19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Yamin mengisyaratkan agar aku duduk di atas karpet. Ia bangkit dan<br />

dengan lembut memeluk laki-laki itu, berbicara beberapa patah kata ke<br />

telinganya, kemudian kembali dan duduk di sisiku.<br />

"Aku telah menceritakan kepada Anda tentang Mr. Perkins," ia berkata.<br />

"Kami berdua mendapat kehormatan berkesempatan untuk mengunjungi<br />

Anda, tuan."<br />

"Mr. Perkins, selamat datang." Suara itu, dengan aksen yang hampir<br />

tidak dapat dikenali, terdengar rendah dan parau. Aku menemukan diriku<br />

membungkuk ke ruang kecil di antara kami ketika ia berkata, "Anda melihat<br />

di depan Anda seorang laki-laki yang hancur. Saya tidak selalu begini. Saya<br />

pernah kuat seperti Anda. Saya dulu penasihat dekat dan terpercaya shah."<br />

Ada jeda yang panjang. "The Shah of Shahs, Raja Diraja." N ada suaranya<br />

terdengar, kupikir, lebih terkesan marah daripada sedih.<br />

"Saya secara pribadi mengenal banyak pemimpin dunia. Eisenhower,<br />

Nixon, de Gaulle. Mereka mempercayai saya untuk membantu memimpin<br />

negara ini ke dalam kamp kapitalis. Shah mempercayai saya, dan," ia<br />

mengeluarkan suara yang mungkin adalah suara batuk, tetapi yang saya<br />

kira tawa, "saya mempercayai shah. Saya mempercayai retorikanya. Saya<br />

yakin bahwa Iran akan memimpin dunia Muslim ke dalam suatu era baru,<br />

bahwa Persia akan memenuhi janjinya. Tampaknya itulah tujuan kami -<br />

tujuan shah, tujuanku, tujuan semua dari kami yang melaksanakan misi<br />

kami, yang kami pikir kami telah dilahirkan untuk memenuhinya."<br />

Onggokan selimut itu bergerak; kursi roda itu berciut-ciut dan berputar<br />

sedikit. Aku dapat melihat raut wajah laki-laki itu, janggutnya yang kasar,<br />

dan- kemudian ini menarik perhatianku- wajahnya rata. Ia tidak<br />

mempunyai hidung! Aku merasa ngeri dan napasku tercekik.<br />

"Bukan suatu pemandangan yang cantik, akan Anda katakan, ah, Mr.<br />

Perkins? Sa yang, Anda tidak dapat melihatnya di dalam cahaya yang terang.<br />

Ini sungguh-sungguh buruk." Lagi-lagi terdengar bunyi tawa yang tercekik.<br />

"Tetapi karena saya yakin Anda dapat menghargainya, saya mesti tetap<br />

anonim. Pasti, Anda dapat mengetahui identitas saya jika Anda<br />

mencobanya, walaupunAnda mungkin mendapati bahwa saya sudah mati.<br />

N amun saya percaya Anda tidak akan mencobanya. Anda dan keluarga<br />

Anda lebih baik tidak mengetahui siapa saya. Lengan shah dan SAVAK<br />

dapat menjangkau jauh."<br />

Kursi itu berkeriut dan kembali ke posisinya semula. Aku merasakan<br />

suatu pembebasan, meskipun tidak melihat raut wajah itu entah bagaimana<br />

Pengakuan Seorang Laki-laki yang Dianiaya 129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!