TELUK BINTUNI BASELINE SURVEY REPORT - ID
Gambar 5-2 Lokasi Survei Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Teluk Bintuni5.2.1 Pengumpulan Data dan Informasi5.2.1.1 Diskusi Grup Terarah (Focus Group Discussion)Diskusi grup terarah (FGD) dilakukan di setiap kampung yang melibatkan informan yang dapatmemberikan informasi mengenai kondisi sumber daya laut dan perikanan di kampung target. Selain itu,perangkat kampung juga memegang peranan kunci untuk memberikan informasi berupa profil desa dan tatakelola sumber daya laut yang ada di wilayah kajian. Tokoh-tokoh adat, suku, dan agama dalam hal ini terlibatuntuk memberikan gambaran dan informasi mengenai profil adat, sejarah, dan perkembangan masyarakat adatdi wilayah kajian.5.2.1.2 Wawancara Informan Kunci (Key Informant Interview)Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data lapangan juga menggunakan metode wawancarainforman kunci. Pemilihan informan dilakukan secara sengaja dengan tidak memperhatikan populasi dan sampel.Informan kunci dianggap sebagai informan yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yangdiperlukan dalam penelitian (Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, 2009). Penentuan informan kunciberdasarkan pengetahuan spesifik dan detail mengenai aktivitas penangkapan perikanan, sejarah kesukuan, tatakelola sumber daya, dan adat-istiadat.Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 55
5.2.1.3 Pemetaan CepatPemetaan cepat adalah proses pendokumentasian pemanfaatan dan fenomena berdasarkan informasidari masyarakat. Proses pemetaan cepat dilakukan untuk mengetahui lokasi dan pola pemanfaatan ruang olehmasyarakat. Proses pemetaan cepat dilakukan secara partisipatif di wilayah kajian kampung target. Peta dasardigunakan sebagai media pendokumentasian informasi yang diberikan. Adapun informasi yang akandidokumentasikan, yaitu gambaran mengenai lokasi potensial untuk dijadikan kawasan perlindungan. Informasiyang diambil di antaranya adalah penangkapan (fishing ground); lokasi penangkapan potensial untuk targetIkan/udang/kepiting; batas hak ulayat; tempat pamali atau tempat penting masyarakat adat, dan lokasi-lokasikemunculan spesies endemik, langka serta hampir punah. Sedangkan informan yang memberikan informasimengacu pada informan pada metode wawancara informan kunci.5.2.2 Data SekunderPengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi pustaka, literatur yang relevan, buku-buku, laporanpenelitian, dan pustaka lain yang relevan dengan penelitian. Data sekunder dapat berupa data olahan maupundata yang belum diolah, baik berupa angka maupun uraian.5.2.3 Pengolahan dataMetode pengolahan data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Metodeini digunakan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu obyekatau set kondisi masa sekarang serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Sugiono, 2011). Metode initerbagi menjadi tiga jalur analisis data, yaitu klasifikasi dan reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan. Proses reduksi data melibatkan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi darisemua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. Penyajian data disusun berdasarkan pokokpokokyang terdapat dalam reduksi data dan disajikan dengan menggunakan kalimat yang merupakan rangkaiankalimat yang disusun secara logis dan sistematis (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, 1992). Proses akhir,yaitu dengan mengambil suatu kesimpulan dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian dari data-datayang ada.Hasil5.3.1 Peraturan Manajemen Sumber Daya LautPeraturan manajemen sumber daya laut menjadi bagian penting dalam melihat pola pemanfaatan sumberdaya laut dalam wilayah kajian. Pola pemanfaatan yang ada biasanya sangat bergantung pada peraturan-peraturanyang sudah ditetapkan maupun peraturan tidak resmi yang diikat secara adat. Berbagai jenis peraturan yangmengatur kegiatan dan aktivitas dalam wilayah kajian, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam akan dijelaskan sebagai berikut.5.3.2 Hak Ulayat/Hak AdatWilayah Kabupaten Teluk Bintuni didiami oleh 7 suku besar yang tersebar dari pesisir hingga ke dataran tinggipegunungan. Ketujuh suku besar tersebut, antara lain:Tabel 5-2 Sebaran Distrik dan Marga Besar Berdasarkan Suku di Kabupaten Teluk BintuniLaporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 56
- Page 15 and 16: 2.2.1 Pengambilan DataJumlah sampel
- Page 17 and 18: 2.2.5 Spesies Terancam Punah dan Di
- Page 19 and 20: Untuk tingkat pohon adalah INP=KR +
- Page 21 and 22: INP (%)B. gymnorrhizaB. hainessiiR.
- Page 23 and 24: INP (%)B.gymnorhizaB. hainessiiB. s
- Page 25 and 26: Jenis mangrove minor yang ada di Te
- Page 27 and 28: Jumlah (Individu)Gambar 2-14 Strukt
- Page 29 and 30: ReferensiAgustina Y.S. Arobaya, Fre
- Page 31 and 32: III.STATUS SOSIALPendahuluanWilayah
- Page 33 and 34: Lainnya, 1% Mobil, 1%Pejalan kaki,
- Page 35 and 36: Jenjang Pendidikanberasal dari PLN.
- Page 37 and 38: Health Facilities Health Workersbel
- Page 39 and 40: 3.3.11 KependudukanSebagian besar p
- Page 41 and 42: Ton3,500.003,000.002,500.002,000.00
- Page 43 and 44: Suku IrarutuSuku SumuriSebyar yang
- Page 45 and 46: Sumuri. Masyarakat yang berada di O
- Page 47 and 48: IV.AKTIVITAS PERIKANANPendahuluanPe
- Page 49 and 50: Tabel 4-1 Komoditas perikanan yang
- Page 51 and 52: potensial untuk aktivitas penangkap
- Page 53 and 54: RTP (orang)Nilai Produksi (Rp. 1,00
- Page 55 and 56: jumlah (ekor)jumlah (ekor)504540353
- Page 57 and 58: Tabel 4-7 Harga Udang di Kabupaten
- Page 59 and 60: JanuaryFebruaryMarchAprilMayJuneJul
- Page 61 and 62: Gambar 4-8 Rantai Pemasaran Udang d
- Page 63 and 64: ReferensiBadan Perencanaan Pembangu
- Page 65: V. PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAUTPend
- Page 69 and 70: Gambar 5-3 Peta Sebaran Wilayah yan
- Page 71 and 72: STRUKTUR LEMBAGA MASYARAKAT ADAT SU
- Page 73 and 74: Gambar 5-9 Peta Wilayah Kerja Migas
- Page 75 and 76: Sedangkan nelayan Kampung Banjar Au
- Page 77 and 78: Gambar 5-11 Mekanisme Penambatan Pe
- Page 79 and 80: ReferensiAinsworth, C. H., Pitcher,
- Page 81 and 82: Faktor ExternalPeluang (+):Kabupate
- Page 83 and 84: Lampiran 2. Data Pohon Mangrove di
- Page 85 and 86: Lampiran 4. Data Semai Mangrove di
- Page 87 and 88: Lampiran Pemanfaataan Sumber Daya L
- Page 89 and 90: % Tutupan Mangrove(Data Ekologi Man
- Page 91 and 92: 2017> Jan: 26.294 kg/trip> Feb: 21.
- Page 93 and 94: Aktivitas & luaran yangbersumber da
- Page 95: Jumlah kasus yangdiinvestigasi/dise
Gambar 5-2 Lokasi Survei Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Teluk Bintuni
5.2.1 Pengumpulan Data dan Informasi
5.2.1.1 Diskusi Grup Terarah (Focus Group Discussion)
Diskusi grup terarah (FGD) dilakukan di setiap kampung yang melibatkan informan yang dapat
memberikan informasi mengenai kondisi sumber daya laut dan perikanan di kampung target. Selain itu,
perangkat kampung juga memegang peranan kunci untuk memberikan informasi berupa profil desa dan tata
kelola sumber daya laut yang ada di wilayah kajian. Tokoh-tokoh adat, suku, dan agama dalam hal ini terlibat
untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai profil adat, sejarah, dan perkembangan masyarakat adat
di wilayah kajian.
5.2.1.2 Wawancara Informan Kunci (Key Informant Interview)
Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data lapangan juga menggunakan metode wawancara
informan kunci. Pemilihan informan dilakukan secara sengaja dengan tidak memperhatikan populasi dan sampel.
Informan kunci dianggap sebagai informan yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang
diperlukan dalam penelitian (Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, 2009). Penentuan informan kunci
berdasarkan pengetahuan spesifik dan detail mengenai aktivitas penangkapan perikanan, sejarah kesukuan, tata
kelola sumber daya, dan adat-istiadat.
Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 55