Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
bahwa nelayan jaring dari wilayah Kota Bintuni dan Babo sudah meresahkan masyarakat di wilayah ulayat Suku
Kuri. Mereka menginginkan agar pemerintah maupun adat mengatur wilayah penangkapan yang membolehkan
nelayan dari luar untuk menangkap ikan hingga di muara-muara sungai saja dan tidak masuk jauh hingga ke
wilayah hulu.
Sejauh pengamatan selama survei ini, tidak terlihat adanya konflik pemanfaatan antara aktivitas
penangkapan nelayan dengan aktivitas transportasi laut yang menggunakan jalur-jalur pelayaran. Kondisi ramburambu
lalu lintas pelayaran di dalam sungai sepertinya berpotensi menyebabkan konflik antara kapal-kapal
penumpang dan masyarakat umum yang menggunakan transportasi perahu kecil. Kondisi jalur yang berkelokkelok
menuntut kehati-hatian pengendara transportasi laut, baik kapal penumpang maupun perahu masyarakat.
Konflik pemanfaatan sumber daya laut sering terjadi di berbagai lokasi yang memiliki potensi sumber
daya yang menjadi target para pengguna, baik nelayan, pihak swasta, masyarakat adat, pelaku transportasi laut,
sektor pariwisata, dan lain sebagainya. Meminimalkan konflik dalam pemanfaatan sumber daya laut di perairan
Teluk Bintuni merupakan tantangan pengelolaan yang nyata yang memerlukan pendekatan komprehensif guna
terwujudnya keadilan dan jaminan terhadap pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.
Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 67