13.04.2020 Views

TELUK BINTUNI BASELINE SURVEY REPORT - ID

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

5.2.1.3 Pemetaan Cepat

Pemetaan cepat adalah proses pendokumentasian pemanfaatan dan fenomena berdasarkan informasi

dari masyarakat. Proses pemetaan cepat dilakukan untuk mengetahui lokasi dan pola pemanfaatan ruang oleh

masyarakat. Proses pemetaan cepat dilakukan secara partisipatif di wilayah kajian kampung target. Peta dasar

digunakan sebagai media pendokumentasian informasi yang diberikan. Adapun informasi yang akan

didokumentasikan, yaitu gambaran mengenai lokasi potensial untuk dijadikan kawasan perlindungan. Informasi

yang diambil di antaranya adalah penangkapan (fishing ground); lokasi penangkapan potensial untuk target

Ikan/udang/kepiting; batas hak ulayat; tempat pamali atau tempat penting masyarakat adat, dan lokasi-lokasi

kemunculan spesies endemik, langka serta hampir punah. Sedangkan informan yang memberikan informasi

mengacu pada informan pada metode wawancara informan kunci.

5.2.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka, literatur yang relevan, buku-buku, laporan

penelitian, dan pustaka lain yang relevan dengan penelitian. Data sekunder dapat berupa data olahan maupun

data yang belum diolah, baik berupa angka maupun uraian.

5.2.3 Pengolahan data

Metode pengolahan data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Metode

ini digunakan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu obyek

atau set kondisi masa sekarang serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Sugiono, 2011). Metode ini

terbagi menjadi tiga jalur analisis data, yaitu klasifikasi dan reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Proses reduksi data melibatkan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari

semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. Penyajian data disusun berdasarkan pokokpokok

yang terdapat dalam reduksi data dan disajikan dengan menggunakan kalimat yang merupakan rangkaian

kalimat yang disusun secara logis dan sistematis (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, 1992). Proses akhir,

yaitu dengan mengambil suatu kesimpulan dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian dari data-data

yang ada.

Hasil

5.3.1 Peraturan Manajemen Sumber Daya Laut

Peraturan manajemen sumber daya laut menjadi bagian penting dalam melihat pola pemanfaatan sumber

daya laut dalam wilayah kajian. Pola pemanfaatan yang ada biasanya sangat bergantung pada peraturan-peraturan

yang sudah ditetapkan maupun peraturan tidak resmi yang diikat secara adat. Berbagai jenis peraturan yang

mengatur kegiatan dan aktivitas dalam wilayah kajian, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber

daya alam akan dijelaskan sebagai berikut.

5.3.2 Hak Ulayat/Hak Adat

Wilayah Kabupaten Teluk Bintuni didiami oleh 7 suku besar yang tersebar dari pesisir hingga ke dataran tinggi

pegunungan. Ketujuh suku besar tersebut, antara lain:

Tabel 5-2 Sebaran Distrik dan Marga Besar Berdasarkan Suku di Kabupaten Teluk Bintuni

Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!