06.04.2013 Views

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat<br />

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi<br />

2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB<br />

Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)<br />

yang merupakan nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor ekonomi<br />

suatu <strong>daerah</strong>. Nilai tambah bruto disini mencakup komponen-komponen faktor pendapatan (upah<br />

dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tak langsung netto. Dengan<br />

menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor danmenjumlahkan nilai tambah bruto<br />

dari seluruh sektor akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto.<br />

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun<br />

menggambarkan perkembangan PDRB yang dise<strong>bab</strong>kan oleh adanya perubahan dalam volume<br />

produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan perubahan dalam tingkat harganya. Untuk mengukur<br />

perubahan volume produksi atau perkembangan produksi secara nyata, faktor pengaruh harga perlu<br />

dihilangkan dengan cara menghitung PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).<br />

Dalam 10 tahun terakhir, perekonomian <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa ditunjukkan oleh Angka<br />

PDRB ADHB telah tumbuh hampir empat kali lipat yakni Rp.1,17 Trilyun pada tahun 2000<br />

menjadi Rp.3,43 Trilyun pada tahun 2009. Pertumbuhan nilai tambah tersebut belum banyak<br />

dise<strong>bab</strong>kan oleh peningkatan volume barang/jasa, namun lebih dise<strong>bab</strong>kan oleh pengaruh kenaikan<br />

harga, sehingga bila faktor kenaikan harga (factor inflasi) dikeluarkan dari perhitungan maka<br />

perkembangan nilai perekonomian <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa dalam sepuluh tahun terakhir jauh lebih<br />

rendah.<br />

Kondisi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai PDRB ADHK yang tumbuh dari Rp. 1,16<br />

Trilyun pada tahun 2000 menjadi Rp. 1,72 Trilyun pada tahun 2009. Data ini menunjukkan bahwa<br />

nilai perekonomian <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa dalam satu dasawarsa terakhir masih dominan dise<strong>bab</strong>kan<br />

oleh faktor kenaikan harga dibandingkan peningkatan jumlah atau volume produk barang atau jasa<br />

yang dihasilkan. Nilai PDRB ADHB dan PDRB ADHK <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa tahun 2000-2009<br />

ditunjukkan pada gambar 2.4.<br />

Sumber : Diolah dari PDRB Sumbawa, BPS 2005-2010<br />

Gambar 2. 4<br />

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)<br />

<strong>Kabupaten</strong> Sumbawa (2000 – 2009)<br />

Gambar 2.4. memperlihatkan perbedaan laju pertumbuhan PDRB ADHB dan PDRB ADHK<br />

yang cukup senjang. Oleh karena itu, upaya peningkatan perekonomian <strong>daerah</strong> kedepan harus<br />

diarahkan pada peningkatan nilai dan volume produk barang atau jasa yang dihasilkan di <strong>Kabupaten</strong><br />

Sumbawa.<br />

II - 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!