakan jabatan struktural eselon IV a.<br />

(5) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis Dinas<br />

merupakan jabatan struktural eselon IVb.<br />

BAB V<br />

KEPEGAWAIAN<br />

Pasal 48<br />

Para pejabat dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum diangkat dan<br />

diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan<br />

yang berlaku.<br />

BAB VI<br />

PEMBIAYAAN<br />

Pasal 49<br />

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan<br />

Umum dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

<strong>Kabupaten</strong> <strong>Sumbawa</strong> serta sumber lain yang sah.<br />

BAB IV<br />

TATA KERJA<br />

Pasal 50<br />

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan<br />

kerja Dinas Pekerjaan Umum dan kelompok jabatan fungsional, wajib<br />

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam<br />

lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar unit kerja dalam<br />

lingkungan Dinas Pekerjaan Umum serta instansi lain sesuai dengan tugas<br />

masing-masing.<br />

Pasal 51<br />

(1) Apabila Kepala Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka<br />

dapat diwakili oleh Sekretaris Dinas ;<br />

(2) Apabila Sekretaris Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugasnya,<br />

maka dapat diwakili oleh Kepala Bidang dalam lingkungan Dinas<br />

Pekerjaan Umum dengan memperhatikan senioritas kepangkatan.<br />

26


Pasal 52<br />

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum,<br />

wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi<br />

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang di perlukan sesuai<br />

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />

Pasal 53<br />

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum<br />

bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-<br />

masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas<br />

bawahannya.<br />

Pasal 54<br />

Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dalam<br />

menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi<br />

petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan<br />

bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan<br />

tugas dilaporkan tepat pada waktunya.<br />

Pasal 55<br />

Kepala Dinas dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas Pekerjaan<br />

Umum, wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka<br />

pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk<br />

kelancaran pelaksanaan tugas.<br />

Pasal 56<br />

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan<br />

kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja<br />

perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai<br />

hubungan kerja.<br />

27


BAB V<br />

P E N U T U P<br />

Pasal 57<br />

Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka semua Peraturan yang<br />

telah dikeluarkan dan mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku.<br />

Pasal 58<br />

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan diatur lebih<br />

lanjut dengan Keputusan Bupati.<br />

Pasal 59<br />

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.<br />

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan<br />

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Sumbawa</strong>.<br />

Diundangkan di <strong>Sumbawa</strong> Besar<br />

pada tanggal 21 Januari 2008<br />

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA<br />

A. KAHAR KARIM<br />

Ditetapkan di <strong>Sumbawa</strong> Besar<br />

pada tanggal 21 Januari 2008<br />

BUPATI SUMBAWA,<br />

JAMALUDDIN MALIK<br />

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2008 NOMOR 12<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!