19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pidatonya mengilhami aku. Aku kembali ke kamar hotelku dan menulis<br />

sepucuk surat yang akhirnya aku kirimkan kepada Boston Globe. Setelah<br />

kembali di Boston, seorang editor merespons dengan meneleponku di<br />

kantorku untuk meminta aku agar aku menulis suatu artikel Op-Ed.*<br />

"Kolonialisme di Panama Tidak Punya Tempat pada Tahun 1975"<br />

mengambil hampir setengah halaman berhadapan dengan editorial pada<br />

edisi 19 September 1975.<br />

Artikel itu mengutip tiga alasan tertentu untuk mengalihkan Terusan<br />

kepada Panama. Pertama, "situasi sekarang tidak adil- suatu alasan baik<br />

untuk membuat keputusan". Kedua, "perjanjian yang ada menciptakan<br />

risiko keamanan yangjauh lebih berat dibandingkan dengan apa yang akan<br />

dihasilkan dari mengalihkan lebih banyak kendali kepada rakyat Panama."<br />

Alcu mengacu pada suatu kajian yang dilakukan oleh Interoceanic<br />

Canal Commission, yang menyimpulkan bahwa "lalu lintas dapat<br />

dihentikan selama dua tahun oleh sebuah born yang dipasang - dapat<br />

dilakukan oleh satu orang- di sisi Gatun Dam," suatu hal yang telah<br />

ditekankan oleh Jenderal Torrijos sendiri di muka umum.<br />

Dan ketiga, "situasi saat ini menciptakan masalah serius untuk<br />

hubungan Amerika Serikat-Amerika Latin yang sudah terganggu." Aku<br />

mengak:hirinya sebagai berikut:<br />

Cara terbaik untuk menjamin operasi Terusan yang efisien<br />

dan berkesinambungan adalah dengan membantu rakyat<br />

Panama mendapatkan kendali atas Terusan dan tanggung<br />

jawab untuk itu. Dengan cara demikian, kita dapat merasa<br />

bangga dalam memprakarsai suatu tindakan yang akan<br />

menegaskan kembali komitmen terhadap sumpah kita<br />

sendiri 200 tahun yang lalu untuk menentukan nasib<br />

sendiri ...<br />

Kolonialisme sedang naik daun pada pergantian a bad<br />

(awal tahun 1900-an) seperti juga pada tahun 1775.<br />

Barangkali ratifikasi perjanjian seperti· itu dapat dipahami<br />

dalam konteks zaman itu. Sekarang hal itu tidak<br />

mempunyai pembenaran. Kolonialisme tidak mempunyai<br />

tempat pada tahun 1975. Kita, yang sedang merayakan hari<br />

ulang pada tahun kemerdekaan kita yang ke-200,<br />

seyogianya menyadari hal ini, dan bertindak sesuai dengan<br />

itu. 3<br />

116 Bagian Ill: 1975- 1981

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!