21.03.2013 Views

PEMIDANAAN, PIDANA, DAN TINDAKAN ELSAM 2005

PEMIDANAAN, PIDANA, DAN TINDAKAN ELSAM 2005

PEMIDANAAN, PIDANA, DAN TINDAKAN ELSAM 2005

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Perumusan Masalah<br />

Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri #3<br />

Pemidanaan, Pidana dan Tindakan dalam Rancangan KUHP<br />

Selama ini belum ada rumusan tentang tujuan pemidanaan dalam hukum positif<br />

Indonesia. Sebagai akibat tidak adanya rumusan pemidanaan ini menyebabkan banyak<br />

sekali rumusan jenis dan bentuk sanksi pidana yang tidak konsisten dan tumpang tindih. 6<br />

RKUHP yang telah disusun ini nampaknya akan mengalami problem yang sama dimana<br />

kecenderungan adanya pencampuran konsep pemidanaan dan penetapan sanksi.<br />

Persoalan penetapan sanksi (bentuk-bentuk pidana) dalam RKUHP Indonesia, dalam<br />

sejarahnya, mengalami beberapa kali perubahan. Tercatat terdapat lebih dari delapan<br />

konsep RKUHP yang dalam beberapa konsepnya mempunyai persamaan namun juga<br />

terdapat beberapa perbedaan. 7 Hal ini menunjukkan bahwa konsep pemidanaan dan<br />

penetapan sanksi dalam RKUHP selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.<br />

Adanya perubahan yang cukup mendasar dari konsep awal sampai dengan konsep yang<br />

terakhir menunjukkan bahwa persoalan pemberian sanksi dalam RKUHP selalu<br />

disesuaikan dengan perkembangan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara.<br />

Barda Nawawi Arief dan Muladi menyatakan bahwa hubungan antara penetapan sanksi<br />

pidana dan tujuan pemidanaan adalah titik penting dalam menentukan strategi<br />

perencanaan politik kriminal. Menentukan tujuan pemidanaan dapat menjadi landasan<br />

untuk menentukan cara, sarana atau tindakan yang akan digunakan. 8 Kebijakan<br />

menetapkan sanksi pidana apa yang dianggap paling baik untuk mencapai tujuan, setidaktidaknya<br />

mendekati tujuan, tidak dapat dilepaskan dari persoalan pemilihan berbagai<br />

alternatif sanksi. Masalah pemilihan berbagai alternatif untuk memperoleh pidana mana<br />

yang dianggap paling baik, paling tepat, paling patut paling berhasil atau efektif<br />

merupakan masalah yang tidak mudah. Dilihat dari sudut politik kriminil, maka tidak<br />

terkendalikannya perkembangan kriminalitas yang semakin meningkat, justru dapat<br />

disebabkan oleh tidak tepatnya jenis sanksi pidana yang dipilih dan ditetapkan. 9<br />

Ketentuan mengenai pemidanaan dalam RKUHP, jika dibandingkan dengan KUHP yang<br />

saat ini berlaku mengalami beberapa perubahan mendasar. Bagian mengenai pemidanaan<br />

di antaranya berisi tentang tujuan pemidanaan, pedoman pemidanaan dan alasan-alasan<br />

mengenai dapat dijatuhkannya pemidanaan bagi pelaku tindak pidana. Pengaturan ini<br />

6 M. Solehuddin, Sistem Sanksi dalam Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 131.<br />

7 Delapan konsep RKUHP ini dimulai sejak Konsep Rancangan Buku I KUHP tahun 1968, tahun 1971,<br />

Konsep Tim Harris, Basaroeddin dan Situmorang tahun 1981 yang isinya sama dengan konsep tahun 1968 dan 1971,<br />

Konsep RKUHP tahun 1981/1982 yang diketuai Prof. Soedarto, Konsep RKUHP tahun 1982/1983, Konsep RKUHP<br />

tahun 1982/1983 yang mengalami perbaikan, Konsep RKUHP tahun 1982/1983 yang merupakan hasil penyempurnaan<br />

tim sampai dengan 27 April 1987 dan disempurnakan lagi sampai pada November 1987, Konsep RKUHP tahun<br />

1991/1992 yang diketuai oleh Prof. Marjono Reksodiputro. Lihat : Mohammad Taufik Makarao, Pembaharuan Hukum<br />

Pidana Indonesia, Studi Tentang Bentuk-Bentuk Pidana Khususnya Pidana Cambuk Sebagai Suatu Bentuk<br />

Pemidanaan, Kreasi Wacana, <strong>2005</strong>, hlm. 107-113.<br />

95.<br />

8 Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, PT ALUMNI, Bandung, 1998, hlm.<br />

9 Ibid, hlm. 89.<br />

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, <strong>ELSAM</strong> 5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!