19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Undangan itu datang secara tak terduga. Suatu pagi selama kunjunganku<br />

pada tahun 1972 itu, aku sedang duduk di dalam sebuah kantor yang telah<br />

diberikan kepadaku di Instituto de Recursos Hidraulicos y Electrificacion,<br />

perusahaan listrik yang dimiliki oleh pemerintah Panama. Aku sedang<br />

_ mencermati selembar statistik ketika seorang laki-laki mengetuk pintu<br />

dengan lembut pada bingkai pintuku yang terbuka. Aku mengundangya<br />

masuk, merasa senang karena mempunyai alasan untuk mengalihkan<br />

perhatianku dari angka-angka itu. Ia meniperkenalkan dirinya sendiri<br />

sebagai pengemudi sangjenderal dan mengatakan bahwa ia datang untuk<br />

membawaku ke salah satu bungalo sangjenderal.<br />

Satu jam kemudian, aku duduk di seberang meja Jenderal Omar<br />

'Jorrijos. Ia berpakaian santai, dalam gaya khas Panama: celana panjang<br />

dril dan kemeja berlengan pendek dengan krah berkancing di muka,<br />

berwarna biru terang dengan pola hijau yang halus. Ia jangkung, bugar,<br />

dan tampan. Ia secara mengagumkan tampak santai untuk seseorang<br />

dengan tanggung jawab seperti dirinya. Segumpal rambutnya yang hitam<br />

c: jatuh ke atas dahinya yang menonjol.<br />

Ia bertanya ten tang perjalananku ke Indonesia, Guatemala, dan Iran.<br />

Ketiga negara itu memesonanya, tetapi tampaknya ia terutama tertarik<br />

pada raja Iran, Shah Mohammad Reza Pahlevi. Shah mulai berkuasa pada<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!