confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak confessionsofaneconomichitmanpengakuanseorangekonomperusak

19.02.2013 Views

semua orang kecuali ibunya memanggilnya Rasy. Sebagai seorang mahasiswa ekonomi di sebuah universitas lokal, ia segera tertarik pada pekerjaanku. Sesungguhnya, aku curiga bahwa sedikit banyak ia mendekati aku untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Ia juga mulai mengajari aku bahasa Indonesia. Menciptakan suatu bahasa yang mudah dipelajari adalah prioritas utama Presiden Sukarno setelah Indonesia memenangi kemerdekaannya dari Belanda. Lebih dari 350 bahasa dan dialek digunakan di dalam percakapan di seluruh Nusantara, 1 dan Sukarno menyadari bahwa negaranya memerlukan kosa kata yang umum dalam rangka mempersatukan rakyat dari begitu banyak pulau dan budaya. Ia merekrut sebuah tim ahli bahasa internasional dan bahasa Indonesia adalah hasil yang sangat sukses. Didasarkan pada bahasa Melayu, bahasa ini menghindari banyak perubahan tense, kata kerja tak beraturan, dan komplikasi lain yang menandai sebagian besar bahasa. Pada awal tahun 1970-an, mayoritas orang Indonesia berbicara dalam bahasa Indonesia, meskipun mereka terus mengandalkan bahasa Jawa dan bahasa daerah lainnya di dalam masyarakat mereka sendiri. Rasy adalah seorang guru yang hebat dengan selera humor yang tinggi, dan dibandingkan dengan bahasa Shuar dan bahkan bahasa Spanyol, bahasa Indonesia mudah dipelajari. Rasy memiliki sebuah skuter dan dengan mengendarainya ia memperkenalkan aku kepada kotanya dan orang-orangnya. "Aku akan menunjukkan kepadamu sebuah sisi Indonesia yang belum pernah kau lihat," ia berjanji pada suatu sore, dan menyuruh aku melon cat ke belakang skuternya. Kami melewati pertunjukan wayang kulit, para musisi yang memainkan alat musik tradisional, penyihir, penyulap, dan pedagang jalanan yang menjual barang apa pun yang dapat dibayangkan, dari kaset Amerika selundupan sampai berbagai perkakas pribumi yang langka. Akhirnya kami tiba 'di sebuah kedai kopi mungil yang dipenuhi oleh laki-laki dan perempuan muda yang pakaian, topi dan model rambutnya sesuai dengan mode pada konser Beatles pada akhir tahun 1960-an. Akan tetapi, setiap orang jelas adalah orang Indonesia. Rasy memperkenalkan aku kepada sekelompok orang yang duduk mengelilingi meja dan kami duduk. 42 Bagian II: 1971 - 1975

semua orang kecuali ibunya memanggilnya Rasy. Sebagai seorang<br />

mahasiswa ekonomi di sebuah universitas lokal, ia segera tertarik pada<br />

pekerjaanku.<br />

Sesungguhnya, aku curiga bahwa sedikit banyak ia mendekati aku<br />

untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Ia juga mulai mengajari aku bahasa<br />

Indonesia.<br />

Menciptakan suatu bahasa yang mudah dipelajari adalah prioritas<br />

utama Presiden Sukarno setelah Indonesia memenangi kemerdekaannya<br />

dari Belanda. Lebih dari 350 bahasa dan dialek digunakan di dalam<br />

percakapan di seluruh Nusantara, 1 dan Sukarno menyadari bahwa<br />

negaranya memerlukan kosa kata yang umum dalam rangka<br />

mempersatukan rakyat dari begitu banyak pulau dan budaya. Ia merekrut<br />

sebuah tim ahli bahasa internasional dan bahasa Indonesia adalah hasil<br />

yang sangat sukses. Didasarkan pada bahasa Melayu, bahasa ini<br />

menghindari banyak perubahan tense, kata kerja tak beraturan, dan<br />

komplikasi lain yang menandai sebagian besar bahasa.<br />

Pada awal tahun 1970-an, mayoritas orang Indonesia berbicara dalam<br />

bahasa Indonesia, meskipun mereka terus mengandalkan bahasa Jawa dan<br />

bahasa daerah lainnya di dalam masyarakat mereka sendiri. Rasy adalah<br />

seorang guru yang hebat dengan selera humor yang tinggi, dan<br />

dibandingkan dengan bahasa Shuar dan bahkan bahasa Spanyol, bahasa<br />

Indonesia mudah dipelajari.<br />

Rasy memiliki sebuah skuter dan dengan mengendarainya ia<br />

memperkenalkan aku kepada kotanya dan orang-orangnya. "Aku akan<br />

menunjukkan kepadamu sebuah sisi Indonesia yang belum pernah kau<br />

lihat," ia berjanji pada suatu sore, dan menyuruh aku melon cat ke belakang<br />

skuternya.<br />

Kami melewati pertunjukan wayang kulit, para musisi yang memainkan<br />

alat musik tradisional, penyihir, penyulap, dan pedagang jalanan yang<br />

menjual barang apa pun yang dapat dibayangkan, dari kaset Amerika<br />

selundupan sampai berbagai perkakas pribumi yang langka. Akhirnya kami<br />

tiba 'di sebuah kedai kopi mungil yang dipenuhi oleh laki-laki dan<br />

perempuan muda yang pakaian, topi dan model rambutnya sesuai dengan<br />

mode pada konser Beatles pada akhir tahun 1960-an. Akan tetapi, setiap<br />

orang jelas adalah orang Indonesia. Rasy memperkenalkan aku kepada<br />

sekelompok orang yang duduk mengelilingi meja dan kami duduk.<br />

42 Bagian II: 1971 - 1975

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!