04.03.2013 Views

anda bisa mendownload artikel digital imaging disini.

anda bisa mendownload artikel digital imaging disini.

anda bisa mendownload artikel digital imaging disini.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Noise<br />

Edisi Bahasa Indonesia – Versi 2.0 GPL Document<br />

The Cause: Sensor Noise<br />

Setiap pixel yang terdapat pada sensor kamera mengandung satu atau<br />

lebih photodiode yang sensitif terhadap cahaya yang bertugas<br />

mengubah energi cahaya (photon) kedalam signal-signal listrik yang<br />

kemudian diolah menjadi data <strong>digital</strong> menjadi sebuah image. Apabila<br />

sebuah pixel diexpose beberapa kali dengan besaran cahaya yang<br />

sama, value akhir dari warna tersebut mungkin tidak identik dan akan<br />

memiliki beberapa variasi, hal demikian ini dinamakan dengan "noise".<br />

Bahkan apabila tidak ada cahaya yang datang, aktivitas kelistrikan dari<br />

sensor itu sendiri akan membuat semacam signal, yang <strong>bisa</strong><br />

diibaratkan dengan signal desisan dari perangkat audio yang<br />

dinyalakan tetapi tidak memainkan musik. Signal tambahan ini disebut<br />

dengan "noisy" karena cukup bervariasi untuk setiap pixelnya dan<br />

bertambah seiring meningkatnya temperatur sensor. Jenis noise ini<br />

disebut dengan istilah "noise floor".<br />

The Effect: Image Noise<br />

Noise yang terdapat dalam image <strong>digital</strong> lebih jelas terlihat didalam<br />

daerah dengan warna yang seragam, misal warna langit biru dan<br />

bayangan sebuah benda. Noise terlihat sebagai butiran monokrom<br />

mirip dengan butiran pada film (film grain) dan/atau sebagai butiran<br />

berwana yang kadang bergelombang (color noise). Seperti telah<br />

disebutkan, noise semakin bertambah dengan peningkatan dari<br />

temperatur, proses exposure yang terlalu lama, juga karena adanya<br />

penggunaan sensitifitas yang tinggi (ISO), khususnya color noise yang<br />

terjadi pada kamera <strong>digital</strong> compact (pada gambar D dibawah).<br />

Pixel size pada sensor kamera juga ikut berpengaruh, semakin kecil<br />

ukuran pixel semakin mudah noise tersebut muncul. Itulah<br />

mengapa, kamera <strong>digital</strong> jenis compact lebih banyak<br />

memunculkan noise dibanding kamera DSLR, hal itu terjadi<br />

karena pixel size pada kamera DSLR lebih besar dibanding<br />

dengan kamera <strong>digital</strong> compact. Kamera professional dengan<br />

komponen kelas atas dan processor yang baik memiliki kemampuan<br />

untuk mengurangi efek noise, yaitu dengan mengaplikasikan algoritma<br />

noice removal, khususnya pada sensitifitas (ISO) rendah.<br />

Secara teknis, noise lebih mungkin terlihat didalam channel merah<br />

(red) dan biru (blue) daripada channel hijau (green). Inilah mengapa<br />

tabel perbandingan dibawah menggunakan channel merah untuk<br />

memudahkan perbandingan noise antar kamera <strong>digital</strong>.<br />

Wawan Purwanto [cyberwayang@gmail.com], http://cyberwayang.multiply.com, YM: cyberwayang<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!