confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

19.02.2013 Views

kepada presiden dua buah negara, orang-orang yang telah menjadi klienku, yang kuhormati dan k.rikenang sebagai orang-orang yang berpemahaman sama - Jaime Roldos, Presiden Ekuador, dan Omar Torrijos, Presiden Panama. Keduanya telah tewas dalam kecelakaan. Kematian mereka bukanlah kebetulan. Mereka dibunuh karena mereka menolak uluran tangan persaudaraan korporat, pemerintah dan pimpinan perbankan yang memiliki tujuan untuk berkuasa secara global. Kami, para EHM, gagal meyakinkan Roldos dan Torrijos, dan ripe lain dari hit men, serigala-serigala yang didukung oleh CIA (Dinas Rahasia Amerika Serikat) yang selalu tepat berada di belakang kami, masuk. Aku dibujuk untuk menghentikan penulisan buku itu. Aku memulainya lebih dari em pat kali selama 20 tahun berikutnya. Pada setiap kesempatan, keputusanku untuk memulai lagi dipengaruhi oleh peristiwa dunia yang baru terjadi: Invasi Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1989, Perang Teluk ke-1, Somalia, kemunculan Osama bin Laden. Akan tetapi, ancaman a tau penyuapan selalu berhasil menghentikanku lagi. Pada tahun 2003, presiden perusahaan penerbit utama yang dimiliki oleh sebuah korporasi internasional yang berpengaruh membaca proposal tentang apa yang kini telah menjadi Confessions of an Economic Hit Man. Ia mengatakannya sebagai "sebuah kisah yang mengasyikkan yang perlu diceritakan" .·Kemudian ia tersenyum sedih, menggelengkan kepalanya dan berkata, karena para eksekutifnya di markas besar dunia mungkin menolak, ia tidak dapat mengambil risiko menerbitkannya. Ia menasihati aku agar membuatnya menjadi cerita fiksi saja. "Kami dapat memasarkan Anda sebagai seorang novelis seperti John Le Carre a tau Graham Greene." Tetapi ini bukanlah fiksi. Ini adalah kisah nyata ten tang kehidupanku. Sebuah penerbit yang lebih berani, yang tidak dimiliki oleh korporasi intemasional, telah setuju untuk membantuku menceritakannya. Kisah ini mesti diceritakan. Kita hidup di zaman krisis yang mengerikan -dan kesempatan yang luar biasa. Kisah tentang economic hit man ini adalah kisah tentang hagaimana kita tiba di tempat kita berada sekarang dan mengapa kita sekarang ini menghadapi krisis yang tampaknya tidak dapat ditanggulangi. Kisah ini mesti diceritakan karena hanya dengan memahami kesalahan kita di masa lampau, kita akan mampu mengambil keuntungan untulvmenyongsong peluang di masa depan; karena Peristiwa 11 September telah terjadi, demikian pula perang kedua di Irak; karena selain 3.000 manusia tewas pada tanggal 11 September 2001 di tangan para teroris, 24.000 manusia lainnya meninggal karena kelaparan dan sebab lain yang berhubungan viii Confessions of an Economic Hit Man

kepada presiden dua buah negara, orang-orang yang telah menjadi klienku,<br />

yang kuhormati dan k.rikenang sebagai orang-orang yang berpemahaman<br />

sama - Jaime Roldos, Presiden Ekuador, dan Omar Torrijos, Presiden<br />

Panama. Keduanya telah tewas dalam kecelakaan. Kematian mereka<br />

bukanlah kebetulan. Mereka dibunuh karena mereka menolak uluran<br />

tangan persaudaraan korporat, pemerintah dan pimpinan perbankan yang<br />

memiliki tujuan untuk berkuasa secara global. Kami, para EHM, gagal<br />

meyakinkan Roldos dan Torrijos, dan ripe lain dari hit men, serigala-serigala<br />

yang didukung oleh CIA (Dinas Rahasia Amerika Serikat) yang selalu tepat<br />

berada di belakang kami, masuk.<br />

Aku dibujuk untuk menghentikan penulisan buku itu. Aku memulainya<br />

lebih dari em pat kali selama 20 tahun berikutnya. Pada setiap kesempatan,<br />

keputusanku untuk memulai lagi dipengaruhi oleh peristiwa dunia yang<br />

baru terjadi: Invasi Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1989, Perang<br />

Teluk ke-1, Somalia, kemunculan Osama bin Laden. Akan tetapi, ancaman<br />

a tau penyuapan selalu berhasil menghentikanku lagi.<br />

Pada tahun 2003, presiden perusahaan penerbit utama yang dimiliki<br />

oleh sebuah korporasi internasional yang berpengaruh membaca proposal<br />

tentang apa yang kini telah menjadi Confessions of an Economic Hit Man. Ia<br />

mengatakannya sebagai "sebuah kisah yang mengasyikkan yang perlu<br />

diceritakan" .·Kemudian ia tersenyum sedih, menggelengkan kepalanya dan<br />

berkata, karena para eksekutifnya di markas besar dunia mungkin menolak,<br />

ia tidak dapat mengambil risiko menerbitkannya. Ia menasihati aku agar<br />

membuatnya menjadi cerita fiksi saja. "Kami dapat memasarkan Anda<br />

sebagai seorang novelis seperti John Le Carre a tau Graham Greene."<br />

Tetapi ini bukanlah fiksi. Ini adalah kisah nyata ten tang kehidupanku.<br />

Sebuah penerbit yang lebih berani, yang tidak dimiliki oleh korporasi<br />

intemasional, telah setuju untuk membantuku menceritakannya.<br />

Kisah ini mesti diceritakan. Kita hidup di zaman krisis yang mengerikan<br />

-dan kesempatan yang luar biasa. Kisah tentang economic hit man ini adalah<br />

kisah tentang hagaimana kita tiba di tempat kita berada sekarang dan<br />

mengapa kita sekarang ini menghadapi krisis yang tampaknya tidak dapat<br />

ditanggulangi. Kisah ini mesti diceritakan karena hanya dengan memahami<br />

kesalahan kita di masa lampau, kita akan mampu mengambil keuntungan<br />

untulvmenyongsong peluang di masa depan; karena Peristiwa 11 September<br />

telah terjadi, demikian pula perang kedua di Irak; karena selain 3.000 manusia<br />

tewas pada tanggal 11 September 2001 di tangan para teroris, 24.000 manusia<br />

lainnya meninggal karena kelaparan dan sebab lain yang berhubungan<br />

viii Confessions of an Economic Hit Man

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!