19.02.2013 Views

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Akan tetapi, aku terkejut melihat bahwa pilihan Nixon yang berikutnya<br />

tidak meliputi negara-negara domino Asia Tenggara, melainkan negaranegara<br />

Timur Tengah - Palestina, Kuwait, Arab Saudi, Irak, Suriah, dan<br />

Iran. Sesudah itu, ia berbalik ke Pakistan dan Afganistan. Setiap kali,<br />

boneka Nixon meneriakkan beberapajulukan sebelum menjatuhkan negara<br />

itu ke dalam embernya, dan setiap kali, makiannya yang kasar anti-Islami:<br />

"Anjing Muslim," "Monster Mohammed," dan "Setan Islam."<br />

Kerumunan orang itu menjadi sangat bergairah, ketegangan meningkat<br />

dengan setiap negara yang baru ditambahkan ke dalam ember itu. Mereka<br />

tampaknya sulit memilih di antara ledakan tawa, terguncang dan<br />

kemarahan. Terkadang, aku merasakan mereka merasa dilecehkan karena<br />

bahasa sang dalang. Aku juga merasa ditakut-takuti; aku tampak menonjol<br />

di dalam kerumunan ini, lebih tinggi dari penon ton lainnya, dan aku cemas<br />

bahwa mereka mungkin mengarahkan kemarahannya kepadaku.<br />

Kemudian Nixon mengatakan sesuatu yang membuat mukaku memerah<br />

ketika Rasy menerjemahkannya.<br />

"Berikan yang satu ini kepada Bank Dunia. Lihatlah apa yang dapat<br />

dilakukannya agar kita dapat mengeruk uang dari Indonesia." Ia mengangkat<br />

Indonesia dari peta dan memindahkannya untuk menjatuhkannya<br />

ke da1am ember. Tetapi, tepat pada saat itu sebuah boneka lain melompat<br />

keluar dari bayang-bayang. Boneka ini menggambarkan seorang laki-laki<br />

Indonesia yang mengenakan kemeja batik dan celana dril, dan ia memakai<br />

tanda yang di atasnya tercetak namanya dengan jelas.<br />

"Seorang politikus Bandung yang populer," Rasy menerangkan.<br />

Boneka ini benar-benar terbang ke antara Nixon dan Boneka Ember<br />

dan menahan tangannya.<br />

"Berhenti!" ia berteriak. "Indonesia negara yang berdaulat."<br />

Kerumunan orang itu bertepuk tangan. Kemudian Boneka Ember mengangkat<br />

benderanya dan menusukkannya seperti sebatang tombak kepada<br />

Boneka Indonesia, yang berjalan terhuyung-huyung dan meninggal secara<br />

amat tragis. Para penonton mengolok-olok, meneriaki, menjerit, dan<br />

mengacungkan tinju mereka. Nixon dan Boneka Ember berdiri di sana,<br />

memandangi kami. Mereka membungkuk dan meninggalkan panggung.<br />

"Kupikir aku harus pergi," aku berkata kepada Rasy.<br />

Ia melingkarkan tangannya ke sekeliling bahuku untuk melindungiku.<br />

"Sudahlah," ia berkata. "Mereka tidak bermaksud menentangmu secara<br />

pribadi." Aku tidak begitu yakin.<br />

48 Bagian II: 1971 - 1975

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!