confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

19.02.2013 Views

I· URUSAN PrNCUCIAN UANfi ARAB SAUDI Pada tahun 1974, seorang diplomat Arab Saudi menunjukkan foto-foto Riyadh, ibu kota negaranya, kepadaku. Tercakup di dalam foto-foto itu adalah sekawanan kambing yang sedang mengaduk-aduk tumpukan sampah di luar sebuah gedung pemerintah. Ketika kutanyakan maksud foto-foto itu, jawabannya mengejutkan aku. Ia mengatakan kepadaku bahwa kambing-kambing itu adalah sistem pembuangan sampah kota yang utama. "Tidak ada orang Arab Saudi yang mempunyai harga diri yang akan pernah mengumpulkan sampah," ia berkata. "Kami menyerahkannya kepada hewan-hewan itu." Kambing! Di ibukota kerajaan minyak yang terbesar sedunia. Tampaknya sulit dipercaya. Pada waktu itu, aku adalah anggota sekelompok konsultan yang baru saja mulai mencoba menyusun solusi terhadap krisis minyak. Kambingkambing itu memimpinku menuju pemahaman bagaimana solusi itu dapat disusun, terutama dengan memperhatikan pola pengembangan negara itu selama tiga abad sebelumnya. Sejarah Saudi Arabia penuh dengan kekerasan dan fanatisme religius. Abad ke-18, Mohammed ibn Saud, seorang panglima perang lokal, menggabungkan kekuatan dengan para fundamentalis dari sekte Wahhabi 90

I·<br />

URUSAN<br />

PrNCUCIAN UANfi<br />

ARAB SAUDI<br />

Pada tahun 1974, seorang diplomat Arab Saudi menunjukkan foto-foto<br />

Riyadh, ibu kota negaranya, kepadaku. Tercakup di dalam foto-foto itu<br />

adalah sekawanan kambing yang sedang mengaduk-aduk tumpukan<br />

sampah di luar sebuah gedung pemerintah. Ketika kutanyakan maksud<br />

foto-foto itu, jawabannya mengejutkan aku. Ia mengatakan kepadaku<br />

bahwa kambing-kambing itu adalah sistem pembuangan sampah kota yang<br />

utama.<br />

"Tidak ada orang Arab Saudi yang mempunyai harga diri yang akan<br />

pernah mengumpulkan sampah," ia berkata. "Kami menyerahkannya<br />

kepada hewan-hewan itu."<br />

Kambing! Di ibukota kerajaan minyak yang terbesar sedunia.<br />

Tampaknya sulit dipercaya.<br />

Pada waktu itu, aku adalah anggota sekelompok konsultan yang baru<br />

saja mulai mencoba menyusun solusi terhadap krisis minyak. Kambingkambing<br />

itu memimpinku menuju pemahaman bagaimana solusi itu dapat<br />

disusun, terutama dengan memperhatikan pola pengembangan negara itu<br />

selama tiga abad sebelumnya.<br />

Sejarah Saudi Arabia penuh dengan kekerasan dan fanatisme religius.<br />

Abad ke-18, Mohammed ibn Saud, seorang panglima perang lokal,<br />

menggabungkan kekuatan dengan para fundamentalis dari sekte Wahhabi<br />

90

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!