19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PrNOAKUAN<br />

SrOIMNO IAKI-I..AI(I<br />

YANO DIANIAYA<br />

Beberapa hari kemudian Yamin mengantarku berkendara ke luar Teheran,<br />

melalui kota gubuk yang berdebu dan m.iskin, di sepanjang suatu jalan<br />

unta lama, dan ke luar ke tepi gurun. Dengan matahari yang sedang<br />

terbenam di belakang kota, ia menghentikan mobilnya di dekat sekumpulan<br />

gubuk kecil yang dikelilingi oleh pohon palem.<br />

"Oasis yang sangat tua," ia menerangkan, "berabad-abad sebelum<br />

Marco Polo." Ia mendahului saya ke salah satu gubuk. "Laki-laki yang<br />

berada di dalamnya mempunyai gelar PhD dari salah satu universitas yang<br />

paling bergengsi di negara Anda. Karena alasan yang segera akan menjadi<br />

jelas, ia mesti tetap anonim. Anda dapat memanggilnya Doc."<br />

Ia mengetuk pintu kayu, dan ada jawaban yang teredam. Yamin<br />

mendorong pintu itu hingga terbuka dan dan memandu aku ke dalam.<br />

Ruang yang kecil itu tidak berjendela dan diterangi hanya oleh sebuah<br />

lampu minyak di atas sebuah meja rendah di salah satu sudutnya. Ketika<br />

mataku sudah menyesuaikan diri, aku melihat lantainya yang kotor ditutupi<br />

oleh karpet Persia. Kemudian sesosok bayang-bayang seorang laki-laki<br />

mulai muncul. Ia duduk di muka lampu sedemikian rupa, sehingga raut<br />

mukanya tersembunyi. Aku hanya dapat mengatakan bahwa ia terselubungi<br />

oleh selimut dan :ritengenakan sesuatu di sekeliling kepalanya. Ia duduk di<br />

kursi roda, dan selain meja itu, inilah mebel satu-satunya di ruang itu.<br />

128

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!