06.04.2013 Views

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Adapun hasil analisis Shift-Share dengan melakukan ploting nilai Different Shift (DS) dan<br />

Proportionality Shift (PS) pada empat kuadran kategori pertumbuhan, diperoleh hasil seperti<br />

ditunjukkan tabel berikut.<br />

Tabel 2.12.<br />

Kategori Pertumbuhan Sektoral <strong>Kabupaten</strong>/Kota se-Provinsi NTB<br />

Berdasarkan Plot Nilai DS dan PS Metode Shift-Share (2000-2007)<br />

Pertumbuhan<br />

Sektor<br />

Pesat (I)<br />

Tertekan Yang<br />

Berkembang (II)<br />

Tertekan Yang<br />

Potensi (III)<br />

Terbelakang (IV)<br />

1 2 3 4 5<br />

Lombok Barat 3,4,5 1,2,9 6,7,8 -<br />

Lombok Tengah 3,6,7 2 4,5,8 1,9<br />

Lombok Timur 7 2,9 3,4,5,6,8 1<br />

Sumbawa 4 1,2,3,9 5,6,7,8 -<br />

Dompu 5,7,8 2,9 3,4,6 1<br />

Bima - 1,2,9 3,4,5,6,7,8 -<br />

Sumbawa Barat 4,5 9 3,6,7,8 1,2<br />

Kota Mataram 3,5,6,7,8 1,9 4 2<br />

Kota Bima 5,6,7 1,2 3,4,5,8 9<br />

Sumber : Analisis Komparatif Ekonomi, BPS NTB 2008<br />

Berdasarkan analisis LQ dan Shift-Share tersebut dapat disimpulkan sektor yang dapat<br />

menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa terhadap sektor perekonomian<br />

<strong>Kabupaten</strong>/Kota lainnya se-NTB sebagai berikut.<br />

a. Sektor Pertanian, merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dengan peranan<br />

paling besar terhadap sektor sejenis namun dalam <strong>kondisi</strong> tertekan yang berkembang.<br />

b. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, merupakan sektor dalam <strong>kondisi</strong> berkembang pesat namun<br />

baru memiliki peranan terbesar ketiga dari sektor sejenis.<br />

c. Sektor Jasa-Jasa, merupakan sektor tertekan yang berkembang namun memiliki peranan positif<br />

secara regional.<br />

d. Sektor-sektor lainnya, merupakan sektor potensial namun dalam <strong>kondisi</strong> tertekan dan belum<br />

memperlihatkan peranan signifikan.<br />

2.2.1.2. PDRB per kapita<br />

Pendapatan per kapita dihitung dengan pendekatan nilai PDRB dibagi jumlah penduduk,<br />

meskipun pendekatan tersebut memiliki kelemahan namun telah dianggap dapat memberikan<br />

<strong>gambaran</strong> tingkat kesejahteraan penduduk suatu <strong>daerah</strong> dari waktu kewaktu atau perbandingannya<br />

dengan <strong>daerah</strong> lain. Angka PDRB yang digunakan disini adalah PDRB ADHB. Gambaran<br />

pendapatan per kapita <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa dengan memasukkan Subsektor Pertambangan Non<br />

Migas dan tanpa Subsektor Pertambangan Non Migas dalam kurun waktu 2004-2009 dan<br />

perbandingannya dengan pendapatan per kapitan NTB terlihat pasa gambar berikut.<br />

II - 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!