19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

·.<br />

·.<br />

i·<br />

Aku telah melihat kemiskinan, tetapi aku tidak siap menghadapinya di<br />

Jakarta.<br />

Tim kami, tentu saja, diberi tempat tinggal di hotel terindah di negara<br />

itu, Hotel InterContinental Indonesia. Dimiliki oleh Pan American<br />

Airways, seperti hotel-hotel InterContinental lain yang terse bar di seluruh<br />

dunia, hotel itu melayani orang asing yang kaya, terutama para eksekutif<br />

perusahaan minyak dan keluarga mereka. Pada sore hari pertama kami,<br />

manajer proyek kami, Charlie lliingworth menyelenggarakan makan<br />

malam untuk kami di restoran anggun di lantai paling atas.<br />

Charlie adalah seorang pemerhati perang; ia menghabiskan kebanyakan<br />

waktu luangnya dengan membaca buku dan novel sejarah tentang<br />

pemimpin militer besar dan pertempuran. Ia adalah contoh sempurna<br />

prajurit pro-Perang Vietnam yang hanya duduk di belakang meja. Seperti<br />

biasanya, malam ini ia mengenakan celana panjang dril dan kemeja dril<br />

berlengan pendek dengan epolet gaya militer.<br />

Setelah menyambut kami, ia menyalakan sebuah cerutu. "Demi<br />

kehidupan yang baik," ia menarik napas panjang, mengangkat sebuah gelas<br />

sampanye.<br />

Kami bergabung dengannya. "Demi kehidupan yang baik." Gelas-gelas<br />

kami berdenting.<br />

Asap cerutu mengelilinginya, Charlie memandang ke seluruh ruangan.<br />

"Kita akan sangat dimanjakan di sini," ia berkata, menganggukkan<br />

kepalanya tanda menghargai. "Orang-orang Indonesia akan mengurus kita<br />

dengan sangat baik. Seperti juga orang-orang kedutaan Amerika Serikat.<br />

Tetapi marilah kita tidak melupakan bahwa kita mempunyai suatu misi<br />

untuk dijalankan." Ia mengamati segenggam kartu catatan. "Ya, kita berada<br />

di sini untuk mengembangkan rencana induk elektrifikasi Pulau Jawalahan<br />

yang paling padat penduduknya di dunia. Tetapi itu hanyalah puncak<br />

gunung es."<br />

Ekspresinya berubah serius; ia mengingatkan aku kepada George C.<br />

Scott ketika berperan sebagai Jenderal Patton, salah satu pahlawan Charlie.<br />

"Kita berada di sini untuk mencapai tidak kurang dari menyelamatkan<br />

negara ini dari cengkeraman komunisme. Seperti Anda tahu, Indonesia<br />

mempunyai sejarah yang panjang dan tragis. Nah, pada saat Indonesia<br />

berancang-ancang untuk meluncur ke abad ke-20, ia sekali lagi diuji.<br />

Tanggungjawab kita adalah memastikan bahwa Indonesia tidak mengikuti<br />

jejak negara-negara tetangganya di utara, Vietnam, Kamboja, dan Laos.<br />

28 Bagian 1: 1963- 1971

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!