bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...
bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...
bab ii gambaran umum kondisi daerah - Pemerintah Kabupaten ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Kabupaten</strong> / Kota<br />
PDRB ADH Berlaku (Milyar Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)<br />
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2004 2005 2006 2007 2008 2009<br />
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13<br />
9. Mataram 1.894,37 2.312,22 2.651,94 3.078,20 3.624,34 4.140,35 9,53 7,77 7,86 7,92 7,76 8,47<br />
10. Kota Bima 0,46 0,53 0,59 0,68 0,77 0,88 4,21 3,41 4,74 5,97 4,46 6,38<br />
NTB 14.563,96 16.828,63 18.980,59 21.405,07 25.042,50 29.641,83 4,97 4,05 4,95 5,70 6,69 8,07<br />
Sumber :PDRB NTB, BPS NTB, 2010<br />
Berdasarkan tabel 2.10, bahwa nilai PDRB ADHB <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa pada tahun 2004,<br />
berada pada posisi terbesar ke-4 dengan nilai Rp.1,79 Trilyun setelah Lombok Timur (Rp.3<br />
Trilyun), Lombok Tengah (Rp.2,13 Trilyun), dan Kota Mataram (Rp.1,8 Trilyun). Sedangkan pada<br />
tahun 2009, mengalami penurunan menjadi posisi ke-5 dengan nilai Rp.3,42 Trilyun setelah<br />
Lombok Timur (5,51 trilyun), Lombok Tengah (4,10 Trilyun), Kota Mataram (4,14 Trilyun) dan<br />
Lombok Barat (Rp.2,55 Trilyun).<br />
Dari laju pertumbuhan PDRB ADHK, pada tahun 2004 laju pertumbuhan ekonomi<br />
<strong>Kabupaten</strong> Sumbawa 4,49% berada pada urutan ke-7 tertinggi setelah Mataram (9,53%), Lombok<br />
Barat (5,80%), Bima (4,92%), KLU (5,04%), Lombok Timur (4,85%) dan Bima (4,92%), namun<br />
pada tahun 2009, posisi tersebut mengalami penurunan menjadi urutan ke-8 dengan tingkat<br />
pertumbuhan 5,21% dibawahKota Mataram (8,47%), Sumbawa Barat (8,04%), Lombok Tengah<br />
(7,26%), Bima (6,43%), Kota Bima (6,38%), Lombok Barat (5,91%) dan Lombok Timur (5,71%).<br />
Berdasarkan data tersebut berarti terjadi penurunan kinerja perekonomian <strong>Kabupaten</strong> Sumbawa<br />
dibandingkan dengan 9 kabupaten/kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat.<br />
Melihat perkembangan tersebut, maka perlu dilakukan identifikasi sektor ekonomi mana<br />
yang akan menjadi daya ungkit perekonomian <strong>daerah</strong>. Sebagai <strong>gambaran</strong> digunakan hasil analisis<br />
studi komparatif ekonomi antar kabupaten/kota se-Provinsi NTB Tahun 2007 yang dilakukan oleh<br />
BPS NTB kerjasama dengan Bappeda Provinsi NTB (BPS NTB, 2008).Studi komparatif ekonomi<br />
tersebut menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) dan Shift-Share (SS).<br />
Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, terdapat 5 (lima) sektor ekonomi <strong>Kabupaten</strong><br />
Sumbawa dengan LQ>1, yaitu : (1) sektor pertanian (1,72); (2) sektor listrik, gas dan air bersih<br />
(1,61); sekor bangunan (1,62); sektor perdagangan (1,24) dan sektor jasa-jasa (1,14), sedangkan<br />
keempat sektor lainnya memiliki nilai LQ